Berita Populer: Peluncuran Ford Everest Sport; Eropa dan China Bahas Tarif BEV

Tampilan Ford Everest Sport. Foto: Fitra Andrianto/kumparan

Seremoni peluncuran mobil baru Ford Everest Sport di Indonesia menjadi salah satu berita populer kumparanOTO, Sabtu (12/4).

Kemudian ada kabar Uni Eropa dan China yang teken soal mobil listrik impor, serta Toyota Indonesia donasi mobil ke SMKN.

Selengkapnya rangkuman berita populer kumparanOTO.

Ford Everest Sport Mendarat di Indonesia, Harga Rp 799 Juta

RMA Indonesia sebagai agen pemegang merek Ford di Indonesia meluncurkan Next Gen Ford Everest Sport Smart Urban Adventure. Kendaraan di segmen Sport Utility Vehicle (SUV) ini dibanderol dengan harga Rp 799 juta On The Road Jakarta (OTR).

Country Manager RMA Indonesia Toto Suharto mengungkapkan, Ford sebagai perusahaan otomotif global sudah memiliki pengalaman lebih dari 100 tahun. Pengalaman tersebut jadi bekal Ford untuk bisa konsisten mengembangkan dan menghadirkan rangkaian kendaraan yang inovatif dan tepercaya.

Uni Eropa Teken Batas Bawah Harga Impor Mobil Listrik dari China

Uni Eropa (UE) dan China dikabarkan telah mencapai kesepakatan untuk mempertimbangkan penetapan harga minimum mobil listrik buatan Negeri Tirai Bambu itu. Ini sebagai bentuk timbal balik atas penerapan kebijakan tarif oleh komisi negara benua biru tersebut.

Dilansir Reuters, negosiasi antar keduanya disebutkan sudah dimulai sejak Kamis kemarin, menurut laporan surat kabar Jerman, Handelsblatt. Pertemuan melibatkan komisaris perdagangan UE, Maros Sefcovic dan Menteri Perdagangan China, Wang Wentao.

Toyota Indonesia Donasi Fortuner ke SMK di Salatiga

Bentuk kontribusi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) terhadap dunia pendidikan terlihat dari penyerahan satu unit Toyota Fortuner untuk mendukung kegiatan praktik siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri atau SMKN 2 Salatiga.

Dalam siaran resmi perusahaan, program yang merupakan bagian dari pelaksanaan tanggung jawab sosial atau CSR (Corporate Social Responsibility) itu dapat mengembangkan kapabilitas anak bangsa khususnya di bidang praktikum dalam program vokasi.