Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
WHO mengecam serangan Israel ke RS Kamal Adwan di Gaza Utara. Serangan ini menyebabkan sejumlah orang terluka dan juga merusak pasokan penyelamatan yang baru saja dikirim ke rumah sakit tersebut.
ADVERTISEMENT
Di saat yang sama, Doctors Without Borders (MSF) menyuarakan keprihatinannya terhadap salah satu petugas medisnya yang ditahan oleh pasukan Israel di Kamal Adwan.
"WHO mengecam serangan pagi ini di Rumah Sakit Kamal Adwan," kata Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, di X, dikutip dari AFP, Jumat (1/11).
Tedros mengatakan serangan itu menyebabkan cedera pada beberapa anggota staf rumah sakit, dan menghantam ruang penyimpanan yang berisi pasokan penyelamat WHO.
Padahal, pasokan penyelamatan itu dibawa melalui misi yang rumit. Selain itu, serangan juga menyasar stasiun desalinasi dan tangki air di atas rumah sakit.
"Rumah sakit tersebut hampir tidak berfungsi sejak serangan terakhir. Serangan terbaru ini membahayakan nyawa pasien," kata dia.
"Situasi kesehatan di Gaza utara sangat mengerikan. Kami menyerukan kepada semua orang untuk melindungi rumah sakit dan sepenuhnya mematuhi hukum humaniter internasional," sambungnya.
Badan kemanusiaan PBB OCHA mengatakan lantai tiga rumah sakit tersebut terkena serangan, yang mengakibatkan hilangnya pasokan yang baru dikirim lima hari lalu.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Israel melancarkan serangan udara dan darat besar-besaran di Gaza utara bulan ini, dengan mengatakan bahwa mereka ingin menghentikan Hamas yang mulai kembali berkumpul.
Kamal Adwan, rumah sakit terakhir yang masih berfungsi di Gaza utara, diserbu oleh pasukan Israel pada hari Jumat, menurut kementerian kesehatan wilayah Palestina yang dikelola Hamas.
Sementara itu MSF mengatakan telah menerima konfirmasi bahwa Mohammed Obeid, salah satu dokter bedah ortopedi, telah ditahan oleh pasukan Israel pada hari Sabtu bersama dengan beberapa staf medis lainnya.
"Kami sangat khawatir dengan penahanan rekan kami. Dr Obeid telah bekerja tanpa lelah sejak awal perang, menawarkan dukungannya sebagai dokter ke beberapa rumah sakit di Gaza. Pekerjaannya telah menyelamatkan banyak nyawa," kata MSF dalam sebuah pernyataan.
ADVERTISEMENT