Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Sebagai pelindung kepala pengguna sepeda motor , helm tak bisa sembarangan dibuat. Ada prosedur dan standar khusus, agar layak digunakan.
ADVERTISEMENT
Indonesia sendiri ada Standar Nasional Indonesia (SNI ) 1811:2007, yang menetapkan spesifikasi teknis untuk helm, termasuk helm standar terbuka (open face) dan helm standar tertutup (full -face).
"Ini penting diketahui pengguna sepeda motor, sebagai edukasi supaya ke depannya lebih cerdas dalam memilih helm, demi keselamatan," tutur Endin Nasrudin, General Manager Cargloss Helmet belum lama ini.
Cargloss Helmet sendiri seperti diungkapkan Endin, memiliki lab pengujian helm. Fasilitas uji Cargloss Helmet Quality Assurance ini sesuai dengan regulasi SNI 1811:2007, JIS 8133:2007 dan ECE:2002.
Tahapan uji helm
Nah setidaknya terdapat 5 alat uji sebagai tahapan untuk memastikan kualitas helm tak abal-abal. Berikut lengkapnya.
1. Tracking point
Bagian ini, menggunakan alat yang berfungsi untuk menentukan titik pengujian pada helm. Ada 4 titik pengujian dalam 1 helm; bagian atas helm, samping kanan, kiri dan belakang.
ADVERTISEMENT
2. G–Shock test (uji Penyerapan Kejut)
Alat pada tahapan ini digunakan untuk menguji ketahanan helm terhadap benturan benda tumpul atau bidang datar. Nilai hasil pengujian tidak boleh lebih dari 300G.
Endin mengatakan, semakin tinggi nilainya atau di atas 300G, maka kemampuan helm untuk menyerap getaran buruk. Efeknya kepala bisa gegar otak.
"Rata-rata helm dari Cargloss nilai pengujiannya di kisaran 150G saja. Dan ini memenuhi kriteria," ucapnya.
3. Penetrasi test
Kemudian giliran helm diuji ketahanannya, terhadap benturan benda tajam. Mekanismenya, ketika helm diuji dan alarm alat uji tidak berbunyi maka hasil pengujian dinyatakan bagus.
"Dan begitu juga sebaliknya. Bila alarm menyala tandanya helm not good," tutur Endin.
4. Chinstrap test (uji kekuatan penahan dagu)
Fungsinya untuk menguji, apakah tali helm kuat alias tak mengendur ketika pengendara motor mengalami kecelakaan.
ADVERTISEMENT
"Saat diuji, tali dagu tidak boleh mengalami perpanjangan lebih dari 32 mm," ujarnya.
5. Roll of (uji efektivitas penahan)
Nah berbeda dengan chain strap test, untuk yang ini untuk menguji efektivitas penahan tali dagu helm. Hasil uji dinyatakan bagus jika helm tidak lepas dari alat uji.