Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO ) menghentikan uji coba penggunaan obat malaria hydroxychloroquine (hidroklorokuin) untuk penyembuhan pasien corona.
ADVERTISEMENT
"Uji coba hidroklorokuin telah dihentikan," kata ahli WHO , Ana Maria Henao-Restrepo, dilansir dari Reuters, Kamis (18/6).
"Bila dibandingkan dengan standar perawatan dalam perawatan COVID, tidak menghasilkan pengurangan angka kematian pasien tersebut," tambahnya.
Sebelumnya, WHO mengapreasiasi penggunaan Dexamethasone, obat kandungan steroid yang terbilang murah dan terjangkau untuk pengobatan COVID-19.
Hasil uji coba yang diumumkan oleh para peneliti Oxford di Inggris menunjukkan, Dexamethasone bisa memangkas tingkat kematian sekitar sepertiga di antara pasien corona yang dirawat di rumah sakit.
Dexamethasone merupakan obat generik yang digunakan sejak tahun 1960-an untuk mengurangi peradangan penyakit, seperti nyeri sendi.
Ini menjadi obat pertama yang diakui WHO bisa menyelamatkan hidup memerangi penyakit. Banyak negara terburu-buru untuk memastikan mereka bisa memakai obat ini.
ADVERTISEMENT
Kepala Program Kedaruratan WHO , Mike Ryan, mengatakan, obat itu hanya boleh digunakan pada kasus-kasus serius, dan saat ini terbukti membantu.
"Bahwa obat ini dicadangkan untuk digunakan pada pasien yang sakit parah dan kritis yang dapat memperoleh manfaat dari obat ini dengan jelas," katanya.
“Ini adalah pengobatan pertama yang ditunjukkan untuk mengurangi angka kematian pada pasien dengan COVID-19 yang membutuhkan dukungan oksigen atau ventilator,” tambah Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO dalam pernyataan resmi, Selasa (16/6).
***
ADVERTISEMENT
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona!