Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Angka tersebut naik 1 persen, apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yang mencapai Rp 1,905 triliun. Berkontribusi 40,12 persen terhadap perusahaan.
Peningkatan laba, seperti tertulis dalam laporan yang diterima kumparan, Senin (27/4), disebabkan peningkatan margin operasi dan keuntungan translasi mata uang asing, yang sebagian diimbangi oleh penurunan penjualan otomotif.
Meskipun secara penjualan, performanya minus 3 persen atau menjadi 130.000 unit untuk mobil, dengan tetapi pangsa pasar meningkat menjadi 55 persen dari sebelumnya 53 persen. Pada periode ini telah diluncurkan 3 model baru dan 7 model revamped.
Sementara sepeda motor Astra Honda Motor (AHM) menurun 5 persen menjadi 1,2 juta unit, dengan peningkatan pangsa pasar dari 76 persen menjadi 77 persen. Sepanjang 3 bulan ini, telah meluncur 3 model baru dan 4 model revamped.
ADVERTISEMENT
Bisnis komponen otomotif oleh PT Astra Otoparts Tbk (AOP), mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 28 persen menjadi Rp 115 miliar. Ini karena penurunan pendapatan dari segmen pasar pabrikan otomotif (OEM/original equipment manufacturer) dan pasar suku cadang pengganti (REM/replacement market).
Presiden Direktur Astra International, Prijono Sugiarto menyebut, walaupun kinerja bisnis otomotif dan jasa keuangan Grup Astra solid, kinerja keseluruhan menurun pada kuartal pertama tahun ini, terutama disebabkan turunnya harga batu bara dan melemahnya kepercayaan konsumen.
"Selain itu, karena dampak pandemi COVID-19 telah bertambah berat dan telah diterapkannya tindakan-tindakan pembatasan untuk menanggulangi pandemi tersebut, kondisi yang dihadapi semakin sulit dan memberikan dampak yang semakin besar terhadap kinerja Grup Astra pada bulan April," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini menurutnya, bisa jadi akan bertahan selama beberapa waktu. Meskipun demikian, Grup Astra percaya diri punya posisi keuangan yang kuat, yang memungkinkan untuk memitigasi risiko yang dihadapi dalam situasi yang semakin menantang ini.
Secara keseluruhan, pendapatan bersih Grup Astra pada kuartal pertama 2020 Rp54,0 triliun, turun 9 persen dibanding 2019. Begitu juga dengan laba bersihnya yang hanya mencapai Rp 4,8 triliun, terkoreksi 8 persen.
Kondisi ini disebut karena rendahnya kontribusi dari divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi, yang mana penurunan tersebut lebih besar, dari peningkatan kontribusi dari divisi agribisnis dan divisi infrastruktur dan logistik.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
**
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.
ADVERTISEMENT