World Beach Games 2023 Bali Batal, RI Kehilangan Potensi Devisa Rp 198 M

11 Juli 2023 21:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penonton memberikan dukungan kepada tim voli pantai putra Indonesia di Jakabaring Sport City, Palembang, Selasa (28/8). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penonton memberikan dukungan kepada tim voli pantai putra Indonesia di Jakabaring Sport City, Palembang, Selasa (28/8). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia kehilangan potensi devisa senilai Rp 198,17 miliar dari sektor pariwisata akibat pembatalan kompetisi World Beach Games 2023. Acara ini sejatinya berlangsung pada Agustus 2023 di Bali.
ADVERTISEMENT
"Per hari ini hasil perhitungan kami adalah potensi kehilangan devisa itu sekitar 13,5 juta dolar AS atau sekitar Rp 198,17 miliar," kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief With Sandi Uno (WBSU), Selasa (11/7).
Kehilangan potensi devisa ini dihitung dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara, penonton, tenaga kerja, venue, penyebaran informasi atau broadcasting dan lain sebagainya.
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno di Kuta, Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Sandiaga mencatat ada sekitar 6.900 wisatawan mancanegara yang berpotensi berkunjung ke Bali menyaksikan pertandingan ini.
Kehilangan potensi devisa ini turut diperoleh dari hasil perhitungan penandatanganan komitmen mempromosikan dan memfasilitasi kru dari 69 negara peserta untuk hadir di Pulau Dewata.
"Kemenparekraf ikut mempromosikan World Beach Games waktu itu dan sudah ada beberapa komitmen yang sudah kita lakukan juga akan ada official crew dari 69 negara peserta," katanya.
ADVERTISEMENT
Sandiaga prihatin kompetisi ini batal digelar. Ia berharap pembatalan sejumlah kegiatan olahraga tidak membuat publik terpecah belah atau saling menyalahkan.
Indonesia, katanya, memiliki sekitar 3 ribu kegiatan berskala nasional dan internasional sepanjang tahun 2023. Kegiatan ini berpotensi menghasilkan Rp 165 triliun.
Kamar Dagang Indonesia (Kadin) berencana menggelar pertemuan International Tourism Infrastructure khusus di Bali dalam waktu dekat.
"Jangan kita terpecah belah, jangan kita saling menyalahkan. Karena pasti ada sejuta cerita di balik pembatalan ini. Pasti ada pihak-pihak yang kecewa tapi jangan kita larut dalam kesedihan," katanya.
Sandiaga menilai penting menjaga kepercayaan dan kredibel Indonesia di mata internasional sebagai tuan rumah suatu kegiatan.
"Dan sampai saat ini reputasi kita masih kita bisa pertahankan dengan menjaga transparansi komunikasi efektif dengan meningkat penyelenggaraan atau fasilitas event termasuk infrastructure," katanya.
Wisatawan bermain bola voli di pantai Canggu di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19) di Bali. Foto: REUTERS/Johannes P. Christo
Sedangkan Kepala Dinas Pariwisata Bali Tjok Bagus Pemayun membeberkan dampak potensi kerugian dari sisi hunian hotel. Salah satu di antaranya adalah panitia sempat memesan hotel resmi untuk peserta dan kru.
ADVERTISEMENT
"Yang jelas Bali siap dari venue, pantai-pantainya termasuk hotel. Memang ada beberapa hotel yang sudah direservasi tapi belum konfirmasi sehingga kami komunikasi dengan PHRI Badung tidak masalah, yang jelas yang tidak jadi (atau) yang batal ini bisa kita jual kamar ke tempat lain," Katanya.
Bagus Pemayun berharap pemerintah mengelar sejumlah kegiatan baik berupa sport tourism atau MICE (meetings, incentives, conferences, and exhibitions) menggantikan sejumlah kegiatan yang batal digelar di Bali.
"Termasuk Kami berharap ada berharap ada even-event besar lainnya dalam bentuk paling tidak sport tourism tapi ada mice datanglah ke Bali. Karena Bali dari sisi fasilitas lengkap dan dari sisi daya tarik wisatanya dan satu objek dengan objek lainnya dekat jadi dalam sehari kita bisa mengunjungi minimal 3 objek, jadi lebih mudah," katanya.
ADVERTISEMENT