Wali Kota Depok soal Relokasi SDN Pondok Cina 1: Akan Dibuatkan Sekolah Baru

15 November 2022 13:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana SDN Pondok Cina 1 Depok di tengah polemik pembangunan masjid dan trotoar, Kamis (10/11/2022). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana SDN Pondok Cina 1 Depok di tengah polemik pembangunan masjid dan trotoar, Kamis (10/11/2022). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
ADVERTISEMENT
Wali Kota Depok Mohammad Idris akhirnya menjelaskan soal rencana relokasi SDN Pondok Cina 1 di Jalan Margonda Raya setelah sejak akhir pekan lalu memicu pro kontra.
ADVERTISEMENT
Dia menjelaskan, siswa SDN Pondok Cina 1 akan bergabung di SDN Pondok Cina 3 dan SDN Pondok Cina 5 hingga menunggu pembangunan sekolah baru.
Mohammad Idris mengatakan, proses penggabungan sekolah sudah sesuai aturan dan ketentuan serta standar dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
“Ini SD karena ada kebutuhan untuk pembangunan rumah ibadah dan juga 2023 ada penyelenggaraan pembangunan SMPN,” ujar Idris, Selasa (15/11).
Relokasi siswa SDN Pondok Cina 1 ke SDN Pondok Cina 3 dan SDN Pondok Cina 5 disebut Idris karena di sekolah tersebut masih kekurangan murid yang dinilai tidak efisien.
“Pemerintah Kota Depok berencana akan membangun SDN yang baru di wilayah Pondok Cina,” kata Idris.
Wali Kota Depok Mohhamad Idris. Foto: Dok. Istimewa
Terkait pembangunan sekolah baru, Idris menyebut pemberian nama SD yang baru akan dibahas kembali. Apabila nama SDN Pondok Cina 1 tidak ingin dihilangkan, maka nama nama itu akan digunakan pada sekolah yang baru.
ADVERTISEMENT
“Itu sebuah proses jadi ke sana nanti intinya,” terang Idris.
Wali Kota yang diusung PKS ini menegaskan, pihaknya tidak akan menelantarkan anak atau siswa. Siswa merupakan generasi bangsa masa depan.
SDN Pondok Cina 1 Depok. Foto: Annisa Thahira/kumparan

Membangun SMPN 34

Selain itu, Pemerintah Kota Depok juga akan membangun SMP Negeri 34 pada 2024 dan selesai pada 2025. SMP negeri tersebut akan diperuntukkan untuk anak di wilayah Pondok Cina yang selama ini kesulitan terkait zonasi.
“Jadi ini sambung menyambung, jadi jangan hanya melihat parsial saja lalu digeneralisasi, jadi semua itu sambung menyambung,” ucap Idris.