Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Warga Sudah Tak Tahan dengan Bau Kotoran Peliharaan Hesti
3 April 2018 22:03 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
Rumah Hesti Sutrisno, perempuan bercadar yang memelihara 11 anjing, didatangi sejumlah warga sekitar rumahnya. Mereka protes karena peliharaan Hesti dianggap sudah mengganggu.
ADVERTISEMENT
Sebelum mendatangi rumah Hesti secara bersama-sama pada hari ini, Selasa (3/4), para warga mengaku sudah beberapa kali menyampaikan protes. Namun, mereka merasa protes tidak ditanggapi.
"Sebenarnya komplainnya sudah lama cuma tidak gubris sama dia," ucap tetangga Hesti yang tak mau disebutkan namanya kepada kumparan (kumparan.com) di Pamulang, Tangerang Selatan, Selasa (3/4).
Ia mengatakan, awalnya Hesti memiliki banyak ayam yang diperlihara di depan rumah. Kala itu, warga protes karena dianggap membuat jalanan perumahan terlihat kumuh. "Terus dipindahin ke atas (lantai atas rumah) sama dia. Nah setelah itu dia pelihara kucing," ujarnya.
Selain suasana yang berubah kumuh karena banyak binatang, tetangga Hesti juga tidak tahan dengan bau tak sedap dari kotoran hewan. Apalagi, anjing, dan kucing peliharaannya sering buang kotoran di saluran air.
ADVERTISEMENT
"Got depan salurannya tidak benar, jadi bikin bau. Anjingnya kalau malam dikeluarin nanti pas subuh baru dimasukin lagi. Mondar-mandir aja depan rumah," tambahnya.
Pantuan kumparan (kumparan.com) di lokasi rumah Hesti sudah nampak sepi. Tak ada lagi keramaian yang sebelumnya diberitakan. Masalah tersebut sudah diselesaikan secara musyawarah.
Setelah pertemuan antara Hesti dan warga yang dimediasi pengurus RT setempat, perempuan bercadar itu sepakat tujuh anjingnya diserahkan ke LSM. Hesti juga sepakat 32 ekor kucing tidak boleh lagi keluar dari rumah.