Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Seorang warga Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, meninggal dunia usai gempa 7,1 magnitudo yang mengguncang perairan Jailolo, Maluku Utara, Kamis (14/11) malam.
ADVERTISEMENT
Warga bernama Sintia Lasik itu selama ini mengidap penyakit jantung. Korban meninggal setelah mendapatkan perawatan intensif di Puskesmas Tombatu sampai Jumat (15/11) dini hari.
"Kami mengkonfirmasikan berdasarkan laporan dokter jaga, ada satu orang warga meninggal pascagempa tadi malam," kata Kepala Puskesmas Tombatu, John Munaiseche, di Minahasa Tenggara, dilansir Antara, Jumat (15/11).
John mengatakan, warga Desa Ranoketang Atas itu diduga meninggal karena kaget dan mengalami serangan jantung setelah terjadinya gempa 7,1 magnitudo .
"Jadi korban ini berdasarkan informasi mempunyai riwayat penyakit jantung. Ketika terjadi gempa korban shock dan langsung dilarikan ke Puskesmas Tombatu untuk mendapatkan perawatan," ujarnya.
Menurut John, petugas di Puskesmas Tombatu telah melakukan tindakan medis, namun sayangnya nyawa korban tidak bisa terselamatkan.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah melakukan upaya medis semaksimal mungkin, sesuai dengan prosedur. Tapi nyawa korban tak bisa diselamatkan," ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan laporan BPBD Minahasa Tenggara, terdapat sejumlah bangunan yang mengalami kerusakan. Namun, pihak BPBD hingga kini masih melakukan pendataan jumlahnya.
"Kami masih melakukan pendataan dampak dari gempa ini. Nanti segera kami sampaikan," kata Sekretaris BPBD Minahasa Tenggara Jolly Tumiwa.
Warga di daerah Minahasa sempat berhamburan ke luar rumah akibat gempa 7,1 magnitudo yang mengguncang Maluku Utara. BMKG sempat mengeluarkan peringatan waspada tsunami untuk kawasan Minahasa Utara bagian selatan.