Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Wapres Gibran: Hari Disabilitas Internasional Jangan Hanya Seremonial
3 Desember 2024 15:56 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Wakil Presiden Indonesia Gibran Rakabuming Raka menyebutkan penyandang disabilitas harus lebih diperhatikan.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikannya saat memberikan pidato pada acara Hari Disabilitas Internasional (HDI) yang diselenggarakan Kemensos di TIM, Jakarta Pusat, Selasa (3/12).
"Hari ini kita memperingati Hari Disabilitas Internasional. Harapannya ini bukan hanya kegiatan seremonial. Tapi harus dijadikan momentum untuk menghadirkan ekosistem yang lebih nyaman, produktif bagi penyandang disabilitas," ujar Gibran dalam pidatonya di atas panggung.
Gibran awalnya menyampaikan permintaan maaf atas ketidakhadiran Presiden Prabowo Subianto pada acara itu. Berdasarkan pesan yang dititipkan ke Gibran, Presiden absen karena tengah melakukan kegiatan lain di luar kota.
Dia pun kemudian menyinggung soal prestasi Indonesia dalam perhelatan Internasional bagi penyandang disabilitas. Seperti pada Paralimpiade Paris 2024 yang membawa 14 medali dan ASEAN Paragame yang meraih 175 medali emas dari total 425 yang diraih.
ADVERTISEMENT
"Tahun 2022 waktu itu saya masih Wali Kota Solo. Solo ditunjuk sebagai tuan rumah ASEAN Paragame 2022. Penunjukannya di pertengahan Februari, saat itu hanya 5 bulan untuk mempersiapkan. Waktunya terbatas, anggarannya terbatas, masih PPKM, masih ada Covid. Tapi alhamdulillah bisa terlaksana dengan lancar, dan meriah," sebutnya.
Atas hal itu, Gibran menegaskan bahwa sebenarnya Indonesia memiliki modal yang kuat untuk mendukung para penyandang disabilitas agar mendapatkan akses yang setara di semua bidang kehidupan.
"Oleh sebab itu, para penyandang disabilitas harus lebih diperhatikan. Dukungannya harus lebih ditingkatkan. Pelibatannya harus lebih diaktifkan. Dalam perencanaan, pengecekan infrastruktur dan transportasi publik. Aksesibilitasnya harus lebih diperluas. Baik akses pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, fasilitas umum, permodalan, maupun hukum dan peradilan," terangnya.
ADVERTISEMENT
Anak sulung Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo ini pun, mengajak jajaran kementerian hingga masyarakat untuk mengawal implementasi setiap program bagi penyandang disabilitas di lapangan.
Terkait hak bagi penyandang disabilitas telah diatur dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.
"Oleh sebab itu, kita tingkatkan kolaborasi, ini saya mohon juga pak menko, para menteri, para wamen yang hadir, lintas KL, lintas pemerintah pusat dan daerah, bahkan pihak swasta, organisasi masyarakat, ini kita tuntut kerja bersama untuk mewujudkannya," tutupnya.