Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Berita Populer: Banjir Produk China di Indonesia; Warga AS Ogah Beli Tesla
6 April 2025 8:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Kekhawatiran Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) perihal imbas tarif Presiden Trump yang akan membuat Indonesia dibanjiri produk China menjadi berita populer kumparanOTO, Sabtu (5/4).
ADVERTISEMENT
Kemudian ramai-ramai warga AS yang menyatakan tidak tertarik membeli mobil listrik lansiran Tesla, serta diler-diler Tesla di Amerika Serikat yang memiliki panic room guna antisipasi kerusuhaan.
Selengkapnya rangkuman berita populer kumparanOTO.
Aismoli: Imbas Kebijakan Trump, Indonesia Berpotensi Dibanjiri Produk China
Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) Budi Setiyadi mengungkapkan, penerapan tarif resiprokal Amerika Serikat kepada 185 negara berpotensi membawa dampak signifikan terhadap industri nasional, khususnya industri otomotif listrik di Tanah Air.
Walaupun saat ini Indonesia belum menjadi negara pengekspor sepeda motor listrik atau komponennya ke Amerika Serikat, namun dampaknya dapat dirasakan secara tidak langsung di dalam negeri.
Survei: 67 Persen Warga AS Ogah Beli Tesla
Lembaga survei di Amerika Serikat memaparkan hasil studi yang menunjukkan banyak masyarakat di sana yang enggan meminang mobil listrik Tesla.
ADVERTISEMENT
Mayoritas responden menyatakan tidak berminat memiliki kendaraan tersebut, pemicu utamanya adalah Elon Musk.
Karyawan Tesla Punya "Panic Room' untuk Antisipasi Kerusuhan
Demo besar-besaran terjadi di beberapa showroom Tesla di Amerika Serikat hingga Eropa. Warga Amerika Serikat menuntut Elon Musk untuk mundur dari jabatannya sebagai Kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) di pemerintahan Donald Trump.
Carscoops melaporkan, beberapa sumber mengungkapkan bahwa Tesla sudah menyiapkan ‘panic room’ untuk melindungi pegawai mereka.