Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
AISI Tanggapi Target Produksi 2 Juta Unit Motor Listrik Permintaan Jokowi
12 Oktober 2022 10:08 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI ), Johannes Loman menanggapi target Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa Indonesia bisa memproduksi dua juta unit motor listrik sampai tahun 2025.
ADVERTISEMENT
“Kan AISI tergantung dari para anggotanya, ya. Hasil diskusi dengan para anggota kami, prinsipnya kami mendukung untuk itu. Hanya saja mungkin tahapannya yang saat ini sedang berjalan,” ujar Loman ketika ditemui di Senayan, Jakarta (11/10).
Namun, ketika disinggung apakah target tersebut bakal terealisasikan tepat waktu, mengingat volume produksi motor listrik terbilang masih kecil, Loman masih enggan berkomentar banyak.
“Belum bisa bicara sekarang, tapi kami akan berusaha bisa mencapai (target) itu. Kan itu bukan hanya member AISI. Itu kan total, ya (untuk seluruh brand motor di Indonesia),” imbuhnya.
“Saya kira kalau sudah ketemu teknologi dan skala ekonominya akan bisa cepat. Memang awal-awal pasti perlu pengembangan yang memakan waktu, tapi saya lihat kalau dari produk yang lain itu bisa cepat,” pungkas Loman.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan siap untuk mengejar target tersebut sesuai permintaan Jokowi.
“Khusus untuk roda dua, ada target dari Bapak Presiden dalam waktu yang sesingkat-singkatnya bisa segera memproduksi dua juta unit. Kami optimis jumlah tersebut bisa tercapai dalam waktu dekat,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita melalui keterangan resminya.
Target tersebut, disebutnya, sangat realistis. Sebab, animo dari para investor untuk membuka fasilitas produksi motor listrik cukup besar. Setidaknya, sudah ada 35 pabrikan yang siap memproduksi motor listrik dengan kapasitas satu juta unit kendaraan per tahun dan ditargetkan meningkat hingga dua juta unit pada 2023.
“Kami mendukung dari sisi suplai dan memastikan bahwa produksi dari kendaraan listrik bisa cepat tumbuh. Sementara kementerian/lembaga yang lain menyiapkan infrastrukturnya. Ini harus terkoordinasi dengan baik agar semuanya bisa berjalan lancar,” imbuh Agus.
ADVERTISEMENT
Upaya lain untuk mempercepat pembentukan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, Kemenperin tengah menyiapkan standar penggunaan baterai yang sama, sehingga penggunaan charging station dan swap baterai akan bisa lebih mudah.
Kemudian mendorong peningkatan nilai tambah produk di dalam negeri, melalui Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk motor listrik berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 6 tahun 2022 tentang Spesifikasi, Peta Jalan Pengembangan, dan Ketentuan Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle).
Hal lainnya seperti kerja sama dengan perusahaan mitra secara intens contohnya ride hailing atau perusahaan logistik. Serta menyiapkan skema pembiayaan yang kompetitif dengan dukungan lembaga pembiayaan nasional.
***