Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
WHO: Tak Ada Mutasi Baru COVID-19 Kombinasi Varian India dan Inggris di Vietnam
4 Juni 2021 4:14 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pada Senin (31/5), publik digemparkan dengan pengumuman Kementerian Kesehatan Vietnam yang menyatakan terdeteksinya mutasi baru COVID-19 yang berupa kombinasi antara varian corona India (B.1617, Delta) dan varian Inggris (B.117, Alpha).
ADVERTISEMENT
Namun WHO menegaskan saat ini tak ada varian corona hibrida atau kombinasi yang menyebar di Vietnam.
“Tak ada varian hibrida baru di Vietnam saat ini, berdasarkan definisi WHO,” kata perwakilan WHO di Vietnam, Dr Kidong Park, seperti dikutip dari South China Morning Post.
Menurut Park, varian baru yang terdeteksi itu bukanlah kombinasi antara varian India dengan varian Inggris . Melainkan varian India yang memiliki mutasi-mutasi tambahan.
Meski begitu, varian dengan mutasi tambahan ini membutuhkan penelitian lebih lanjut. Sebelum nantinya bisa dipastikan ancaman kesehatan apa yang dibawa oleh virus ini.
Sebelumnya, Vietnam dikenal oleh dunia sebagai salah satu negara dengan pengendalian pandemi yang sangat baik. Tetapi, kasus COVID-19 di negara tersebut mendadak melonjak mulai 27 April lalu.
ADVERTISEMENT
Sejak lonjakan itu, Vietnam telah melaporkan hingga 4.500 kasus baru.
Sebagai tanggapan atas memburuknya situasi, pemerintah Kota Ho Chi Minh memberlakukan kebijakan pembatasan dan jarak sosial selama dua pekan mulai Senin (31/5).
Kebijakan pembatasan yang lebih ketat juga diterapkan di provinsi-provinsi bagian utara Vietnam yang melaporkan hingga ratusan kasus positif di kawasan industri.
Park menegaskan pentingnya menekan laju penyebaran secepat mungkin dan melakukan vaksinasi COVID-19 terhadap warga.
“Meskipun Vietnam melakukan kerja yang sangat baik dalam mengendalikan wabah di tahun lalu, COVID-19 tetap menjadi ancaman bagi negara ini. Pandemi tak akan berakhir sebelum sepenuhnya berakhir di mana-mana,” tegas Park.
Sejak 2020 lalu, Vietnam mencatat total kasus sebanyak 7.972 infeksi dan 49 kematian.
ADVERTISEMENT