Wings Air Bantah Damai dengan Anggota DPRD Sumut yang Dorong Pramugari

16 April 2025 12:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pesawat Wings Air Foto: Dok. Wings Air
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pesawat Wings Air Foto: Dok. Wings Air
ADVERTISEMENT
Maskapai Wings Air membantah pihaknya berdamai dengan anggota DPRD Sumut Megawati Zebua. Megawati terekam cekcok dan mendorong pramugari Wings Air di dalam pesawat Wings Air IW 1267 rute Gunung Sitoli (Nias)-Medan pada Minggu (13/4).
ADVERTISEMENT
“Berdasarkan laporan dan catatan aktual di lapangan, setelah insiden tidak ada permintaan damai dari pihak pelanggan kepada pramugari yang bertugas,” kata Corporate Communications Strategic Wings Air Danang Mandala Prihantoro, Rabu (16/4).
Anggota DPRD Sumut Megawati Zebua. Foto: Tri Vosa/kumparan
Untuk itu, kata Danang, pihaknya melaporkan kejadian tersebut ke Polres Nias. Namun, tidak dirinci tanggal laporan tersebut.
“Wings Air tetap berkomitmen untuk melindungi keselamatan dan profesionalisme awak pesawat serta menjaga ketertiban dan kenyamanan seluruh penerbangan,” kata dia.
“Oleh karena itu, kami melanjutkan proses hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yang akan ditangani oleh pihak yang berwenang di Polres Nias, Sumut,” sambungnya.

Klaim Megawati Zebua

Megawati, politikus Golkar, sebelumnya mengeklaim dia sudah berdamai sesaat usai kejadian. Katanya, ia dipanggil untuk klarifikasi di bandara.
ADVERTISEMENT
“Sudah (komunikasi usai insiden dengan pihak penerbangan), ya saling memaafkan itu aja, biarlah ini jadi pembelajaran bagi kita juga kepada penumpang dan para pramugari dan orang di bandara,” kata Megawati saat ditemui di gedung DPRD Sumut, Medan, Selasa (15/4).
“Masa sampai hati saya cekik pramugari?” sambungnya.
Meski begitu, Megawati mengaku memang belum berkomunikasi dengan pramugari tersebut. Sebab, menurutnya kasus itu sudah selesai.
“Belum (komunikasi dengan pramugari), karena saya anggap sudah selesai, saling memaafkan,” kata dia.
Danang Mandala Prihantoro, Corporate Communications Strategic Lion Air Group Foto: Instagram/@danangmandala

Dua versi kronologi

Dalam kasus ini, pihak maskapai maupun Megawati punya versi kronologi masing-masing.
Versi Megawati:
Megawati menyebut insiden mendorong pramugari terjadi saat ia hendak menyuruh pramugari untuk bergeser dan membukakan jalan untuk penumpang lainnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ia mengaku bernegosiasi dengan pramugari terkait penempatan barang milik "bapak tua" yang hendak transit ke Padang. Dia meminta pramugari membiarkan bapak tua itu menaruh kopernya di kabin karena jika ditaruh di bagasi kargo khawatir tak bisa mengejar jadwal penerbangan selanjutnya.
Namun, negosiasi tak berlangsung mulus dan menimbulkan cekcok.
Soal tudingan ia yang memaksa kopernya untuk ditempatkan di kabin, menurut Megawati juga keliru.
Pasalnya, kata dia, kopernya memang sedianya sudah dilabeli untuk bagasi tercatat. Namun, sebelum menaiki pesawat, kopernya ternyata tak diizinkan masuk ke bagasi.
Untuk itu, Megawati beranggapan bahwa kopernya bisa dibawa ke atas pesawat dan memasuki kabin.
“Saya berpikir, ini bisa masuk kabin, tapi dihalangi pramugari yang mengatakan 'Bu, tas Ibu sudah dilabel, jadi diletakkan di sini (kargo)',” kata dia.
Anggota DPRD Sumut Megawati Zebua. Foto: Tri Vosa/kumparan
“Biarlah Dek, saya masukkan ke kabin kan sudah nyampe di atas,” pinta Megawati pada pramugari.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, keduanya pun terlibat cekcok hingga akhirnya Megawati diturunkan dari pesawat.
“Tapi saya tak diizinkan (untuk mengajak diskusi di pesawat), saya dimintakan dan ditarik ke bawah untuk turun dari pesawat itu,” jelasnya.
Megawati pun ketinggalan pesawat dan harus melanjutkan perjalan pada esok harinya yakni Senin (14/4).
Versi Wings Air:
Sementara, versi maskapai Wings Air, Megawati tidak mengikuti aturan terkait penempatan barang bawaannya di pesawat.
“Seorang pelanggan inisial MZ membawa koper yang telah berlabel bagasi tercatat ke dalam kabin pesawat. Sesuai prosedur keselamatan dan standar operasional, awak kabin (pramugari) mengarahkan koper tersebut untuk dimasukkan ke bagasi kargo bagian belakang,” kata Danang, Selasa (15/4).
"Namun, pelanggan menunjukkan sikap tidak kooperatif, menolak instruksi, berusaha melepas label bagasi, dan tidak mengikuti arahan awak kabin meski telah dijelaskan secara persuasif,” kata dia.
ADVERTISEMENT