Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Menkes Budi Gunadi Sadikin tak pernah bosan mengimbau masyarakat untuk patuh protokol kesehatan di masa pandemi corona . Apalagi mutasi baru yang berbahaya mulai muncul dan masuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Kami ingin sampaikan adalah imbauan kami terutama untuk terus menjalankan protokol kesehatan terutama memakai masker. Temen-temen di kepala daerah, Dinas Kesehatan, Pangdam, dan Kapolda untuk terus memastikan tracingnya ditingkatkan," kata Budi dalam jumpa pers virtual, Senin (17/5).
"Dan orangnya yang ditrace positif harus segera melakukan testing," tegasnya.
Budi memaparkan, setiap pekannya para peneliti menemukan mutasi varian baru di negeri ini. Teranyar, varian corona Afrika Selatan B1351 kini bertambah jadi 2 kasus.
"Kenapa? karena kembali kita memonitor setiap minggu adanya mutasi baru, minggu lalu kita ketemu dua lagi mutasi baru. Dua-duanya terjadi di Jawa Timur," kata Budi.
"Dua-duanya (kasus varian baru di Jatim) merupakan pekerja migran Indonesia yang datang dari Malaysia ya mereka membawa satu mutasi Afrika Selatan 1 mutasi dari London (B1151).
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, kasus corona Afsel ditemukan di Bali. Kasus tersebut sudah dinyatakan meninggal dunia.
"Bapak Ibu penularan dari varian baru ini lebih tinggi. Oleh karena itu yang harus kita lakukan sebagai rakyat biasa adalah pastikan prokes dijalankan, memakai masker terutama," tutup dia.
Sekilas Varian Corona Afsel
Jubir Kemenkes RI, dr. Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, kasus corona Afsel di Bali sempat mengidap gejala yang parah usai terinfeksi, hingga harus dirawat di ruang perawatan intensif (ICU). Hingga meninggal dunia di RS.
Nadia mengatakan, virus corona varian Afsel ini dikategorikan sebagai variant of concern, atau varian yang dikhawatirkan.
Sebab, mutasi ini memiliki karakteristik tersendiri yang berbahaya, yaitu bisa menurunkan efikasi vaksin dan memperparah penyakit COVID-19 yang diderita pasien.
ADVERTISEMENT
“Varian B.1351 diduga menyebabkan penurunan efektivitas daripada vaksin di Afrika Selatan. Makanya, kami mengupayakan vaksinasi untuk segera dilakukan lebih dulu daripada si virus ini bermutasi,” jelas Nadia dalam jumpa pers virtual, Selasa (4/5).