Warga Palestina: Trump Pikir Gaza adalah Tumpukan Sampah, Bukan!

5 Februari 2025 17:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto: Jim Watson/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto: Jim Watson/AFP
ADVERTISEMENT
Warga Palestina mengecam rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang ingin mengambil alih Jalur Gaza. Salah satu warga Palestina bahkan berpikir bahwa Trump mengira Gaza adalah tumpukan sampah.
ADVERTISEMENT
“Trump pikir Gaza adalah tumpukan sampah, tentu saja bukan!” kata Hatem Azzam (34), warga kota Rafah, dikutip dari AFP, Rabu (5/2).
Bagi warga Palestina, percobaan apa pun yang memaksa mereka keluar dari Gaza akan membangkitkan kembali memori gelap Nakba. Nakba adalah peristiwa penggusuran massal warga Palestina di masa pembentukan Israel pada 1948.
Rencana Trump ini juga menuai kecaman dari Presiden Palestina Mahmud Abbas. Hal ini diungkapkan kantor kepresidenan Abbas.
“Pressiden Mahmoud Abbas dan pemimpin Palestina menyatakan penolakan terhadap pengambil alihan Jalur Gaza dan memindahkan warga Palestina dari tanah airnya,” katanya.
Warga Palestina berdiri di dekat tenda yang dibangun dekat reruntuhan rumah dan bangunan yang hancur selama serangan Israel di kamp pengungsi Jabalia, Jalur Gaza utara, Kamis (29/1/2025). Foto: Mahmoud Issa/REUTERS
“Hak warga Palestina yang sah tidak bisa dinegosiasikan,” katanya lagi.
Usai pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Trump menyatakan keinginannya untuk mengambil alih Jalur Gaza dengan menyingkirkan puing-puing dan bom yang tersisa, dan membangun kembali ekonomi di sana.
ADVERTISEMENT
Trump bahkan mengeklaim telah mendapat persetujuan dari pemimpin tertinggi di Timur Tengah, meningkatkan tekanan kepada Mesir dan Yordania agar menerima warga Gaza. Sebelumnya, Trump meminta Mesir dan Yordania menerima warga Gaza dan hal itu ditentang keras oleh kedua negara.
Menurut Trump, rencananya ini akan menjadi kepemilikan jangka panjang AS terhadap Gaza. Sebab, Trump ingin mengubah Gaza menjadi Riviera-nya Timur Tengah.
Rencana Trump ini disambut positif Netanyahu. Menurutnya, rencana itu dapat mengubah sejarah dan patut ditunggu.