Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Masyarakat Jakarta harus semakin waspada di tengah pandemi corona . Sebab, dua kasus varian baru yang termasuk harus diwaspadai menurut WHO sudah bertransmisi secara lokal.
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Vivi Setiawaty, dilihat kumparan di Youtube Pusdalops BNPB, Senin (24/5).
Kata dia, per 21 Mei 2021 Indonesia berhasil melakukan whole genome sequencing pada 1.749 spesimen. Baik dari WNA maupun WNI.
Vivi mengatakan, hasilnya varian B1617.2 asal India sudah bertransmisi secara lokal di Jakarta. Hal ini juga sebelumnya pernah diungkap jubir Kemenkes Siti Nadia Tarmizi.
"Ada 16 kasus varian tanpa riwayat perjalanan luar negeri, termasuk di Jakarta," kata Vivi.
Kasus varian India bertransmisi lokal dari tenaga kesehatan yang memeriksa banyak Warga Negara Asing (WNA).
Yang terbaru, Vivi mengungkap varian Afsel juga sudah bertransmisi lokal. Ini tentu perlu diwaspadai karena varian ini disebut para peneliti lebih menular dan bisa membuat mereka yang terkena jatuh dalam keadaan berat.
Virus corona varian Afsel ini dikategorikan sebagai variant of concern, atau varian yang dikhawatirkan.
ADVERTISEMENT
Sebab, mutasi ini memiliki karakteristik tersendiri yang berbahaya, yaitu bisa menurunkan efikasi vaksin dan memperparah penyakit COVID-19 yang diderita pasien.
Dari beberapa varian corona lainnya, varian Afsel ini memiliki kemampuan untuk memengaruhi keparahan COVID-19 yang paling cepat.
Hal ini dilihat dari kasus WNI di Bali yang terpapar virus varian ini. Pasien mengalami gejala berat hingga harus dirawat di ICU. Spesimen yang ditemukan di Bali ini diperoleh dari spesimen positif di rumah sakit.
“Variant of concern ini mempengaruhi tingkat keparahan penyakit dan mempercepat gejala bagi seseorang yang terinfeksi, yang tadinya gejala ringan, dalam waktu singkat menjadi berat, bahkan berujung pada kematian,” kata Jubir Kemenkes Nadia Tarmizi belum lama ini.