Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) berupaya menjadi pemimpin pasar mobil listrik di Tanah Air. Selain meluncurkan 2 mobil listriknya, Ioniq dan Kona Electric facelift, Hyundai juga terus melakukan edukasi menyoal kendaraan listrik ke masyarakat.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, jenama asal Korea Selatan itu telah mengadakan acara Media Track Day di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor Jawa Barat. Bersama dengan beberapa media nasional, baik cetak atau online, Hyundai mengajak para rekan media untuk merasakan langsung sensasi akselerasi instan khas mobil listrik dan handling manuver dari Ioniq serta Kona Electric.
Dipandu 3 pebalap nasional, yakni Gerry Nasution, Jimmy Lukita, dan Rendison, Hyundai telah menyiapkan beberapa rintangan yang bakal dihadapi para rekan media dengan menggunakan Ioniq dan Kona Electric .
Sirkuit Sentul yang memiliki panjang 4,3 kilometer pun disulap dan diubah beberapa layout-nya untuk memberikan tantangan yang berbeda Tidak hanya disuguhkan dengan jalanan lurus dan tikungan high speed, kami pun disuguhkan dengan tikungan - tikungan yang telah dipersempit di beberapa area, seperti tikungan R2, R4, dan S kecil. Terdapat juga rintangan slalom zig-zag pada lintasan lurus.
Sesi track day yang kumparan lakukan pada pagi hari itu pun diawali dengan menggunakan Hyundai Ioniq yang selanjutnya berganti dengan Kona Electric pada sesi kedua. Di sini seluruh media yang menunggangi 5 unit Ioniq dan 5 Kona Electric , akan dipandu 2 instruktur di bagian depan dengan menggunakan 2 lead car.
ADVERTISEMENT
Jarak antar mobil pun diatur untuk tidak terlalu rapat dan tidak terlalu jauh, supaya tetap bisa merasakan akselerasi dan manuver dengan aman tanpa tertinggal dari baris depan.
Setelah melakukan pengenalan trek pada putaran pertama, dilanjutkan dengan uji coba pada putaran kedua. Pada bagian ini, lead car yang memandu pun menambah kecepatan dan memberikan jarak antar mobil yang lebih jauh.
Hasilnya, setelah melakukan 2 kali putaran dengan Ioniq dan 2 kali putaran dengan Kona Electric, kami pun menyimpulkan ada beberapa kesamaan dan perbedaan karakter dari 2 mobil listrik Hyundai tersebut.
Pertama untuk urusan akselerasi, kami harus mengakui kalau Kona Electric memiliki akselerasi awal yang lebih buas dibandingkan Ioniq. Dengan tenaga 134 dk dan torsi 395 Nm yang dimilikinya, hentakan akselerasi yang dihasilkannya terasa cukup mengagetkan kami sebagai pengemudi.
Bahkan, ketika modus sport diaktifkan, gesekan ban pada aspal pun menghasilkan over spin yang cukup besar. Sementara pada Ioniq, dengan tenaga yang sama, yaitu 134 dk namun dengan torsi yang lebih kecil, 295 Nm, terasa hentakannya lebih halus dan minim over spin.
ADVERTISEMENT
Meskipun demikian, akselerasi dari dua mobil listrik Hyundai ini tetap patut diacungi jempol. Sebab, terasa distribusi tenaga dan torsi yang dikeluarkannya, sangatlah instan.
Berbeda dengan akselerasi, untuk urusan handling saat bermanuver, giliran kami harus mengakui keunggulan dari Ioniq dibandingkan Kona Electric.
Saat menikung dengan kecepatan tinggi pada tikungan R1, R2, dan S besar, terasa Hyundai Ioniq jauh lebih stabil dibandingkan Kona Electric. Pun ketika melalui tikungan sempit dengan kecepatan rendah pada obstacle zig-zag, tikungan R4, dan S kecil.
Faktor perbedaan bentuk bodi, nampaknya cukup mempengaruhi stabilitas dari keduanya. Ya, status Ioniq yang merupakan mobil sedan dengan dimensi lebih pendek dan ground clearance lebih rendah, membuatnya jadi lebih stabil.
Sementara Kona Electric, yang merupakan SUV kompak, masih terdapat body roll saat menikung di kecepatan di atas 80 km per jam. Meskipun demikian, body roll yang dihasilkannya tidaklah berlebihan.
ADVERTISEMENT
Kehadiran baterai yang cukup besar di bagian lantai mobil, nampaknya cukup berhasil membuat distribusi bobot menjadi lebih seimbang, sehingga body roll yang dihasilkan pun dapat diminimalisir.
Lalu untuk urusan kenyamanan dan bantingan suspensi, Hyundai Ioniq juga jauh lebih nyaman dibandingkan Kona Electric.
Secara keseluruhan, bagi Anda yang mencari sebuah kenyamanan dan stabilitas berkendara yang baik, maka bisa memilih Hyundai Ioniq. Sedangkan bagi Anda yang membutuhkan kepraktisan, tenaga buas, dan kemampuan melaju di berbagai medan jalan dengan ground clearance lebih tinggi, maka Kona Electric bisa jadi pilihan.
Untuk saat ini, Hyundai Ioniq dipasarkan dengan harga Rp 637 juta untuk varian Prime dan Rp 677 juta untuk varian Signature. Sementara Kona Electric facelift, diniagakan dengan harga Rp 697 juta.
ADVERTISEMENT
Galeri Foto Media Track Day Hyundai Ioniq dan Kona Electric:
***