Wawancara Khusus Dubes Ukraina: Warga RI Jangan Disesatkan Propaganda Rusia

17 Maret 2022 16:00 WIB
·
waktu baca 29 menit
clock
Diperbarui 13 April 2022 10:07 WIB
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Ukraina telah menjadi target gempuran pasukan Rusia selama hampir satu bulan. Aksi kontroversial Presiden Rusia Vladimir Putin yang bermula pada 24 Februari lalu telah dikecam oleh banyak sekali negara, termasuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ketika Majelis Umum PBB mengadakan Sidang Darurat Khusus dua pekan lalu, Indonesia—bersama dengan 140 negara lainnya—memberikan suara mendukung resolusi menghentikan serangan di Ukraina.
Sementara peperangan terus berkecamuk di Ukraina, perbincangan mengenai konflik Rusia-Ukraina ini seperti tak ada surutnya di sosial media. Banyak sekali ragam opini dari pengguna sosmed yang angkat bicara soal perselisihan dua negara ini. Di Indonesia, pembicaraan ini relatif didominasi keberpihakan publik pada pihak Rusia.
Di tengah krisis negaranya, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin menyempatkan diri untuk berbincang dengan kumparan dalam sesi wawancara eksklusif. Selain memaparkan perkembangan deru konflik Ukraina dan Rusia dengan mendetail dari sudut pandangnya, Hamianin juga menyampaikan pesannya untuk publik Indonesia.
Berikut wawancara khusus kumparan bersama Dubes Hamianin:
ADVERTISEMENT
Pak Dubes, dapatkah Anda memberitahu kami bagaimana situasi saat ini dari invasi Rusia ke Ukraina? Untuk lebih spesifiknya, berapa banyak kerusakan yang disebabkan tentara Rusia?
Assalamualaikum wr. wb. Salam sejahtera bagi kita semua di Indonesia dan di Ukraina. Itu adalah hal yang kami doakan setiap hari, untuk perdamaian, untuk kebahagiaan rakyat kami dan orang-orang di seluruh dunia sejak dimulainya perang Ukraina melawan neo-kolonialis.
Sekarang jika Anda bertanya kepada saya tentang kerusakan, korban di tentara, statistik ini terbuka. Saya benar-benar tidak senang berbicara tentang orang yang mati, bahkan jika orang-orang itu adalah penjajah. Karena itu tidak baik. Setiap nyawa tak ternilai harganya, tetapi karena mereka datang untuk membunuh kita, orang-orang kebetulan melawan, menyebabkan beberapa korban juga.
ADVERTISEMENT
Namun, saat ini, sejauh yang saya tahu, jumlah korban yang dilaporkan untuk tentara Rusia sekitar 13.000 orang, dan untuk tentara di Ukraina dilaporkan sekitar 1.300 orang. Tetapi kami memiliki banyak korban di antara warga sipil.
Karena fase pertama perang tidak berhasil bagi Rusia dalam tiga hari, mereka tidak berhasil menduduki satu kota pun. Jadi, mereka mulai mengebom warga sipil. Mereka mulai menembaki tempat tinggal orang, termasuk rumah sakit, rumah bersalin, sekolah, semuanya.
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin melihat gedung Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Jadi, di antara warga sipil ini sangat besar (jumlahnya), menurut statistik Perserikatan Bangsa-Bangsa. Datanya terbuka, tetapi hanya mengkonfirmasi bahwa kami memiliki lebih dari 600 orang tewas, termasuk anak-anak, sekitar 1-5 anak. Sangat menyakitkan untuk membicarakan hal ini. Kemudian, ada ribuan rumah yang rusak atau hancur, seperti ratusan sekolah, ratusan rumah sakit yang rusak atau hancur.
ADVERTISEMENT
Setidaknya, kita tahu bahwa di kota Mariupol yang terburuk, saya pikir situasinya terburuk. Di sana baru saja hancur beberapa tempat, baru saja rata ke tanah. Dan ya, tidak ada listrik, tidak ada pasokan air, tidak ada gas, tidak ada pemanas. Orang tidak punya tempat tinggal, tidak ada makanan, tidak ada obat-obatan. Jadi itu benar-benar sulit.
Saya punya teman yang masih ada di sana, dan sekarang ada semacam brigade sukarelawan di Mariupol yang hanya berkeliling. Mereka mengisi daya ponsel dari mobil dan kemudian membiarkan orang menelepon kerabat, menelepon keluarga, untuk memberi tahu bahwa mereka masih hidup. Jadi, itu sebabnya saya tahu mereka masih hidup, tetapi dalam kondisi yang sangat serius. Seperti Mariupol, Kharkiv sekarang menghadapi bencana kemanusiaan, sangat parah.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, pemerintah Ukraina dan Rusia bekerja sama untuk membuka koridor kemanusiaan bagi warga sipil yang melarikan diri dari zona perang Ukraina. Bagaimana perkembangan terakhir dari ini? Benarkah pemerintah Ukraina justru menutup koridor kemanusiaan? sehingga warganya tidak bisa kabur. Bagaimana menurut Anda?
Penting bagi semua orang yang mendengarkan Anda, yang mengawasi kita untuk memahami kebenaran, kan? Dapatkah Anda membayangkan negara yang berada di bawah serangan, di bawah pengeboman dan penembakan, tidak menyediakan koridor evakuasi yang memungkinkan bagi warganya sendiri?
Jadi, itu tidak terbayangkan. Faktanya, kami menyetujui beberapa koridor. Terutama dari kota-kota kecil dan hanya dari Sumy, yang sedikit lebih besar. Tetapi, tidak dari Mariupol dan Chernihiv.
Kiev juga tidak perlu koridor karena orang bisa keluar dari Kiev jika mereka mau. Ada jalur aman. Seperti keluarga saya, tiga atau empat hari lalu dari Kiev. Karena hanya ada orang tua, wanita, dan anak-anak. Tidak ada orang lain.
ADVERTISEMENT
Sangat penting untuk memahami Rusia memulai perang yang tidak manusiawi dan kejam melawan bangsa Ukraina. Menyasar langsung pada warga, pada penduduk sipil, pada perempuan dan anak-anak. Itu sebabnya mereka tidak menyetujui koridor kemanusiaan untuk kota-kota besar seperti Mariupol dan Chernihiv.
Wali Kota Chernihiv memberi tahu saya, Wakil Wali Kota memberi tahu saya di telepon bahwa lebih aman di kota. Bahkan pada saat di bawah pengeboman kadang. Daripada meninggalkan kota begitu saja. Karena pasukan Rusia diberi perintah untuk menembaki apa pun yang bergerak.
Apa yang mereka lakukan? Beberapa warga sipil mencoba melarikan diri dengan mobil dan mereka dibunuh langsung dari tank atau dari granat. Sungguh kisah yang menyedihkan.Ini merupakan tragedi bagi kita. Dan apa tujuan mereka?
ADVERTISEMENT
Coba Anda lihat dari sisi lain. Kharkiv adalah kota terbesar kedua di Ukraina dan seperti 38 km dari perbatasan, 38 km, dan 1000 km dari Kharkiv melintasi Ukraina untuk pergi ke bagian barat Ukraina.
Betapapun dekat itu, betapapun amannya itu, tidak ada satu pun. Puluhan ribu orang pergi ke arah barat. Tidak ada yang mau masuk ke wilayah Rusia.
Begitupun dengan Mariupol. Mereka membuka koridor kecil dan kemudian tidak ada yang pergi. Mereka membuka koridor menuju Ukraina dan intel kita menemukan ranjau di sana. Jadi orang Rusia, mereka meletakkan ranjau di bawah tanah. Jadi jika orang mulai mengungsi, mereka akan meledak.
Jadi perang apa ini? Apa yang mereka rasakan? Mereka (Rusia) yang datang ke negara saya. Presiden Ukraina saat ini tetap tinggal di Kiev. Walaupun faktanya pasukan Rusia mendekati perbatasan, seperti yang Anda sampaikan. Tidak seperti Presiden Rusia, yang tinggal di suatu tempat, di tempat yang sangat terpencil.
ADVERTISEMENT
Mengapa Presiden Zelensky memilih untuk tetap tinggal dibandingkan menghindar demi keamanan?
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Foto: Instagram/@zelenskiy_official
Presiden Zelensky adalah pahlawan kita sekarang. Terlepas dari apa yang dulu dikatakan beberapa orang atau ketidakpuasan atas apa yang dia lakukan sebagai Presiden. Tetapi, sekarang dia adalah pahlawan dan dia adalah pemimpin sejati negara saya.
Ada banyak rumor, sempat ada banyak rumor tentang pelariannya untuk evakuasi ke Amerika Serikat, ke Polandia, dan sebagainya. Tapi sekarang dia meluruskan (rumor) itu, setiap hari dia selfie di suatu tempat di dekat rumah Presiden atau di pusat Kiev. Dia memberi tahu orang-orang; “sekarang adalah hari ke-16 perang”, “sekarang hari ke-19 perang”. Dia menunjukkan fakta sehingga orang-orang tahu dia ada di sana.
Sangat penting, ketika Anda di tengah perang semacam ini, sangat penting bagi sebuah bangsa untuk bersatu dan sangat penting untuk memiliki seorang pemimpin yang tetap bersama rakyatnya.
ADVERTISEMENT
Terlebih lagi, tidak hanya Presiden, Perdana Menteri, seluruh Kabinet, Menteri Pertahanan, Menteri Luar Negeri mereka semua tetap di Kiev dan mayoritas anggota parlemen juga di Kiev. Jadi mereka tidak pergi, mereka tetap bersama.
Ya, itu menyedihkan, tetapi saya pikir mereka siap untuk bertarung dan mati bersama jika perlu. Jadi inilah semangat pemimpin yang sebenarnya, seperti Jendral Sudirman yang ada di gambar.
Anda kenal dia?
Ya. Tentu. Beberapa bulan yang lalu kami menerjemahkan film Darah Garuda ke dalam bahasa Ukraina dan banyak orang Ukraina sudah menontonnya.
Apakah di sana populer?
Saya tidak tahu apakah itu populer, tetapi banyak orang menontonnya. Kami membuat presentasi dan orang-orang setidaknya mereka tahu tentang apa itu. Dan saat itu kami tidak menemukan Hari Merdeka dan Merah Putih, kedua film ini, jadi kami tidak bisa menerjemahkannya. Tapi setidaknya kami punya satu (film).
ADVERTISEMENT
Pertanyaan berikutnya. Sekarang terdapat perbedaan signifikan antara kekuatan Ukraina dan Rusia.. Dengan perbedaan ini, bagaimana Ukraina berhasil bertahan selama ini? Mengingat, Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa berulang kali mengatakan bahwa mereka tidak akan mengirim tentara, mengirim jet ke Ukraina. Dengan perbedaan ini, bagaimana Ukraina bisa bertahan sampai sejauh ini?
Itu adalah pertanyaan yang mudah untuk dijawab. Karena itulah yang kami sebut pertahanan secara keseluruhan. Bangsa (kami) sedang berperang melawan musuh sekarang. Ya, pasukannya kurang lebih sama, tetapi motivasinya sangat berbeda.
Mereka yang datang sebagai penjajah, banyak dari mereka akan percaya, maksud saya, mereka percaya bahwa mereka akan sangat disambut oleh warga Ukraina, seperti dengan berekreasi dengan bunga. Dan itu tidak terjadi.
ADVERTISEMENT
Jadi, penjajah merasa sangat tidak nyaman dan mereka tidak memiliki motivasi nyata untuk bertarung.Untuk apa? Sebaliknya, militer kita dan pasukan pertahanan kita, bahkan seluruh negara. Semua yang bisa melawan, mereka melawan.
Pemburu. Kami punya banyak pemburu di Ukraina. Mereka juga mengangkat senjata yang mereka biasa gunakan dan melawan.
Bapak Duta Besar, Anda membahas tentang Mariupol. Kota yang paling hancur. Rabu lalu, ada serangan yang menewaskan 3 orang. Tetapi Rusia mengeklaim bahwa rumah sakit (yang diserang) telah berhenti beroperasi beberapa hari sebelum serangan dimulai dan rumah sakit telah diambil alih pasukan Ukraina untuk menyimpan senjata. Mereka juga mengeklaim bahwa wanita hamil yang terluka dalam foto di tempat kejadian adalah seorang blogger kecantikan yang bermain peran sebagai sebuah korban pengeboman. Apakah pemerintah Ukraina menyadari situasi ini?
ADVERTISEMENT
Jika kita mendengarkan semua kebohongan yang disebarluaskan oleh propaganda Rusia, maka akan ada ribuan jilid dan hanya akan membuang waktu kita.
Maksud saya, coba kita pikir. Presiden Rusia, Menteri Luar Negeri Rusia, dan semua diplomat, termasuk di Indonesia, sampai saat ini mengatakan bahwa tidak ada perang di Ukraina. Hanya ada semacam operasi militer di bagian timur Donbass saja. Rudal Rusia, bom, tidak berjatuhan menarget kota kita bla bla bla.
Jadi, ini semua seperti kebohongan terang-terangan dan berdarah dingin. Saya tidak mengerti siapa yang akan percaya ini sekarang. Karena kita hidup di abad ke-21 dan orang-orang merekam semuanya.
Ngomong-ngomong, wanita hamil ini meninggal kemarin. Sebelumnya dilaporkan bahwa dia terluka tetapi kemudian tewas.
ADVERTISEMENT
Benarkah dia hanya seorang beauty blogger yang bermain peran?
Dia bisa jadi siapa saja. Saya tidak tahu siapa dia. Dia bisa jadi seorang aktris. Tetapi, pada saat itu adalah seorang wanita hamil, kan? Dia adalah seorang wanita yang perlu melahirkan dan dia malah dibunuh, kan?
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Mereka menghancurkan ratusan rumah sakit dan sekolah. Bagaimana mereka menjelaskan ini? Saya paham, mereka mencoba melakukan apa saja untuk membenarkan apa yang mereka lakukan. Tapi tidak ada yang bisa menjustifikasi tindakan ini. Tidak ada pemikiran, angan-angan, keraguan atau apapun yang dapat membenarkan pembunuhan besar-besaran terhadap warga sipil.
Dan ini merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan, yang sekarang sudah mulai dipertimbangkan oleh pengadilan Den Haag. Jadi kapan ini akan berakhir?
ADVERTISEMENT
Sekarang kita akan berbicara tentang sanksi untuk Rusia. Apa pendapat Anda tentang sanksi yang diberikan banyak negara kepada Rusia atas serangan ke Ukraina? Apakah sanksi ini cukup untuk menghentikan invasi Rusia dan membantu perjuangan Ukraina?
Saya sangat mendukung sebagaimana setiap orang Ukraina dan berterima kasih kepada pemerintah-pemerintah yang menjatuhkan sanksi pada Rusia.
Karena dalam kasus Putin, kami mengenalnya dengan baik karena kami dibesarkan di negara yang sama, bagi pria seperti dia, segala sesuatu yang dapat dianggap sebagai kesopanan dipandang sebagai kelemahan.Dia hanya mengerti satu bahasa. Bahasa kekuatan. Dia tidak mengerti negosiasi seperti diplomasi, persuasi. bahkan ancaman.
Ketika Amerika mengatakan bahwa mereka akan menjatuhkan sanksi, Rusia hanya tertawa, mengatakan "oke ayo lakukan saja". Mereka memahami sanksi dan perlawanan. Perlawanan militer, itulah yang mereka pahami dengan sangat baik.
ADVERTISEMENT
Dan saya berterima kasih sekali lagi kepada mereka yang telah menjatuhkan sanksi, tetapi tentu saja saya ingin melihat skala sanksi yang lebih luas, lebih besar, dan dengan tekanan lebih keras dari setiap negara demokratis di dunia.
Semakin cepat sanksi mulai benar-benar bekerja, semakin cepat ini semua akan berakhir. Tentunya.
Tapi, bagaimana menurut Anda saat ini, apakah (sanksi) cukup untuk menghentikan invasi ini?
Ini mulai bekerja. Tapi sanksi berbeda dengan senjata, mereka tidak membuahkan efek yang diinginkan dalam beberapa hari. Ini bisa memakan waktu berminggu-minggu. Ini bisa memakan waktu berbulan-bulan.
Namun, tetap saja, sekarang trennya sangat jelas. Orang Rusia mulai menyadari bahwa ada yang salah dengan negara ini, bukan? Jadi, sangat penting untuk memperkuat tekanan pada Putin, karena hanya ini yang bisa menghentikan perang. Bukan negosiasi jangka panjang, negosiasi perdamaian, atau diplomasi.
ADVERTISEMENT
Ini akan memakan waktu lama, sementara, penting bagi semua orang di dunia untuk menghentikan perang ini. Karena ini bukan sekadar perang, kenyataannya, ini adalah perang neo-kolonialisme melawan demokrasi. Bukan hanya Rusia melawan Ukraina. Neo-kolonialisme melawan demokrasi. Di seluruh dunia.
Jadi, jika kita tidak menghentikan perang ini, ini akan menjadi seperti wabah, itu akan menyebar ke daerah dan negara lain. Dan Ukraina sekarang adalah benteng bagi Dunia. Tidak hanya untuk Eropa.
Seperti pada abad ke-13 ketika Mongol menyerang di seluruh Asia dan setengah Eropa, mereka dihentikan oleh orang-orang Ukraina. Ukraina saat itu hancur. Tapi Mongol tidak bergerak lebih jauh ke Eropa. Dan sekarang sejarah itu berulang.
Banyak warga di seluruh dunia yang ingin menjadi bagian dari perjuangan Ukraina melawan Rusia. Ada berita warga Jepang dan AS mendaftar sebagai tentara sukarelawan untuk pasukan Ukraina. Apa pendapat Anda tentang mereka?
ADVERTISEMENT
Terima kasih. Terima kasih pada mereka. Tuhan memberkati mereka dan semoga mereka tetap hidup. Tidak hanya dari Jepang dan dari AS. Banyak negara. Kami memiliki sukarelawan dari Belarusia, Chechnya, Georgia, dari banyak negara Eropa, dari Inggris.
Mereka datang dengan bangga, tidak seperti tentara bayaran. Dan mereka bertarung bersama dengan tentara ukraina. Dengan pemerintah Ukraina, melawan invasi, melawan agresi.
Saya sangat bangga kami memiliki begitu banyak teman dan orang-orang ini, mereka dapat kehilangan segalanya. Orang-orang ini tidak hanya seperti tentara bayaran. Mereka sejahtera. Mereka bahagia. Mereka aman. Mengapa mereka mau pergi ke Ukraina? Mereka tidak dibayar dengan uang yang besar. Saya tidak tahu, bila mereka dibayar secara sukarela. Tapi saya pikir mereka tidak dibayar. Jadi ini bukan tentang uang sama sekali. Ini bukan masalah uang. Ini mengenai apa yang benar.
ADVERTISEMENT
Ini tentang kemanusiaan. Betul sekali.
Rusia mengklaim bahwa salah satu tujuan dari operasi mereka adalah untuk denazifikasi dan demiliterisasi Ukraina. Putin juga mengklaim bahwa pemerintah Ukraina membunuh etnis Rusia di Ukraina. Apa pendapat Anda tentang itu?
Demiliterisasi. Saya akan mengirimkan Anda dan pembaca Anda ke Surabaya, saat pidato Bung Tomo. Ingat apa tuntutan tentara Inggris? Demiliterisasi. Serahkan senjatamu dan menyerah. Apa jawabnya? Dan apa hasilnya? Kemerdekaan.
Indonesia merdeka. Persis seperti yang terjadi sekarang. Mereka ingin kami menyerahkan senjata dan berkata "kami menyerah, tolong jangan bunuh kami". Tidak akan terjadi.
Karena seperti yang dikatakan orang Indonesia, banteng memiliki cukup darah untuk mengubah bendera putih ini menjadi merah putih. Jadi, kita punya cukup darah untuk melakukan ini juga.
ADVERTISEMENT
Ini tentang demiliterisasi. Itu bodoh. Tuntutan benar-benar bodoh yang tidak akan pernah terjadi
Adapun untuk denazifikasi, lihat, siapa yang ingin Anda denazifikasi?
Bagian timur Ukraina, sekarang di bawah pengeboman besar-besaran dan penembakan, adalah populasi berbahasa Rusia. Ini adalah bagian Ukraina yang berbahasa Rusia. Jadi, apakah mereka akan membuat orang-orang itu, yang sudah berbicara bahasa Rusia, yang masih memiliki banyak perasaan terhadap Rusia, apakah mereka ingin mendenazifikasi mereka atau siapa?
Mariupol, seratus persen berbahasa Rusia. Kharkiv adalah kota yang seratus persen berbahasa Rusia. Sumy, hampir seluruhnya (berbahasa Rusia).
Mereka membuktikan bahwa mereka mencoba mendenazifikasi Donbass, semua wilayah okupasi itu 8 tahun lalu, bukan? Tetapi mengapa orang-orang dari wilayah pendudukan ini lari ke Ukraina setelah perang dimulai 8 tahun lalu, bukan ke Rusia. Mungkin mereka tidak ingin dibebaskan, didenazifikasi.
ADVERTISEMENT
Dan Volodymyr Zelensky juga, seperti saya, berasal dari bagian timur Ukraina. Dia asli Kryvyi Rih, berbahasa Rusia. Jadi siapa NAZI yang mereka maksud? Saya bertanya. Apa maksud mereka?
Sang presiden, berbicara bahasa Rusia dan sekarang seluruh bangsa mendukungnya. Kami tidak mengatakan bahwa rakyat takut padanya. Semuanya, sembilan puluh sembilan persen mendukungnya. Tak terkalahkan.
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Jadi siapa yang ingin mereka denazifikasi? Menurut saya, yang benar-benar membutuhkan denazifikasi adalah Rusia.
Mengapa Anda berpikir demikian?
Karena, Rusia, rezim Rusia, selama dua puluh tahun, tiga puluh tahun terakhir, mengadakan represi besar-besaran terhadap minoritas, terhadap orang-orang Muslim.
Ingat perang Chechnya? Berapa ratus, berapa ribu anak-anak dan perempuan dan laki-laki yang mati, dibunuh dengan darah dingin? Bagaimana dengan Moldova? Bagaimana dengan Georgia? Bagaimana dengan semua yang terjadi di Rusia?
ADVERTISEMENT
Jika anda buka Wikipedia, Anda akan melihat berapa banyak organisasi NAZI di Rusia. Banyak, Terdaftar. Semuanya. Rasisme. Intoleransi. Inilah yang membuat Rusia terkenal selama bertahun-tahun.
Dan jika Anda melihat Ukraina, kami tidak memiliki senjata nuklir, kami bukan anggota NATO, kami bahkan tidak diberi prospek bergabung dengan NATO.
Kami secara resmi telah mendaftarkan lebih dari seratus kelompok etnis. Semua jenis orang di Ukraina. Semua bahasa. Banyak agama, termasuk Islam. Dan kami secara resmi disebut salah satu negara yang paling toleran di dunia. Karena kami memiliki banyak (keragaman) dan mereka hidup bersama dan mereka tidak berselisih. Dan tidak ada penghinaan di antara mereka.
Mereka menghargai perbedaan
Ya. Saya pikir negara yang perlu untuk denazifikasi adalah Rusia.
ADVERTISEMENT
Saya mengerti. Terima kasih.
Ada banyak berita yang beredar tentang batalyon Azov yang menjadi bagian dari pasukan Ukraina. Batalion itu diduga merupakan organisasi neo-Nazi. Dan baru-baru ini, ada video viral yang menunjukkan pejuang Azov neo-Nazi Ukraina melapisi peluru dengan lemak babi.
Ya ya ya. Ini palsu, baik.
Ya, tampaknya ini (peluru lemak babi) digunakan untuk melawan pasukan Muslim Chechnya. Bagaimana Anda mengklarifikasi informasi ini?
Orang-orang yang bertanggung jawab dengan kisah ini, mereka harus memikirkan dua hal penting;
Hal yang pertama adalah bahwa banyak pejuang, banyak tentara, yang berjuang di Batalyon Azov adalah Muslim. Anda bisa melihat video para pria yang berasal dari Chechnya, dari Azerbaijan, yang beragama Muslim. Dan mereka bertarung bersama. Menurut Anda, apakah mungkin seorang Muslim membiarkan hal ini terjadi?
ADVERTISEMENT
Kedua, mereka mencoba untuk mengalihkan perhatian dari agresi yang lebih besar ke apa pun hal (terkait) Nazi atau Batalyon Neo-Nazi.
Apa yang Anda maksud? Orang-orang mempertahankan tanah air mereka. Ada penutur bahasa Ukraina, bahasa Rusia, bahasa Azerbaijan. Beragam orang ada di dalam batalyon ini. Mereka menjaga tanah air mereka. Namun karena mereka tidak menyerah, mereka disebut Neo-Nazi? Ini seperti pengalih perhatian dari perang besar.
Jadi ini hanya sebuah pengalih perhatian saja?
Ya ini seperti, Anda tahu, “Oh perhatikan hal ini!”, tapi Anda melupakan hal yang besar. Perang yang besar. Agresi yang besar.
Ketiga, ini tentang populasi Muslim. Kami memiliki 2 juta populasi muslim di Ukraina. Sekitar 2 juta atau sekitar 1,5 juta orang Muslim di Ukraina. Ini hanya komunitas kecil, jika dibandingkan dengan Indonesia, tetapi mereka bersatu dan sudah hidup lama bersama dengan orang Ukraina sejak bertahun-tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Namun sekarang, setelah direbutnya Krimea, rumah dari para orang Muslim ini, di mana masjid, madrasah, dan segalanya di sana. Mereka justru pindah ke Ukraina, mereka tidak menetap di sana (Krimea). Karena berbahaya bagi para Muslim untuk tinggal di Rusia.
Ingat Chechnya, saya ulangi lagi. Semua kota di Chechnya (1999-2009) dan semua yang mereka lakukan kepada Dagestan (tahun 1999) semua aktivitas teror yang dilakukan oleh pemerintahan Rusia, seperti pendudukan di wilayah Muslim Rusia.
Sekarang di Krimea, Majelis Tatar Krimea kini dilarang. Terlarang (dan masuk) sebagai organisasi teroris. Anda tahu? Mereka parlemen Tatar. Jadi siapa yang teroris dan yang bukan?
Dan sekarang ketika Tatar Krimea (wilayah yang dianeksasi Rusia) berada di bawah kepemimpinan Mufti Krimea, Mufti Ukraina, kita berdoa untuk negara dan warganya, bertarung melawan serangan.
ADVERTISEMENT
Dan di waktu yang bersamaan, pemerintah Rusia mengerahkan (pasukan) Chechen. Saya tidak tahu, mereka ini siapa di Chechnya, tapi sudah pasti orang-orangnya Kadyrov (Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov). Mengirim mereka ke Ukraina, untuk membunuh orang Ukraina juga saudara di dalam Muslim?
Apa ini? Maksud saya, ini dosa besar. Dalam agama mana pun. Dalam Islam tentunya. Mereka mengirimkan Muslim untuk membunuh Muslim di wilayah tanah airnya sendiri. Anda tahu?
Jadi saya pikir, jika anda menemukan berita semacam ini, pikirkan gambar besarnya. Pikirkan fakta, fakta yang benar.
Baik, untuk pertanyaan selanjutnya. Presiden Putin sudah dihubungi beberapa kali oleh Presiden Zelensky untuk melakukan dialog. Namun Presiden Putin belum memberikan respons. Apakah ada kemungkinan penyelesaian diplomatik pada titik ini?
ADVERTISEMENT
Pada titik ini? Tidak ada. Menurut saya. Pertama-tama, Presiden Zelensky tetap berada di Kiev, dia orang yang bebas, dia berkomunikasi dengan orang-orang setiap hari, beberapa kali dengan media dengan semua orang. Jadi dia terbuka untuk segala hal.
Tidak seperti Putin yang bersembunyi di suatu tempat wilayah terpencil di dalam bunkernya dan bahkan tidak memperbolehkan orang-orangnya menemuinya. Anda melihat mejanya bukan? Panjangnya 10 meter atau lebih. Dia hidup di suatu tempat di dalam tanah, menurut saya dia tidak akan meninggalkan tempat itu dan pergi ke tempat lain untuk melakukan dialog apapun.
Presiden Prancis Emmanuel Macron (kanan) bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) di Moskow, Rusia, 7 Februari 2022. Foto: SPUTNIK / AFP
Namun, jika kamu bertanya kepada saya secara umum, pemahaman umum tentang penyelesaian diplomatik dari masalah ini. Saya akan mengatakan bahwa; Perang bisa diakhiri hanya jika serangan Rusia berhenti menewaskan warga sipil.
ADVERTISEMENT
Ini akan menjadi kondisi utama dan satu-satunya untuk memulai negosiasi yang sebenar-benarnya. Di tingkat apapun. Berhenti membunuh warga sipil, hentikan kekejaman, maka kita bisa duduk dan berbincang. Lalu, solusi diplomatik mungkin akan hadir.
Bapak Duta Besar, bolehkah Anda beritahu kami mengapa Ukraina memilih mempercayai Barat dan ingin bergabung dengan NATO? Dan apakah benar sekarang Ukraina sudah tidak berniat lagi bergabung bersama NATO?
Ada dua pertanyaan, dan jawaban untuk pertanyaan pertama sudah jelas. Anda melihat apa yang terjadi di Ukraina, dan apabila kami anggota NATO, kejadian ini tidak akan terjadi.
NATO dibentuk setelah Perang Dunia Kedua sebagai aliansi pertahanan; pertahanan terhadap negara seperti Rusia, seperti Uni Soviet pada masa itu, atau seperti Jerman di masa itu.
ADVERTISEMENT
Karena semua orang mengerti bahwa meskipun Uni Soviet menjadi salah satu negara yang mengalahkan NAZI, tetapi negara ini, negara Uni Soviet, tidak mengubah sifatnya, sifat agresifnya. Dan juga sifat penjajahnya yang selalu ingin memperluas dan memperluas.
Karenanya, NATO itu seperti sebuah payung untuk perlindungan, payung bagi negara-negara kecil. Karena di Eropa, sepertinya tidak banyak negara yang apabila berada di kondisi seperti ini, dapat bertahan dari serangan agresif oleh Rusia.
Saya pikir Ukraina satu dari sedikit negara (yang mampu). Karena hal ini sudah dipersiapkan sejak jauh-jauh hari. Namun, jika saja serangan ini menimpa Latvia, Estonia, atau Polandia, saya tidak tahu, mungkin akan terjadi hal yang lebih dramatis dan tragis. Karena itu, keamanan kolektif sangat penting bagi negara seperti Ukraina dan tetangga kami, untuk menghadapi musuh yang besar dan kejam.
ADVERTISEMENT
Lalu untuk (pertanyaan) yang kedua, tidak, kami tidak menyerah terkait rencana untuk bergabung dengan NATO.
Ya, kami kecewa kepada NATO yang bahkan tidak memberikan kami setidaknya (sebuah) peluang. Karena kita tidak berbicara tentang bergabung dengan NATO dalam waktu dua bulan, kita bicara peluang, tentang kemungkinan (bergabung). 10 tahu? 12 tahun? 20 tahun? Tidak ada (kemungkinan itu). Jadi ya, ada kekecewaan, namun kami tidak akan menyerah.
Karena hal itu ada pada konstitusi negara kami. Jadi jika kami mau mengubahnya, kami harus mengubah konstitusi. Ya, hal itu bukan tidak mungkin namun, kita membutuhkan referendum, bukti parlementer.
Baik, Pertanyaan selanjutnya, di antara persyaratan Rusia bagi Ukraina untuk menghentikan invasi adalah; bagi Ukraina untuk berjanji tidak akan pernah menjadi bagian dari NATO, bagi Ukraina untuk mengakui Krimea sebagai bagian dari Rusia, dan bagi Ukraina untuk mengakui wilayah pemisahan diri Luhansk dan Donetsk sebagai republik merdeka.
ADVERTISEMENT
Terkait ini, apakah Ukraina siap untuk menyetujui, atau setidaknya mendiskusikan istilah berikut ini demi janji perdamaian?
Pertama, kami tidak akan menukar tanah kami, kami tidak akan menukar warga kami, kami tidak akan menukar saudara-saudari kami.
Saya ulangi, Krimea adalah rumah bagi Muslim minoritas di Ukraina, dan juga tanah bagi Tatar Krimea. Jadi, bagaimana mungkin kami bisa mengkhianati saudara-saudari kami dan mengatakan, “tidak apa-apa Krimea, pergilah ke Rusia dan kami tidak akan mengambilnya kembali”?
Akan jadi apa kami, jika sekarang mereka berjuang untuk Ukraina bersama kami, lalu kami mengatakan, “baiklah, kami menyerah”? Tidak. Itu tidak akan terjadi.
Kemudian, bagian kedua dari jawaban saya. Anda tahu? Serangan Rusia ke Ukraina saat ini, melemah secara substansial. Jadi sekarang kami mengerti bahwa pasukan (Rusia) ini bisa dihentikan dan dipisahkan.
ADVERTISEMENT
Dan Anda melihat (proses) negosiasi, pertama, kedua, ketiga, dan mereka terus mengurangi mengurangi mengurangi tuntutan mereka. Maka di ronde selanjutnya akan seperti, menurut saya di salah satu ronde selanjutnya mereka akan meminta kepada Ukraina, “tolong berhenti membunuh para penyerang, karena kami mulai kehilangan segalanya.”
Jadi saya pikir ini (tuntutan Rusia) akan terus berkurang dan berkurang, dan kami tidak akan menukar tanah kami, kami tidak menukar tanah air.
Tapi apakah Anda setidaknya setuju untuk berdiskusi demi perdamaian?
Bisa dilihat target dari Rusia atau Putin, bukanlah Donbass, bukan Krimea, bukan ini. Mereka menginginkan seluruh Ukraina atau setidaknya sebagian besarnya.
Jadi bagaimana bisa Anda berdiskusi dengan pihak semacam ini, jika mereka tidak menginginkan kita untuk merdeka? Jika mereka menyebut Ukraina anti-Rusia, mereka menyebut Ukraina negara yang tidak ada, atau hal-hal semacam ini. Mereka tidak memberikan kami hak untuk menjadi negara merdeka.
ADVERTISEMENT
Jadi Ideologi ini harus dilawan, dan apa yang mereka tawarkan sekarang, sangat berbahaya, bukan hal yang baik untuk memulai negosiasi perdamaian.
Titik permulaan yang bagi negosiasi perdamaian adalah dengan gencatan senjata dan berhenti menewaskan warga sipil. Inilah titik permulaan, bukan pertanyaan tentang Krimea atau Donbass atau apapun.
Bapak Dubes, ada beberapa pertanyaan dari pembaca kami, mohon izin untuk mengklarifikasi apabila anda berkenan.
Baik, pertanyaan pertama adalah: seberapa banyak laboratorium biologis lebih mematikan dari COVID di Ukraina seperti yang dituduhkan oleh Rusia dan dilansir oleh WHO? Dan apa benar itu merupakan bentuk kerja sama Ukraina dengan Amerika & NATO? Bolehkah tolong Anda mengklarifikasi.
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Sekali lagi. Apa yang Rusia lakukan? Mereka mengambil sebagian kecil dari kebenaran dan menciptakan kehebohan besar di sekelilingnya, lalu menaruh kebohongan lagi di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Jadi tentang senjata biologi, senjata biologi pemusnah massal. Berita ini memberikan peringatan serius kepada kami dan bagi dunia.Ini adalah hal yang sangat-sangat buruk. Karena jika mereka sudah membahas tentang senjata biologis, mereka mungkin akan mulai menggunakannya (senjata biologi) di Ukraina. Kimia, Biologis atau lainnya.
Karena, senjata nuklir, kimia, biologis, semua terdaftar di seluruh organisasi internasional. Jadi sangat jelas dan dengan mudah diketahui siapa pemilik dari senjata-senjata ini. Faktanya adalah Rusia memiliki senjata kimia, biologis, dan nuklir. Dan faktanya juga, Ukraina tidak memiliki senjata serupa. Ini adalah fakta.
Perhatikan berita tentang laboratorium. Sepertinya orang Rusia, intelijen Rusia, menemukan sisa-sisa laboratorium di suatu tempat. (Laboratorium) yang sudah dihancurkan oleh pasukan Ukraina sebelum ditinggalkan. Lalu, ditemukan jejak-jejak dari virus biologis bla bla bla, jadi (ini) merupakan berita tanpa satupun berita konkret.
ADVERTISEMENT
Dan tahukah anda berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk tim ahli yang hebat dari Amerika dan Eropa untuk menemukan dan membuktikan serta memberikan laporan semacam itu (terkait virus)? Berbulan-bulan, berminggu-minggu.
Dan Rusia yang hanya menggunakan peralatan yang biasa saja, bisa melakukan ini dalam waktu dua hari saja? Ini seperti sebuah dongeng bagi saya.
Sedangkan, untuk perusahaan apa pun di laboratorium apa pun di antara Ukraina dengan negara lain seperti Amerika atau lainnya, Anda bisa mengecek langsung situsnya, ini terbuka.
Saya mengetahui dengan pasti, pernah ada beberapa laboratorium di mana mereka melakukan campuran baru antara jagung dengan gandum atau sejenisnya. Karena Ukraina, seperti Anda tahu, merupakan penghasil besar dari produk-produk pertanian.
ADVERTISEMENT
Namun, setelah Uni Soviet (berakhir), seluruh teknologi ini hilang. Dan kini mereka membantu kami untuk menciptakan jagung dan gandum jenis baru, ini yang saya ketahui.
Sejak pemberitaan tentang laboratorium-laboratorium ini, orang-orang sudah mulai bercanda. Seperti kami menciptakan rudal baru berbentuk jagung yang bisa digunakan seperti misil balistik. Ini hal bodoh, dan lagi merupakan pengalih perhatian dari dunia.
Baik, terima kasih pertanyaannya @thisreal_yudho dari Instagram. Pertanyaan selanjutnya,
Jika No Fly Zone di atas Ukraina tidak mampu diterapkan, apa solusi pemerintah Ukraina dalam menghadapi gempuran Rusia? Tentu saja solusi yang dimaksud selain bertahan secara militer.
Jika zona larangan terbang tidak diberlakukan di langit Ukraina, kami akan melakukan yang terbaik untuk melindungi. Kami akan meminta rekan kami untuk menyediakan sedikitnya pesawat tempur dengan sistem anti udara, yang bisa efisien, dan memang sudah terbukti efisien.
ADVERTISEMENT
Ya, saya bisa mengerti mereka mungkin tidak akan memberlakukan zona larangan terbang, tetapi kami membutuhkan persenjataan untuk bertahan atau setidaknya menyembunyikan misil.
Jadi, apa yang kami lakukan sekarang adalah mencoba untuk menemukan instrumen baru, peralatan bertahan baru untuk melindungi warga sipil. Kami tidak menderita. Yang menderita adalah para warga sipil.
Terima kasih Pak Dubes untuk jawabannya dan terima kasih untuk pertanyaan yang diberikan dari akun Instagram @elnadooo
Itu adalah pertanyaan-pertanyaan dari pembaca kumparan. Sekarang, apabila Bapak berkenan, kami ingin memberikan pertanyaan tentang Anda.
Boleh, silakan.
Terima kasih. Anda tentu saja memiliki begitu banyak keluarga dan teman yang berada di Ukraina saat ini. Bagaimana perasaan Anda saat ini harus berada di Indonesia ketika orang-orang terdekat Anda menghadapi situasi demikian di kampung halaman Anda?
ADVERTISEMENT
Ini sulit. Sangat sulit bagi saya, semenjak itu (Invasi Rusia ke Ukraina) hampir tidak tertahankan rasanya untuk tinggal di rumah. Anda tahu, saya menjadi perokok berat. Jadi saya kembali ke rumah, membaca berita, merokok, dan memikirkan hal ini, jadi, ya…
Tapi saya sering berhubungan secara online dengan keluarga saya setiap harinya.
Dubes Ukraina, Vasyl Hamianin. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Setiap hari?
Iya, menelepon untuk mengecek apakah mereka baik-baik saja dan yang saya dapat mengerti adalah, mereka tidak takut. Termasuk ibu saya, 73 tahun, dia bilang, “Apa? Saya wanita tua, saya tidak ingin pergi ke mana-mana, saya tidak ingin mengevakuasi diri.”
“Saya punya kucing, kura-kura, dan saya tidak ingin meninggalkan mereka. Apabila saya mati, kita mati bersama.”
Mereka tidak mau meninggalkan hewan peliharaan mereka, ya?
ADVERTISEMENT
Tidak, kami memiliki 10 kucing, 3 anjing, dan kura-kura serta hewan lainnya. Jadi kami memiliki banyak jenis hewan peliharaan.
Dan ketika mereka pindah dari Kiev—karena sangat berbahaya untuk tetap tinggal di kota tersebut sekarang, sebelum mereka mengantisipasi penyerangan itu—mereka menggunakan mobil untuk mengangkut semua kucing, anjing, dokumen dan pergi.
Jadi begitulah keluarga saya. Ini sulit, tetapi sekarang saya merasa sedikit lebih baik karena saya tahu bahwa para tentara (Ukraina) berjuang dengan sangat baik, efisien.
Orang-orang tidak takut. Orang-orang berusaha untuk menjaga diri mereka agar tetap aman, karena untuk saat ini yang terpenting adalah keselamatan. Bahkan ketika sedang dibombardir, orang-orang memiliki persiapan yang baik, misalkan 10 menit sebelumnya sudah pergi ke basement untuk berlindung.
ADVERTISEMENT
Jadi menurut saya orang-orang sudah siap untuk menghadapi apa pun itu. Dan ini terjadi karena mereka tidak ingin Rusia memerintah lagi seperti dulu, 300 tahun, tidak.
Saya sangat berharap kesengsaraan ini segera berlalu. Saya sangat berharap demikian. Sekarang kami ingin membicarakan tentang pengalaman Anda di Indonesia. Sudah berapa lamakah Anda berada di sini?
Baru 4 bulan, belum lama.
Selama 4 bulan ini, apakah ada momen yang tidak terlupakan yang pernah Anda alami di Indonesia? Apakah Anda memilikinya?
Saya bisa bilang, sejujurnya, setiap menit yang saya habiskan tinggal di Indonesia, tidak terlupakan. Karena saya tidak pernah tinggal di sini sebelumnya dan saya menemukan hal baru di setiap langkah saya—seperti kejutan, dan kejutannya selalu yang menyenangkan.
ADVERTISEMENT
Saya baru saja tahu bagaimana kita mirip dengan orang-orang Indonesia
Kita (antara warga Indonesia dan Ukraina) memiliki banyak kesamaan?
Iya. Dan mungkin kesan dan ilham terbesar untuk saya adalah Garuda Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Ini adalah identitas nasional Ukraina yang kami sudah cari-cari hingga ratusan tahun lamanya – Bhinneka Tunggal Ika.
Kami kini mengerti dan mulai menyadarinya. Ketika saya melihat ini (kata Bhinneka Tunggal Ika) dan membaca Pancasila, sila satu sampai lima, saya seperti mendapatkan ilham. Saya sangat takjub dan tercengang.
Seperti memiliki ideologi yang sama, ya Pak Dubes?
Iya. Karena kami (Ukraina) juga memiliki banyak jenis agama, suku, dan bahasa yang berbeda. Dan mereka hidup bersama-sama, berdebat dan juga berdiskusi, namun kita tetap membutuhkan satu sama lain untuk bersatu.
ADVERTISEMENT
Bisa dibilang, di setiap harinya saya melakukan suatu penemuan. Negara yang indah, orang-orang di dalamnya juga indah, dengan demokrasi yang sesungguhnya.
Terima kasih banyak, Pak Dubes. Apakah ada yang ingin Anda sampaikan kepada warga Indonesia terkait konflik Rusia-Ukraina yang sedang terjadi saat ini?
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Mengingat bahwa sekarang sudah banyak warga Indonesia, khususnya netizen, mulai bersimpati dengan operasi militer yang dilakukan Rusia. Apakah ada yang ingin Anda sampaikan kepada warga negara Indonesia?
Sangat penting untuk semua orang untuk bisa berpikir dan sangat penting untuk semua orang tidak mempercayai kebohongan. Karena mempercayai kebohongan dan mendukung agresor, adalah sesuatu yang pasti akan disesali banyak orang. Dan saya sangat berharap semua orang dapat membaca laporan dari propaganda Rusia.
ADVERTISEMENT
(Cobalah mencari kebenaran dengan hati-hati dan Anda akan mengerti apa yang sedang terjadi. Contohnya, yang terakhir saya lihat di media adalah video tentara Chechnya yang dipimpin oleh Kadyrov (Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov) sedang mempersiapkan diri, meneriakkan sesuatu dan mengendarai tank untuk menuju ke suatu tempat.
Namun, apakah Anda tahu tentang apakah itu semua? Itu tentang mereka, kaum Muslim yang pergi ke Ukraina untuk membunuh sesama kaum Muslim, warga sipil, perempuan, dan anak-anak di sana.
Apakah Anda akan tetap mendukung mereka apabila Anda mengetahui kebenarannya? Jadi, tolong tetap doakan Ukraina, berdoa untuk kedamaian, dan cobalah untuk tidak sampai disesatkan dan salah informasi tentang propaganda Rusia. Merdeka atau mati.
Itu menurut saya sangat menginspirasi. Terima kasih banyak.
ADVERTISEMENT
Itu adalah sesuatu yang saya rasakan.
Saya dapat melihat emosi dari setiap kata yang Anda ucapkan, tersirat jelas apa yang Anda sebenarnya pikirkan dan rasakan.
Penting untuk mengutarakan itu ke orang-orang, karena banyak ujaran seperti “Ura” terkait konflik ini. Apa yang mereka “ura”-kan?
Anda bisa mendukung negara ini atau itu. Anda bisa mendukung kebijakan politik yang dimiliki negara yang ini atau yang itu. Tetapi, kalau Anda benar-benar mendukung pembunuhan warga, Anda mau jadi apa?
Saya pikir di sini ada ketersesatan dan kesalahpahaman. Oke, mereka mendukung negara yang kuat, ketika negara Anda adalah negara adidaya, itu bagus. Anda mendukungnya untuk menjadi negara yang independen, kuat, dan berkuasa di dunia. Itu bagus.
ADVERTISEMENT
Namun ketika Anda mendukung negara apa pun itu, dan jika Anda berpikir dua langkah ke depan, Anda akan paham bahwa Anda mendukung agresor dan pembunuhan.
Ini penting untuk dipikirkan. Di era media sosial saat ini, tak banyak orang yang mampu untuk menganalisa dan berpikir – anak saya berpikir bahwa saya kuno, karena saya masih menggunakan Facebook. Anda dapat membaca di Facebook, di Twitter Anda juga bisa membaca, namun isi tulisannya tidak banyak.
Namun sekarang orang-orang menggunakan Instagram dan TikTok – di mana Anda tidak perlu membaca, Anda hanya perlu mendengar. Dalam waktu 30 detik (di video yang ditampilkan) Anda tidak memiliki waktu untuk berpikir dan menganalisa.
Anda melihat suatu gambar yang menunjukkan Anda—saya tidak tahu apa—bahwa seorang wanita yang terbunuh (di rumah bersalin Mariupol) adalah aktris film atau beauty blogger. Dan lalu Anda menjadi “Wah benarkah??”
ADVERTISEMENT
Anda bisa melihat bagaimana otak orang-orang telah terkontaminasi dengan kebohongan. Lalu mereka kehilangan kemampuan untuk mengidentifikasi mana kebenaran mana kebohongan. Itu akan tiba nanti, tetapi untuk saat ini apa yang tersisa untuk Ukraina?
Tahukah kamu di tahun 1995, ini ada di Twitter dan Facebook saya, Wakil Presiden Republik Chechnya, Dzhokhar Dudayev (Marsekal Udara Soviet, pemimpin Chechnya yang pertama dan presiden Republik Chechnya dan tewas oleh tentara Rusia pada 21 April 1996) dia telah memprediksi perang ini hampir 30 tahun yang lalu.
Dia bilang, akan terjadi perpecahan dan peperangan besar antara Rusia dan Ukraina.
Jadi itu sudah pernah diprediksi terjadi sebelumnya, Pak?
Dubes Ukraina, Vasyl Hamianin. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Betul, sudah diprediksi bertahun-tahun lalu oleh banyak orang. Lalu, dia bilang bahwa itu benar akan menjadi perang—karena Rusia tidak akan pernah berhenti, dan akan selalu ingin agar Ukraina menjadi bagian dari sistem kolonialisme yang mereka buat di era Uni Soviet.
ADVERTISEMENT
Jadi mereka tidak akan pernah berhenti. Dan apa yang terjadi di Chechnya—perang antara Rusia dan Chechnya—itu akan terjadi di mana-mana apabila kita tidak bersatu dan melawan musuh sekarang.
Dia (Dzhokhar Dudayev) juga bilang, warga Ukraina akan selalu kembali untuk sesuatu yang memang merupakan milik mereka. Saya sangat bangga dengan bangsa dan Presiden saya sendiri.
Pak Dubes, terima kasih banyak. Kami sangat menghargai kehadiran Anda dan kami sangat-sangat berharap agar kesengsaraan ini dapat berakhir sesegera mungkin.
Iya, kami sangat mendambakan doa Anda (warga Indonesia) untuk Ukraina. Itu sangat penting (untuk kami).
Kami tentunya berdoa untuk Ukraina.
Teman saya, Mufti yang sekarang di Ukraina, saya menelponnya dan dia mengatakan bahwa kita dapat merasakan doa dari kaum-kaum Muslim di Indonesia untuk warga di Ukraina.
ADVERTISEMENT
Dan dia juga bilang, senjata kami adalah doa. Namun, apabila diperlukan, kami akan menggunakan senjata sungguhan dan berwujud untuk mempertahankan wilayah kita.
Jadi, itu merupakan kata-kata yang hebat dari seorang pemimpin yang hebat yang berasal dari komunitas yang hebat di Ukraina.
Terima kasih banyak untuk waktu Anda bersama kumparan.