Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Banyak Pemilik Mobil Tak Tahu Minyak Rem Juga Wajib Diganti Berkala
9 Juli 2024 9:30 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Banyak pemilik yang tidak tahu kalau minyak rem itu harus diganti. Orang umumnya tahu ganti oli mesin atau oli transmisi saja," buka Sudaryanto ditemui kumparan di Semarang, Jawa Tengah belum lama ini.
Eko melanjutkan, karakteristik atau sifat minyak rem dapat berubah seiring dengan masa pemakaian kendaraan. Terutama, bagi yang punya kebiasaan berkendara agresif atau sering mobilitas di daerah kemacetan dan pegunungan.
"Karakteristik minyak rem itu dapat berubah karena perubahan suhu, saat dipakai suhu menjadi tinggi karena proses pengereman. Kemudian strukturnya juga dapat berubah menjadi lebih kental saat panas dan bisa timbul uap air yang dapat tercampur di minyak rem," imbuhnya.
"Minyak rem yang tidak diganti juga dapat berubah menjadi lumpur dan bisa mengendap di dasar tabung, hingga masuk ke bagian-bagian rem. Kalau dibiarkan bisa terjadi rembes di kaliper rem," jelas Sudaryanto.
ADVERTISEMENT
Pengecekan sistem rem jadi salah satu item yang rutin diperiksa bengkel resmi saat melakukan perawatan berkala setiap kelipatan 10 ribu kilometer atau 6 bulan sekali. Bila luput, gejala permasalahan pada rem akibat kualitas pelumas yang menurun sukar dideteksi.
"Kalau tidak ada tanda-tanda rembes, itu tidak bisa dirasakan. Kalau sudah mulai rembes atau bocor, biasanya pedal rem akan semakin dalam saat diinjak," terang Sudaryanto.
Cara paling mudah memeriksa kadar minyak rem mobil adalah dengan melihat langsung pada tabung reservoir yang biasanya diletakkan di ruang mesin. Pemilik bisa mengamatinya dari warna, volume, dan karakteristik cairan fluida tersebut.
"Paling mudah terlihat dari warna (pelumas), bisa dilihat dari tabung reservoir. Harusnya kan bening, tapi seiring waktu berubah warnanya lebih gelap. Dia itu tidak ada tanda-tanda (minyak sudah harus diganti) istilahnya, kalau sudah parah ya rem bisa blong. Makanya perlu dicek berkala," katanya.
ADVERTISEMENT
Kemudian, karena sifat minyak rem berubah seiring dengan pemakaian, Sudaryanto mengimbau sebaiknya minyak rem langsung diganti seluruhnya setiap kelipatan 20 ribu kilometer atau paling tidak satu tahun sekali.
Selain melakukan penggantian berkala, ia juga menyarankan untuk menggunakan minyak rem dengan spesifikasi yang sesuai dianjurkan pabrikan yakni antara DOT 3 atau DOT 4. Cara mengetahuinya dapat dilihat dari buku pedoman pemilik atau pada tutup tabung reservoir.
"Ada juga yang ganti pelumas rem dengan minyak yang lain, bisa oli mesin yang sangat bening atau encer kan suka ada itu. Atau fluida lainnya, padahal kan dari segi kekuatannya saja sudah berbeda," pungkas Sudaryanto.
***