Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Umumnya ada tiga macam material pembuat busi yang beredar di pasaran. Busi platina (platinum), iridium, dan tembaga yang umum disematkan pada kendaraan.
ADVERTISEMENT
Untuk jenis kedua dan terakhir tadi, boleh dibilang paling banyak dikenal orang. Lalu, apa Anda sudah mengetahui perbedaannya?
Secara bentuk busi iridium dan biasa sebenarnya serupa tapi tak sama. Tapi bila diperhatikan, ujung elektrodanya punya perbedaan wujud.
Beda ujung inti elektroda
Khusus busi iridium, ujung inti elektroda pusatnya meruncing, sementara busi biasa bentuknya masih batang kecil.
"Kenapa begitu? Supaya api yang dihasilkan fokus pada satu titik dan merata. Sedangkan yang standar, apinya cenderung meletup juga melebar (tidak fokus)," buka Technical Support PT NGK Busi Indonesia, Diko Oktaviano saat dihubungi kumparan, Senin (8/6).
Karena fokus, percikan bunga api busi iridium juga lebih stabil. Selain itu, busi tidak terlalu membutuhkan tegangan listrik yang besar untuk menimbulkan percikan api. "Busi iridium efek hambatan listrik terjadinya api di ruang bakar itu kecil, membuat pembesaran apinya lebih besar," tambahnya.
Oleh karena itu, sebut Diko, benefit dari penggunaan busi iridium dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dan tarikan motor yang lebih berperforma.
ADVERTISEMENT
Kenapa disebut iridium?
Material iridium pada busi terletak pada ujung inti elektrodanya itu sendiri yang bentuknya meruncing dan menghasilkan api.
Iridium merupakan logam yang sangat keras dan berfungsi sebagai konduktor yang baik. Material ini juga tahan panas karena titik lelehnya mencapai 2.000 celsius.
Adapun busi konvensional, ujung inti elektrodanya menggunakan material tembaga. Logam ini juga konduktor yang baik, hanya saja bisa lebih cepat terkorosi. Titik leburnya juga lebih rendah dari iridium, pada 1.085 celsius.
Perbedaan durabilitas
Maka dari itu, khusus penggunaan untuk busi dan dirancang sangat kecil sampai 0,4 mm, durabilitasnya lebih baik ketimbang busi konvensional. Apabila busi biasa yang dipakai motor umur pakainya 8 sampai 10 ribu km, maka busi iridium baru ganti setelah menginjak 50 ribu km.
Sementara pada mobil yang pakai busi biasa harus diganti pada interval 20 sampai 40 ribu km, mobil dengan busi iridium baru ganti setelah 100 ribu km.
ADVERTISEMENT
Urusan banderol juga memiliki perbedaan yang signifikan. Khusus motor jika busi biasa harganya Rp 15 ribuan, maka busi iridium ditawarkan di atas Rp 100 ribuan tergantung mereknya.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.