Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Wali Kota Bukittinggi usai Dipolisikan soal Pernyataan Inses: Ujian untuk Saya
27 Juni 2023 13:06 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Wali Kota Bukittinggi , Erman Safar, dipolisikan usai membuat pernyataan adanya kasus inses di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, dalam pidatonya. Laporan terhadap Politikus Partai Gerindra ini ada dua, yakni soal pencemaran nama baik dan berita bohong atau hoaks.
ADVERTISEMENT
Pelapor adalah tokoh masyarakat dari Parik Paga Kurai V Jorong dan seorang ibu yang merasa dituding melakukan hubungan seks sedarah dengan anak kandungnya tersebut. Dari pidato Erman Safar, inses ini terjadi sejak anak duduk di bangku SMA hingga berumur 28 tahun.
Erman Safar hingga kini belum memberikan tanggapan soal laporan ini. Namun Erman Safar sempat mengunggah poster dengan beberapa kalimat di akun resmi Instagramnya.
"Apa yang kami lakukan ini, murni niatnya untuk bersihkan Kota Bukittinggi ini dari kemaksiatan," tulis Erman Safar dalam poster yang diupload di Instagram @ermansafar dilihat kumparan, Selasa (27/6).
Erman Safar tidak mempertegas soal inses ini benar atau tidak dalam postingannya itu. Ia hanya menulis, upaya yang dilakukan selama ini untuk menyelamatkan generasi muda.
ADVERTISEMENT
"Menyelamatkan generasi muda dari apa yang merusak mental dan spiritual mereka," tulisnya lagi.
"Ketika saya konsentrasi menegakkan Amar Ma'ruf Nahi Munkar, lalu ada yang berselisih paham dan tidak suka, itu merupakan ujian untuk saya. Semoga Allah meridhoi. Allahu Akbar," tambahnya.
Terkait laporan terhadap Erman Safar, Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi, AKP Fetrizal, menjelaskan pihaknya akan berkoordinasi dengan Polda Sumbar. Sebab, yang dilaporkan adalah seorang kepala daerah tingkat dua.
"Kedua laporan sudah kami terima berkaitan dengan dugaan berita bohong. Yang dilaporkan adalah Bapak Wali Kota Bukittinggi," kata dia.
Fetrizal menyebutkan, dalam kasus dugaan inses ini pihaknya telah meminta keterangan beberapa orang, termasuk MH yang disebut telah bersetubuh dengan ibu kandungnya.
Namun, polisi belum dapat mengambil kesimpulan benar ada atau tidak hubungan seks sedarah itu terjadi.
ADVERTISEMENT
"Dari awal dia (MH) mengakui ada inses dengan ibu kandung. Kami periksa kembali, ia sebut itu hanya halusinasi. Jadi kami belum bisa menyimpulkan apakah keterangan MH bisa dipertanggungjawabkan," ungkapnya.
"Kami tanya kapan kejadian ngaku saat SMA, kemudian SD, ditanya lagi, (jawabnya) pada saat dia SMP,” imbuh Fetrizal.