Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Yang Berjasa di Balik Makan Ikan Bersama 25 Ribu Santri
16 November 2018 22:22 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Rangkaian acara ‘Makan Ikan Bersama Santri’ sukses diselenggarakan dengan meriah sejak 2 November hingga 4 November 2018. 10 ton ikan segar disantap bersama oleh 25.000 santri di 4 pesantren berbeda lokasi di Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti tidak pernah absen memeriahkan kegiatan ini. “Ayo makan ikan, biar sehat. Biar pintar juga,” teriak Susi dalam setiap kunjungannya ke pesantren.
Dalam acara ini, kumparan memecahkan Rekor MURI kategori makan ikan oleh santri terbanyak yang sebelumnya didapatkan santri Tebu Ireng pada 18 November 2016 lalu dengan 1,6 ton ikan bersama 7.445 santri. Pemecahan tersebut dilakukan saat makan ikan bersama di Ponpes Nurul Jadid Probolinggo dengan 4,5 ton ikan yang dinikmati oleh 12 ribu santri.
Selain Susi, putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming, juga hadir. Terlepas dari kedua tokoh tersebut, kemeriahan kegiatan makan ikan ini tidak lepas dari partisipasi masyarakat di sekitar pesantren yang secara suka rela membantu memasak ikan.
ADVERTISEMENT
Mereka sudah menyambut saat ikan tiba sehari sebelum acara berlangsung. 10 ton ikan tersebut diantar dari tempat penyimpanan ikan Puspa Agro di Sidoarjo. Saat ikan tiba, para santri dan masyarakat sekitar pesantren sudah menyambut dengan meriah proses serah terima ikan. Ikan tersebut ada yang langsung dibawa ke dapur yang sudah disiapkan di masing-masing pesantren, ada juga yang ditaruh di tempat pendingin terlebih dahulu.
Salah seorang santri dari Ponpes Nurul Jadid, Probolinggo mengaku antusias ikut memasak. Berbagai olahan ikan telah disiapkan sejak pagi hari.
“Kami lagi sama temen-temen lagi masak bareng buat acara makan ikan bareng Bu Menteri besok,” ujar Eva.
“Menunya ada ikan goreng, terus ada tahu merah, sama tempe goreng,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Selain di Pesantren Nurul Jadid Probolinggo, lokasi kegiatan ini juga berada di Pondok Pesantren Al Fatah Situbondo, Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi, dan Sekolah Pesantren Entrepreneur Al Maun Muhammadiyah (S-PEAM), Pasuruan. Di Probolinggo ada 12 ribu santri, di Situbondo ada 4 ribu santri, di Banyuwangi ada 8 ribu santri, dan di Pasuruan ada 2 ribu santri.
Eva mendukung adanya kegiatan ini. Ia menganggap kegiatan makan ikan bersama ini bisa mempererat tali silaturahmi khususnya dengan semua warga pesantren.
“Acara makan bersama gini tuh bagus buat jalin silaturahim antara kita sesama temen, sesama santri, terus sesama guru juga lebih sering kaya gini kita tuh lebih akrab bersaudara,” terang Eva.
Antusiasme Eva bersama teman-temannya juga dialami oleh ribuan orang di 3 pesantren lainnya. Pengurus Ponpes Darussalam Blokagung, Banyuwangi, Mahmudah terlihat bersemangat saat memasak ikan.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan ini, Mahmudah menyelipkan harapan agar para santrinya mendapatkan manfaat selama berada di pesantren.
“Semoga anakku berhasil semua, besok kalau pulang bawa ilmu yang manfaat,” tutur Mahmudah.
Acara “Makan Ikan Bersama Santri” merupakan kolaborasi antara kumparan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, BNI, dan Jatimnow. Acara ini juga masih dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober guna meningkatkan konsumsi ikan para santri.