Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengumumkan penarikan kembali atau recall seluruh varian model Gran Max 1.5 dan Luxio pada 1 November 2019. Recall dilakukan untuk mengganti empat komponen connecting rod (setang seher).
Total unit yang harus diperbaiki sebanyak 36.915 unit, terdiri dari 4 ribuan unit Luxio dan 32 ribuan unit Gran Max. Sedangkan model produksi yang terdampak antara Maret 2018 hingga April 2019, termasuk juga yang diekspor ke Jepang dengan emblem Toyota.
Service Parts Division Head PT ADM, Anjar Rosjadi, mengatakan masalah pada connecting rod pada Gran Max 1.5 dan Luxio sudah ditemukan sejak Maret hingga September 2019. "Setelah investigasi, hasilnya ada connecting rod yang patah," kata Anjar Rosjadi beberapa waktu lalu.
Menurut Anjar Rosjadi, terjadinya cacat produksi setang seher pada dua model tersebut disebabkan perbedaan tekanan udara pada saat pembuatan di pabrik supplier.
"Ada daya tekan berlebih terhadap material saat diproduksi yang memungkinkan keretakan awal, lebih jauh dapat menimbulkan patah, kemudian menyebabkan mesin mati," ujar Anjar.
Mekanisme Recall
Untuk kedua model yang mengalami penarikan, Daihatsu akan mengirim undangan kepada para konsumen berdasarkan kode mesin dan kode rangka. Sementara perbaikan bisa dilakukan di bengkel resmi terdekat.
"Ini merupakan tanggung jawab dan komitmen kami. Apabila menemukan masalah di jalan, bisa langsung menghubungi bengkel terdekat atau customer service di 1500898," sambung Marketing & Customer Relation Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), Hendrayadi Lastiyoso.
Sebagai kompensasi kepada pelanggan, Daihatsu juga memberikan bonus voucher paket ganti oli, termasuk jasa servis pada periode selanjutnya.
Sulit Membujuk Konsumen
Gran Max memang masih menjadi pilihan favorit kendaraan niaga untuk keperluan bisnis. Selama Januari hingga September 2019, data wholesales Gran Max pick up menyentuh angka 27.297 unit.
Karena hal ini pula, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra, mengakui kesulitan membujuk pemilik Gran Max 1.5 L yang kebanyakan merupakan pelaku bisnis untuk melakukan perbaikan ke bengkel Daihatsu.
"Tantangannya kalau recall Gran Max ini karena model mobilnya kebanyakan dipakai bisnis, kalau passenger car kita lebih gampang bujuknya. Kalau bisnis kan tergantung jadwal bisnis mereka," kata Amelia Tjandra, usai konferensi pers Daihatsu Astec Open 2019 di kawasan Sudirman, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Untuk mengatasi minimnya respons konsumen, ADM sudah berinisiatif menghubungi langsung konsumen Gran Max yang terdampak recall.
Dudukan Ban Cadangan Retak pada Tahun 2012
Sebelumnya, program recall Gran Max juga pernah terjadi pada 29 Mei 2012. Penarikan dilakukan berdasarkan hasil evaluasi Daihatsu Motor Company (DMC) Jepang yang menunjukkan potensi keretakan pada bagian dudukan ban cadangan yang terletak pada bagian belakang bawah kendaraan.
Kondisi tersebut menyebabkan dudukan ban cadangan dapat terjatuh seiring bertambahnya usia pakai kendaraan, apalagi sering digunakan pada jalan yang kasar. Penggantian komponen dudukan ban cadangan membutuhkan waktu 60 menit.
Jumlah unit Gran Max yang terdampak recall meliputi 36.988 unit Gran Max Pick Up (GM PU) yang diproduksi sejak tahun 2007 hingga 15 Oktober 2010 dan sebanyak 11.715 unit Gran Max Mini Bus (GM MB) dan Blind Van (GM BV) produksi tahun 2007 hingga 23 Oktober 2008.
"Program ini berlangsung selama 1 tahun, sejak hari ini 29 Mei 2012 hingga 28 Mei 2013,” ujar Ahmad Syaufi, Technical Service Division Head PT Astra Daihatsu Motor, dalam keterangan pers Daihatsu.