Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Catatan Kencan Singkat Kami dengan MG HS i-Smart, Bisa Jalan dan Ngerem Sendiri
28 Mei 2021 9:30 WIB
·
waktu baca 6 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Harganya baru dipublikasi 2 Juni 2021 mendatang, dan diperkirakan lebih mahal dibanding 2 varian lebih dahulu ada, HS Excite Rp 378,8 juta dan HS Ignite Rp 435,8 juta OTR Jakarta.
Secara garis besar, pembeda dengan 2 varian sebelumnya hanya ada pada penyematan teknologi saja. Kini varian tertinggi HS itu dibekali dengan fitur i-Smart.
Nah, i-Smart dibagi menjadi 2 fungsi yakni internet mobile dan juga MG Pilot. Pada internet mobil dipecah menjadi smart check, smart command, dan smart connect. Sementara MG Pilot adalah fitur adaptif yang memiliki tujuan untuk menambahkan kenyamanan, meningkatkan pengalaman berkendara, dan meningkatkan rasa aman bagi pengemudi.
Kira-kira bagaimana sensasi berkendara dari mobil semi otonom ini? kumparan sudah mencobanya secara singkat. Yuk, mari kita bahas.
ADVERTISEMENT
Posisi mengemudi
Posisi mengemudi sama sekali tak berbeda dengan 2 varian sebelumnya, ideal untuk sebuah SUV menengah. Ketika duduk di pilar A baik sebagai pengemudi dan penumpang area kabin terasa luas.
Lingkar kemudi juga nyaman, desainnya dibuat ala-ala flat bottom, Ketika tangan menjepit sisi kiri dan kanan setir rasanya pas dan tidak terlalu besar.
Sementara ketika menjajal sebagai penumpang di pilar B, MG HS i-Smart menawarkan area yang lapang. Bagian lutut masih memiliki ruang yang cukup dengan jok depan, pun dengan jarak kepala ke atap mobil.
Fitur makin komplit
Untuk fitur, MG HS i-Smart terbilang lengkap untuk mobil di kelasnya. Dari printilan seperti saklar jendela otomatis di keempat sisi, lampu dan wiper otomatis, hingga pengaturan bangku elektrik.
ADVERTISEMENT
Lalu, sistem multimedia touchscreen di tengah mengintegrasikan berbagai pengaturan fitur kendaraan seperti saklar untuk berbagai safety feature, membuat dasbor minim dari kesibukan tombol. .
MG HS i-Smart juga menawarkan kesan mewah dari pemasangan panel, material, sampai perbekalan fitur. Lebih menarik, nuansa kabin juga dibuat sporty, misalnya lewat desain agresif, hingga adanya tombol Super Sport untuk meningkatkan performa mobil.
Coba Internet Mobile
Seperti penjelasan sebelumnya, i-Smart pada MG menawarkan fungsi internet mobile. Pertama kita bahas lebih dulu untuk Smart Check.
Mengaksesnya mudah, cuma tinggal menyambungkan dengan aplikasi MG i-Smart yang bisa diunduh lewat Play Store maupun Apple Store. Dari situ kita bisa melihat semua informasi penting pada kendaraan lewat satu sentuhan gawai saja.
ADVERTISEMENT
Informasi yang disajikan terkait fungsi mobil, adanya malfungsi, indikator sisa bahan bakar, tekanan ban, hingga melihat fitur yang tersedia di SUV ini.
Tapi sayangnya kita tak akan mendapat notifikasi apabila terjadi malfungsi. Misalnya tekanan ban angin yang kurang atau adanya permasalahan oli, kita perlu memantau secara manual lewat Smart Check tadi.
Selain itu smart check juga berfungsi sebagai:
Nah yang kedua adalah Smart Command, untuk mengakses fitur ini ada 2 cara. Pertama lewat tombol di bagian kanan setir atau dengan perintah suara langsung "HI MG".
Di sini kita bisa memerintah 100 fitur, sedikit contohnya adalah membuka atau menutup sunroof, menyalakan atau mematikan AC, menyalakan fitur hiburan musik, sampai yang lainnya. Fitur ini cukup membantu ketika Anda sedang malas mengoperasikan fitur secara manual.
ADVERTISEMENT
Dan terakhir adalah Smart Connect, fitur ini memungkinkan Anda untuk menyambungkan antara gawai dengan mobil. Jadi istilahnya layar smartphone pengguna akan muncul di head unit mobil. Nah fitur ini memiliki fungsi sebagai:
Jajal MG Pilot, Mobil Jalan Sendiri
Nah fitur andalan yang terkemas dalam i-Smart adalah MG Pilot, ini semacam fitur Advanced Driving Assistance System (ADAS).
Karena keterbatasan waktu, kumparan hanya mencoba beberapa fiturnya, paling dominan adalah Adaptive Cruised Control (ACC). Fitur ini memungkinkan mobil bergerak sendiri dengan bantuan sensor radar.
Cara pengoperasiannya dengan menekan tuas yang ada di samping setir kiri. Jika sudah aktif akan muncul indikator Adaptive Cruise Control (berwarna hijau) di panelmeter dan diikuti gambar 2D di tengahnya.
ADVERTISEMENT
Kita bisa juga mengatur kecepatan mobil, caranya dengan menggerakkan ke atas tuas tersebut. Nah mobil akan berjalan sendiri mengikuti mobil di depan, dan akan menurunkan kecepatan hingga mengerem ketika mobil di depan juga melakukan deselerasi.
Ada catatan, fitur ini harus tetap dikontrol pengemudi. Sebab beberapa saat kita tidak memegang setir akan muncul indikator peringatan di panel meter dengan suara bip.
Kekurangannya adalah ketika ada kendaraan yang masuk secara tiba-tiba di depan, Adaptive Cruise Control mobil ini akan membaca ulang. Akan terasa deselerasi yang cukup mengganggu, dan kita diharuskan mengatur ulang.
Fitur ini juga tak bisa membaca belokan yang tajam atau ketika memutar. Maka dari itu, pengendara harus lebih hati-hati. Dari pengalaman saya mencobanya, memang untuk pengendara yang baru menaiki mobil ADAS harus butuh penyesuaian.
ADVERTISEMENT
Kemudian yang kedua adalah fitur Traffic Jam Assist (TJA), Fitur tersebut berfungsi mempermudah pengemudi saat mobil menghadapi lalu lintas yang padat dan juga menjaga mobil pada jarak yang aman.
Prinsip TJA sebenarnya sam dengan Adaptive Cruise Control, tetapi beroperasi saat lalu lintas padat dengan kecepatan sangat rendah hingga kondisi stop and go traffic. Ketika sensor dan kamera ACC mendeteksi adanya kemacetan, sistem ACC akan mengurangi kecepatan mobil hingga mengikuti kecepatan mobil di depan.
Nah pada momen itulah TJA aktif dan terus memonitor jarak dan kecepatan lalu-lintas di depan. Selebihnya fitur MG Pilot terkemas dalam beberapa turunan seperti:
ADVERTISEMENT
Mesin dan handling
Sementara di balik kap-nya masih bersemayam mesin berkubikasi 1.490 cc, DOHC, 4-silinder dengan 16 katup, dan mendapat dukungan turbo TGI. Di atas kertas menjanjikan tenaga 160 dk di 5.600 rpm dan torsi maksimum 250 Nm pada putaran 1.700 hingga 4.400 rpm.
Daya maksimumnya tersebut dikawinkan pada transmisi otomatis Twin Clutch Sportronic 7-percepatan. Khusus trim tertinggi ditambahkan fitur Super Sport, berupa tombol mode berkendara yang menjanjikan performa yang lebih buas.
Makin seru karena mobil ini dibekali dengan 3 mode berkendara yang diaktifkan lewat tombol di samping kanan tuas transmisi. Mulai dari mode Normal, Eco, Sport dan Custom. Untuk menyusuri jalanan di sekitaran BSD, Tangerang Selatan rasanya mode Normal atau Eco sangat pas untuk menjaga efisiensi bahan bakar.
Hanya saat down shift, lalu kick down, loading-nya memang terasa agak lambat. Namun ketika saya mengaktifkan fitur Super Sport, perpindahan gigi mulai responsif diikuti dengan penambahan performa.
ADVERTISEMENT
Secara garis besar, mesin ini terbilang linear, jadi rasanya cukup saja untuk dikendarai sebagai kendaraan mobilitas sehari-hari. Untuk sistem pengereman juga cukup andal, keempat rodanya sudah dibekali dengan disc brake. Sementara karakter tuas remnya terbilang empuk dan tidak menyulitkan.
Nah untuk handling, karakter suspensinya juga menarik. Ketika dijajal dalam kecepatan tinggi mobil terasa nyaman dan tidak limbung, pun ketika digeber di tikungan.
Hadirnya MG HS i-Smart dipercaya bakal mengganggu Wuling Almaz RS yang juga sudah dibekali dengan fitur WISE (Wuling Interconnected Smart Ecosystem) yang secara fungsi sama dengan i-Smart kepunyaan MG. Atau bisa saja untuk menjegal Honda CR-V yang juga dibekali teknologi ADAS lewat Honda Sensing-nya.