Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Masa inreyen juga berlaku untuk sepeda motor, bukan hanya untuk mobil baru saja. Pada periode ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pemilik kendaraan.
ADVERTISEMENT
Nah bagi yang belum tahu, inreyen atau yang disebut juga break-in period, adalah masa di mana komponen dalam mesin sedang melakukan penyesuaian.
Dijelaskan oleh Senior Technical Advisor PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Slamet Kasianom, inreyen pada sepeda motor wajib dilakukan agar terhindar dari kerusakan.
"Penting, ini adalah masa di mana penyesuaian antar sparepart yang bergerak. Motor baru keluar dari pabrik belum halus secara mekanisnya," kata Slamet saat dihubungi kumparan, Sabtu (23/5).
Terkait waktu ideal inreyen, lanjut Slamet berlangsung selama 1.000 kilometer atau setelah melakukan servis pertama.
Agar motor baru Anda tak berujung masuk bengkel, Slamet membeberkan jurus jitu yang harus diperhatikan pemilik sepeda motor baru selama masa inreyen.
Urut gas jangan dihentak
Pertama, saran Slamet pengendara sebaiknya tidak memutar tuas gas dalam-dalam. Jika ingin berakselerasi pastikan setengah dari top speed sepeda motor.
ADVERTISEMENT
"Jika langsung berkendara secara agresif yang dikhawatirkan adalah kondisi piston dengan dinding silinder , kemudian gigi transmisi itu bisa aus tidak rata," jelas Slamet.
Perhatikan beban bawa kendaraan
Kedua, perhatikan beban bawa kendaraan. Jangan sampai melebihi kapasitas yang sudah dianjurkan pabrikan.
"Saat sepeda motor baru membawa beban berlebih, artinya mesin juga bekerja lebih berat. Kemudian beban kerja antar komponen juga menjadi berat," timpal dia.
Wajib lakukan servis pertama
Seperti dijelaskan tadi, lepasnya masa inreyen adalah ketika Anda sudah melakukan servis pertama di bengkel resmi. Slamet mengatakan, kondisi ini penting untuk mengeluarkan sisa serbuk (garam) saat proses manufaktur di pabrik.
"Ketika masa inreyen itu juga serbuk garam akan yang ada di sela-sela komponen akan ikut terbawa oli. Makanya ketika servis pertama, akan terlihat adanya serbuk-serbuk garam," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.