Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Merek mobil asal China BYD berhasil masuk pasar otomotif Indonesia, menyusul Wuling dan DFSK. Hanya saja caranya berbeda, di mana produk kendaraan penumpangnya didatangkan untuk armada taksi listrik , yang digunakan oleh Blue Bird.
ADVERTISEMENT
Unit tersebut tidak dijual atau diproduksi di dalam negeri. Operator berseragam biru itu menggunakan mobil listrik BYD e6 buat dioperasikan di Jakarta, sebanyak 25 unit.
Namun sebenarnya, apakah ada kemungkinan Grup Blue Bird gelontorkan investasi dan bentuk perusahaan baru, buat menjadi Agen Pemegang Merek (APM) BYD di Indonesia?
Direktur PT Blue Bird, Andrianto Djokosoentono menjawab bahwa hingga saat ini belum ada wacana ke arah itu. Sejauh ini, mereka hanya memanfaatkan produk BYD e6 untuk mempelopori penggunaan mobil listrik sebagai taksi di Indonesia.
“Saat ini Blue Bird tidak memiliki wacana untuk menjadi APM dari BYD. Lebih lanjut, penggunaan model BYD dan Tesla sejauh ini sudah melalui kajian sebagai model yang cocok digunakan untuk operasi taksi,” tutur Andrianto kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
Setelah BYD e6 dan Tesla, Andrianto membeberkan bahwa tak menutup kemungkinan Blue Bird akan menggunakan mobil listrik dari merek lain. Bahkan tak menutup kemungkinan untuk menggunakan produk hasil karya anak bangsa.
“Secara paralel mereka bakal mempelajari dan terbuka untuk penerapan model kendaraan listrik lainnya, termasuk membuka peluang digunakannya model hasil kolaborasi industri dalam negeri,” ucapnya.
Dorongan Menko Maritim
Sebelumnya Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman mengapresiasi langkah Blue Bird hadirkan taksi listrik. Tak hanya itu, purnawirawan Jenderal TNI berharap Blue Bird bisa berinvestasi di baterai atau mobil listrik di Indonesia.
“Kemarin saya dorong untuk berinvestasi Pak Andrian di lithium baterainya atau di mobil listriknya. Nanti mobil listriknya bisa dengan mana saja. Sehingga kita bisa punya produk dalam negeri sendiri,” ucap Luhut.
ADVERTISEMENT