Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mekanisme ini memungkinkan pengendara bisa lebih aman dan terhindar dari tergelincir. Mengapa demikian?
Sebab implementasi teknologi rem motor ABS bukan memperpendek jarak pengereman, melainkan agar pengendara bisa mengendalikan arah laju motor supaya terhindar dari tabrakan.
Kendati begitu jelas Instruktur Keselamatan Berkendara Astra Honda Motor (AHM) Hendrik Ferianto, motor lama yang tidak menggunakan ABS, juga bisa anti glosor ketika dihadapkan pengereman darurat.
"Caranya melatih refleks pengereman pada berbagai kondisi jalan, sehingga pengereman lebih baik dan potensi kehilangan traksi menurun," ujar Hendrik kepada kumparan belum lama ini.
Latihan yang dimaksud guna membiasakan diri pada berbagai macam kondisi jalan. Lanjut Hendrik, diharapkan karena terbiasa, pengendara dapat meminimalisir bahaya serta cedera, dan lebih bisa antisipatif.
ADVERTISEMENT
Nah kemudian penerapannya ujar Hendrik adalah dengan menggunakan kedua rem, supaya efektif menurunkan kecepatan. Tapi porsi tekanannya lebih banyak bagian depan.
Hal ini karena saat pengereman, gaya inersia akan mendistribusikan bobot ke depan, sehingga pengereman depan harus lebih kuat ketimbang belakang.
Cara menggunakan rem depan motor yang aman
Begini teknik pengereman rem depan motor dari Hendrik supaya tidak tergelincir:
1. Langsung tutup gas, pastikan sumber tenaga dorong sepeda motor sudah terputus. Pastikan posisi motor tetap tegak, tidak terlalu condong miring ke samping.
2. Tarik rem depan dengan cara diremas, kemudian gunakan rem belakang, dengan komposisi rem depan lebih banyak dibanding belakang
3. Tarik kopling selambat mungkin untuk memaksimalkan engine brake (untuk motor manual)
ADVERTISEMENT
4. Turunkan kaki kiri saat sepeda motor berhenti, guna menjaga keseimbangan motor.
Tak kalah penting Hendrik menambahkan, saat latihan ada baiknya ditemani instruktur, yang bisa memberikan arahan bagaimana cara pengereman yang benar. Lalu pastikan kembangan ban juga masih memiliki alur yang tebal.
"Pengereman adalah teknik tersulit dalam berkendara, sehingga tidak bisa hanya dipelajari dengan membaca literatur, tetapi harus dilatih dan terus dilatih," tuntas Hendrik.