Angka Kecelakaan Lalu Lintas Masih Didominasi Sepeda Motor

31 Oktober 2024 14:22 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kecelakaan motor. Foto: Muhammad Faisal/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kecelakaan motor. Foto: Muhammad Faisal/kumparan
ADVERTISEMENT
Kakorlantas Polri, Aan Suhanan memaparkan data kecelakaan lalu lintas sepanjang tahun ini yang menyentuh angka 111 ribu kejadian, dengan perkiraan korban jiwa mencapai 20 ribu nyawa. Mayoritas didominasi oleh pengguna sepeda motor.
ADVERTISEMENT
"Artinya dalam satu hari ada 3 nyawa yang meninggal di jalan raya akibat kecelakaan lalu lintas. Sebagian besar itu usia produktif, kalau usung tema Indonesia Emas itu bisa terhambat akibat kasus kecelakaan itu dan kita tidak berbuat apa-apa," ujar Aan di Tangerang.
Angka kecelakaan, menurut Aan selaras dengan pertumbuhan penggunaan kendaraan bermotor di Indonesia. Sejak masa pandemi Covid-19, tepatnya tahun 2023 lalu populasi kendaraan bermotor tercatat di Korlantas sebanyak 164 juta unit.
"Itu 84 persen dari populasi terdata di Korlantas adalah sepeda motor. Ada peningkatan 4 juta unit sampai September (2024), ini menggembirakan tetapi satu sisi kita juga perlu prihatin. Semakin banyaknya populasi kendaraan berakibat pada masalah lalu lintas," jelasnya.
Ilustrasi kecelakaan motor. Foto: osobystist/Shutterstock
Permasalahan lalu lintas yang dia sebut meliputi kelancaran, keselamatan, hingga jumlah pelanggaran. Aan mengatakan, roda dua menjadi penyumbang angka kecelakaan tertinggi, 74 persen dari 111 ribu kejadian berasal dari sepeda motor.
ADVERTISEMENT
"Begitu juga korbannya, 60 persen adalah pengemudi roda dua karena populasi motor paling banyak. Kemudian 20 ribu korban kecelakaan itu meninggal, artinya ada 3 manusia yang meninggal di jalan setiap hari. Beberapa jadi yatim piatu, ujungnya bisa timbulkan kemiskinan," imbuhnya.
"Ada anak meninggal, artinya generasi 2040 Indonesia Emas tidak bisa diraih. Ini sudah menjadi keprihatinan kami, jadi hal yang perlu dicermati seluruh masyarakat Indonesia termasuk produsen kendaraan roda dua," papar Aan.
Aan turut mengapresiasi setiap pabrikan motor yang gencar melakukan kampanye keselamatan berlalu lintas. Tidak hanya itu, kini beberapa model sepeda motor terbaru juga dilengkapi dengan sistem keselamatan mumpuni.
"Masyarakat masih belum care terhadap keselamatan sendiri. Contoh penggunaan helm, jaket untuk kurangi luka-luka, sarung tangan, sepatu, dan sebagainya. Ada anggapan Polisi itu mengada-ada, padahal bisa kurangi tingkat fatalitas korban kecelakaan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
***