Alasan Ban Tanpa Udara Buatan TNI Berwarna Hijau

7 Agustus 2020 12:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ban tanpa udara karya Poltekad. Foto: dok. tangkapan layar Youtube/TNI AD
zoom-in-whitePerbesar
Ban tanpa udara karya Poltekad. Foto: dok. tangkapan layar Youtube/TNI AD
ADVERTISEMENT
Ban tanpa udara buatan TNI bersama Politeknik Angkatan Darat (Poltekad) Kodiklat TNI AD punya karakteristik yang beda dengan ban pada umumnya. Utamanya dari bentuk ban yang tak biasa.
ADVERTISEMENT
Ya, ini karena ban tanpa udara tidak memiliki dinding ban untuk menopang beban keseluruhan mobil. Sebagai gantinya ada struktur material karet berupa jari-jari yang membentuk jaringan, untuk menopang dan meredam benturan dari tapak ban.
Ban tanpa udara karya Poltekad dengan kelenturan yang mengikuti permukaan jalan dan menyesuaikan bobot mobil. Foto: dok. tangkapan layar Youtube/TNI AD
Satu hal lagi yang membuat ban ini unik adalah warnanya. Jika dilihat seksama, keseluruhan ban tidak berwarna hitam.
Bagian jari-jarinya berwarna hijau tua, sementara tapak ban yang direkatkan ke velg dengan metode vulkanisir tetap berkelir hitam layaknya ban pada umumnya.
Komandan Poltekad Kodiklat TNI AD Brigadir Jenderal Nugraha Gumilar berujar, warna itu memang dipilih untuk menyesuaikan identitas matra TNI AD. "Ya sengaja hijau karena kita TNI Angkatan Darat, itu sebenarnya bisa pink atau motif bunga-bunga misalnya, sesuai selera user-nya," ungkap Nugraha saat dihubungi kumparan beberapa waktu lalu.
Ban tanpa udara karya Poltekad. Foto: dok. tangkapan layar Youtube/TNI AD
Sekilas soal profil ban yang sudah dibuat ini, diperuntukkan pada kendaraan operasional TNI sekelas pikap kabin ganda. Diameter maksimalnya 80 cm. Bahan alur bannya terbuat dari karet alam sedangkan jari-jari yang disebut flexi wheelspoke-nya itu dibuat dari bahan polyurethane.
ADVERTISEMENT
Material polyurethane diakui punya keunggulan seperti mudah dibentuk atau dicetak, fleksibel dan mampu menyesuaikan ragam kondisi, tingkat kekenyalan yang baik, tahan gesekan maupun pukulan, sampai memiliki ketahanan yang cukup baik.
Ban tanpa udara karya Poltekad yang lepas dalam uji coba. Foto: dok. tangkapan layar Youtube/TNI AD
Oleh karena itu, ban jenis ini tentu bakal cocok digunakan pada berbagai kendaraan taktis milik TNI, untuk melibas ragam medan jalan yang berbatu maupun berundak-undak, contohnya mudahnya pada model yang terbaru, Rantis Maung.
"Pastilah bisa, kenapa enggak? Ke depannya mungkin Anoa atau Maung bisa diganti ban tanpa udara itu. Nanti kita ukur berapa ton, kemudian disesuaikan tingkat elastisitas bannya," kata Nugraha.
Ban tanpa udara karya Poltekad saat diuji menginjak paku. Foto: dok. tangkapan layar Youtube/TNI AD
"Racikan kekenyalan itu harus tepat, kalau bebannya berat tapi terlalu lembek nanti bisa blesek. Tapi kalau terlalu keras kayak roda delman nanti. Intinya beban mobil menentukan daya lentur ban tersebut," sambungnya.
ADVERTISEMENT

Kelebihan ban tanpa udara buatan TNI

Ban tanpa udara kreasi anak negeri ini memiliki tiga keunggulan utama, meliputi tahan tembakan senjata ringan, tahan tertusuk benda tajam, juga anti bocor atau anti pecah.
Namun demikian ban tersebut masih dalam tahap pengembangan untuk disempurnakan kualitasnya. Dalam waktu dekat ban tanpa udara itu akan melakoni uji daya tahan panas melintasi jalan tol dengan kecepatan tertentu.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona