Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Fitur TSS merupakan wujud komitmen Toyota sebagai sebuah perusahaan mobilitas untuk senantiasa berupaya menghadirkan mobilitas yang aman, mudah, dan nyaman bagi pelanggannya," terang Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy.
Sesuai namanya 'pengereman pra-tabrakan', adanya fitur ini memungkinkan pengereman secara otomatis sebelum terjadinya tabrakan. Sebuah teknologi mitigasi guna menghindari benturan.
Lebih lanjut dijelaskan dalam buku pedoman pemilik Toyota Veloz, fungsi ini memiliki kemampuan pengenalan dan kinerja kontrol yang terbatas. Jadi meskipun kerjanya membantu pengereman mandiri, pengemudi tidak harus sepenuhnya bergantung pada sistem, bahkan menggantinya sebagai sistem pengereman utama.
Kinerja kontrol yang dimaksud tadi adalah TSS memanfaatkan bantuan kerja kamera stereo dan gelombang radar. Kamera stereo memiliki karakteristik seperti mata manusia, mampu mengenali kendaraan di depan.
ADVERTISEMENT
Tetapi juga bisa tidak mendeteksinya apabila bidang pandang terhalang, atau kamera tertutup sesuatu berupa stiker, kabut, air, kaca depan retak, serta tindakan lain yang mempengaruhi kerja perangkat tersebut.
Cara kerja fitur anti tabrakan di Toyota Veloz
Selanjutnya kamera tadi dapat menangkap citra motor, pejalan kaki, tembok, pagar pembatas, dan utamanya kendaraan. Lalu dikombinasikan dengan gelombang radar, yang akan mendeteksi jarak objek di depan dengan kendaraan.
Ketika sistem menentukan ada risiko tinggi tabrakan, maka akan terlebih dulu membunyikan 'buzzer' dalam jarak 130-100 cm, 100-50 cm, dan sekitar 50 cm dengan bunyi peringatan yang berbeda. Ketika jaraknya sangat dekat, suara peringatan akan lebih keras.
Ketika itu terjadi, maka fitur Pre-Collision Warning yang bekerja. Selebihnya akan ada peringatan juga di panel indikator guna memberi tahu pengemudi.
ADVERTISEMENT
Tetapi ketika pengemudi tidak awas dalam artian tidak melakukan rem, maka pengereman otomatis atau Pre-Collision Braking yang akan aktif, tepat sebelum tabrakan, untuk menghindari atau mengurangi kerusakan akibat tabrakan.
Perlu ingat, ketika pengereman darurat aktif, pengemudi harus kembali berkonsentrasi. Sebab kerjanya hanya menahan pengereman selama 1,5 detik dan akan nonaktif sendiri setelah mobil berhenti. Apabila tetap ingin berhenti, maka intervensi dari pengemudi menginjak pedal rem dibutuhkan.
Terakhir, sistem bisa saja tidak bekerja dengan semestinya. Sebab Pre-Collision Braking tidak dirancang menghindari semua tabrakan, atau mengurangi kerusakan akibat tabrak depan. Intinya adalah pengemudi harus tetap bertanggung jawab berkendara dengan aman dan termasuk menyadari situasi di sekitar kendaraan.