Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Beberapa ulasan mengenai mobil ini sudah kumparan bahas sebelumnya. Mengenai first impression dan catatan konsumsi bahan bakarnya bisa disimak melalui tautan di bawah.
Sekarang fokusnya mengulas plus minus Toyota Agya GR Sport, aspek yang kami dapatkan setelah mencobanya selama tiga hari di Bali menyusuri lalu lintas padat, naik-turun, hingga lengang untuk bisa bejek gas.
Poin plus Toyota Agya GR Sport
Ada tiga poin plus mobil ini. Sesuai pengalaman kami mencobanya, keseluruhan interior berwarna gelap membuat karakter sporty dan elegan semakin terpancar. Benefit lain tidak mudah cepat kelihatan kotor.
Untuk kabin serba hitam ini cuma ada di Agya tipe GR Sport . Selebihnya untuk G maupun E masih kombinasi hitam maupun beige pada pilar dan plafonnya.
ADVERTISEMENT
Kemudian fitur pemanja pengemudi yang bikin pengendalian lebih asyik berupa paddle shift, PWR mode, hingga wireless charger. Saat mode manual, perpindahan gigi tak perlu melepas genggaman dari setir.
Lalu saat butuh mencapai putaran mesin tinggi, tinggal aktifkan PWR mode jadi enggak perlu lagi downshift. Terakhir tak perlu lagi butuh kabel pengecasan ponsel, cukup pakai metode wireless.
Ketiga yang paling menarik. Tuning ala Gazoo Racing bukan sekadar kosmetika, melainkan ada penyesuaian yang sontak membuat siapa pun pertama kali yang menjajalnya akan mengatakan: 'Ini beneran Agya?'.
enapa Divisi motorsport baru Toyota itu meracik sistem suspensi, dengan ban berdiameter besar untuk membuatnya anteng saat melaju. Setir juga berbobot, membuatnya stiff, lebih nurut, dan akurat ketika menikung ataupun manuver.
ADVERTISEMENT
Dalam sesi agility test, saya berkesempatan menguji Agya GR Sport ini meliuk pada kecepatan tinggi. Hasilnya, sistem peredaman belakang dan fitur Vehicle Stability Control sukses membuatnya lincah, tanpa merasakan gejala understeer.
Poin minus Toyota Agya GR Sport
Bak tak ada gading yang tak retak, itulah yang menggambarkan Agya GR Sport. Ada beberapa kekurangan yang bisa menjadi perhatian. Pertama dari posisi duduk.
Ternyata belum ada peningkatan yang signifikan. Sulit mendapatkan posisi menyetir yang ideal, dalam kasus ini sesuai dengan postur saya setinggi 171 cm.
Kenapa demikian? Belum ada pengaturan ketinggian kursi pengemudi. Masih sebatas sliding dan reclining. Ada pengaturan ketinggian, tentu akan semakin memanjakan pengemudinya.
Kedua masih di sektor yang sama, pengaturan setir minus teleskopik kendati sudah bisa dinaik-turunkan alias tilt. Hanya saja masih belum cukup untuk membuat posisi duduk lebih ajeg guna mengendalikan Agya GR Sport.
Terakhir mengenai power window sisi driver yang belum auto down. Dengan kata lain, pengemudi harus menahan untuk bisa membuka atau menutupnya secara penuh. Agak merepotkan ketika habis bayar parkir atau tap uang elektronik di tol.
ADVERTISEMENT