Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Warga Afghanistan Ragukan AS Bunuh Pemimpin Al-Qaeda: Hanya Propaganda
2 Agustus 2022 17:36 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Penduduk setempat menyatakan keterkejutan dan keraguan atas laporan mengenai pembunuhan pemimpin al-Qaeda , Ayman al-Zawahiri, dalam serangan pesawat nirawak (drone) Amerika Serikat (AS) di Afghanistan pada Selasa (2/8/2022).
ADVERTISEMENT
Presiden AS, Joe Biden, mengumumkan serangan terhadap Zawahiri pada Senin (1/8/2022). Ahli bedah itu dikatakan telah mengendalikan al-Qaeda sejak kematian Osama bin Laden pada 2011.
AS lantas mengincar Zawahiri yang disebut sebagai dalang serangan 11 September 2001. Washington meyakini, Taliban telah menampung Zawahiri sejak mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada Agustus 2021.
Artinya, Taliban melanggar Perjanjian Doha yang ditandatangani pada 29 Februari 2020. Kesepakatan itu menjamin penarikan pasukan AS dari Afghanistan, serta menyatakan sumpah Taliban untuk mencegah al-Qaeda beroperasi di wilayah kekuasaannya di negara itu.
Para ahli meyakini, Taliban tidak pernah memutuskan hubungan dengan al-Qaeda. Zawahiri sendiri dilaporkan tewas dalam serangan di rumahnya di Sherpur.
Sherpur merupakan salah satu lingkungan paling makmur di Kabul, Afghanistan. Warga setempat mengaku tak percaya bahwa Zawahiri selama ini bersembunyi di antara mereka.
ADVERTISEMENT
"Itu hanya propaganda," ujar seorang penduduk Kabul, Fahim Shah, dikutip dari AFP, Selasa (2/8/2022).
"Kami telah mengalami propaganda semacam itu di masa lalu dan tidak pernah ada kebenaran di dalamnya. Kenyataannya, menurut saya, dia tidak terbunuh di sini," sambung warga berusia 66 tahun itu.
Warga lainnya mengatakan, dia mendengar serangan drone itu pada Minggu (31/7/2022). Tetapi, dia tetap meminta AS agar membuktikan bahwa target dari gempuran tersebut adalah Zawahiri.
"Mereka harus menunjukkan kepada orang-orang dan kepada dunia bahwa 'kami telah menewaskan orang ini dan inilah buktinya'," kata warga bernama Abdul Kabir.
"Menurut kami, mereka membunuh orang lain dan mengumumkan bahwa orang itu adalah pemimpin Al-Qaeda. Dia bisa bersembunyi di banyak tempat lain—di Pakistan, atau bahkan di Irak," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Kecurigaan itu turut diungkapkan seorang mahasiswa, Mohammad Bilal. Dia menduga, Zawahiri tidak mungkin bertempat tinggal di Kabul.
"Ini adalah kelompok teroris dan menurut saya mereka tidak akan mengirim pemimpin mereka ke Afghanistan," terang Bilal.
"Para pemimpin sebagian besar kelompok teroris, termasuk Taliban, tinggal di Pakistan atau di Uni Emirat Arab ketika mereka berkonflik dengan bekas pasukan Afghanistan," imbuh dia.
Jajak pendapat menunjukkan, sebagian orang di ibu kota itu memilih memercayai pernyataan AS. Seorang ibu rumah tangga juga mengaku terkejut saat mengetahui pembunuhan Zawahiri.
"Sangat tidak nyaman mengetahui bahwa dia tinggal di sini," ungkap Freshta.
Seorang warga lain turut menerima klaim AS. Penjaga toko itu bahkan tidak merasa terkejut ketika mendengarnya. Menurutnya, kelompok teroris dapat dengan mudah memasuki Afghanistan.
ADVERTISEMENT
"Kami tidak memiliki pemerintahan yang baik. Kami tidak dapat melindungi diri kami sendiri, tanah kami, dan properti kami," jelas warga yang merahasiakan namanya itu.