Waketum DMI: Banyak Negara Kagumi RI, Penduduk Islam Mayoritas-Toleransi Tinggi

24 Februari 2022 20:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Waketum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Pol (Purn) Syafruddin mengunjungi Pondok Pesantren Tremas di Pacitan, Kamis (24/2/2022). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Waketum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Pol (Purn) Syafruddin mengunjungi Pondok Pesantren Tremas di Pacitan, Kamis (24/2/2022). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Waketum Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang juga Ketua Yayasan Indonesia Mengaji Komjen Pol (Purn) Syafruddin mengunjungi Pondok Pesantren Tremas di Pacitan, Jawa Timur, Kamis (24/2).
ADVERTISEMENT
Syafruddin disambut Pengasuh Pondok Pesantren Tremas, Gus Luqman Hakim Dimyati, Kiai Ahed Turmudzi, Kiai Abdillah Nawawi, beserta segenap pengurus yayasan dan Asatidz.
Kepada para pengurus Ponpes Tremas, Syafruddin menjelaskan Indonesia saat ini dijadikan contoh bangsa-bangsa lain di dunia karena masalah toleransi.
"Saya telah keliling lebih dari 50 negara, semuanya mengagumi Indonesia yang berpenduduk Islam mayoritas dan berpaham moderat dan toleransinya sangat tinggi," ujar mantan Wakapolri ini.
Menurutnya, Indonesia mampu menjaga persatuan dalam keberagaman yang sangat luar biasa. Sehingga, kata Syafruddin, kondisi ini sepatutnya terus dijaga dengan baik, saling menghormati dan menghargai.
"Tidak ada bangsa di dunia ini yang ragamnya seperti Indonesia, namun demikian bangsa dan rakyat Indonesia dapat menjaganya dengan baik," imbuh MenPANRB 2018-2019 ini.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Tremas Gus Luqman Hakim Dimyati sangat mengapresiasi sosok Syafruddin yang telah menjadi bagian penting dalam Forum Komunikasi Pesantren Muadalah.
Menurutnya, Gus Syafruddin --sapaan dari para kiai pesantren ke Syafruddin-- memiliki darah biru yang berasal dari keluarga ulama, kakeknya tersambung kepada Syaikh Yusuf Al-Makasary.
"Saya tidak heran kalau Gus Syafruddin sejak dulu hingga kini dekat dengan para ulama dan pesantren, bahkan saat ini beliau dikelilingi oleh para gus dan ulama, memang trahnya beliau adalah leluhurnya para ulama," tegas Gus Luqman.