Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Berbagai mitos dalam merawat kendaraan memang banyak macamnya, salah satunya menyoal penggunaan bahan bakar beroktan tinggi pada mobil standar seperti Low MPV atau LCGC, dinilai bisa membuat kualitas oli mesin menjadi lebih baik dan lebih awet.
ADVERTISEMENT
Sayangnya anggapan tersebut, tidak didasari pada alasan yang pasti. Oleh karena itu, guna menjawab mitos tersebut, Jr. Technical Specialist Rotating Equipment and Gas Engine Pertamina, Nurudin menjelaskan bahwa penggunaan bahan bakar beroktan lebih tinggi dari nilai oktan yang direkomendasikan pabrikan mesin pada mobil standar, justru bisa membuat waktu penggantian oli menjadi lebih cepat dan menyebabkan kinerja oli menjadi tidak maksimal.
Sebab, bila tetap mempertahankan waktu penggantian sesuai jadwal atau tetap menggunakan spesifikasi oli yang lama, sementara temperatur mesin naik, dikhawatirkan akan berakibat pada overheat dan rusaknya mesin mobil itu sendiri.
Akan tetapi, apabila penggunaan oktan bahan bakar itu tidak jauh berbeda dari rekomendasi pabrikan, seperti dari oktan 90 ke oktan 92 atau 95, serta temperatur mesin tidak mengalami kenaikan, maka tidak perlu dilakukan penggantian oli yang lebih cepat atau mengganti spesifikasi oli yang lebih tinggi.
Nurudin juga mengingatkan agar berhati-hati dalam menggunakan oktan booster untuk menaikkan oktan bahan bakar dari mobil tersebut. Dikhawatirkan, dengan menggunakan cairan booster akan membuat adanya material dari oktan booster yang mungkin tidak kompatibel dengan oli bisa mencampuri oli.
ADVERTISEMENT
“Masalahnya, kita ini kan tidak tahu additive atau material apa yang ada di oktan booster itu. Kalau ternyata material oktan booster itu tidak kompatibel dengan olinya, maka olinya cepat rusak dan umur penggantian oli jadi lebih pendek, belum lagi secara kinerja mesin juga bisa jadi terganggu,” beber Nurudin.
Oleh karena itu, Nurudin pun menyarankan agar gunakanlah oktan bahan bakar dan spesifikasi oli yang sesuai dengan rasio kompresi mesin dan rekomendasi pabrikan.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.