Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Rencana PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) untuk memboyong bus listrik Mercedes-Benz secepatnya ke Tanah Air sepertinya harus ditunda. Demikian diungkapkan Head of Product & Marketing PT DCVI, Faustina.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, DCVI hingga kini masih perlu mengkaji soal kesiapan ekosistem dan pengembangan produk bus listrik Mercedes-Benz. Diakuinya, masih terdapat sejumlah tantangan dan kendala untuk benar-benar bisa memasarkannya.
"Masih banyak rintangan yang bukan hanya berasal dari eksternal, tetapi juga internal. Kemudian ekosistemnya seperti stasiun pengisian daya listrik dan layanan purna jual," kata Faustina ditemui di Jakarta belum lama ini.
Belum lagi, ia menyoroti penanganan dan spesifikasi bus listrik yang sedikit berbeda dibanding bus konvensional lainnya. Seperti, baterai yang beratnya bisa mencapai 600 kilogram butuh perlakuan khusus, apalagi jika bus mengalami kecelakaan.
"Untuk mengangkat baterai bus listrik saja harus ada alat khusus misalnya ada kecelakaan atau harus dikembalikan ke negara yang membuatnya. Jelas ini tidak main-main, apalagi itu high voltage ya" tambah Faustina.
ADVERTISEMENT
Faktor lainnya, dirinya menilai pemerintah saat ini tengah berfokus mengembangkan pasar kendaraan listrik untuk mobil penumpang. Faustina meyakini, pemerintah sudah memperhitungkan masing-masing prioritas terkait transisi ke kendaraan listrik.
"Tadi makanya kita tanya ke teman-teman bagaimana nanti kabinet (pemerintahan) yang baru, yang kita tahu (program) elektrik juga tetap dilanjutkan," imbuhnya.
"Kemudian melihat persaingan yang ada sekarang, kita juga melihat dan harus cek internal kita. Positioning price kita bagaimana, produk kita bagaiman, dan lagi sekarang juga ramai soal baterai LFP atau NMC. Dua pembeda itu saja sangat berpengaruh ke retail kita," pungkas Faustina.
Namun ditegaskannya, bus listrik tetap menjadi salah satu agenda prioritas yang akan dihadirkan DCVI ke depannya. Meski, Faustina mengatakan hingga saat ini masih belum dapat membeberkan perkembangan detailnya.
ADVERTISEMENT
Adapun sebelumnya setahun yang lalu, DCVI sudah mengungkapkan akan meluncurkan bus listrik pada awal 2023. Kala itu, pabrikan mengaku sudah mendapat cukup banyak permintaan bus listrik dari perusahaan transportasi Mayasari Bakti dan TransJakarta.
"Banyak yang terjadi di belakang yang merupakan bagian dari strategi kami. Ya, kami sudah mendapat banyak pesanan dari Mayasari juga Transjakarta, sesuai rencana pada kuartal satu atau dua di 2023," terang Presiden Direktur PT DCVI, Naeem Hassim di Jakarta kala itu.
Naeem bahkan saat itu bilang, model yang akan dijual nanti dalam bentuk sasis, bukan satu bus utuh. Hal ini dilakukan semata untuk mengembangkan industri pembuatan bus dalam negeri.
"Kita harus mendukung industri pembuatan bus lokal dan sangat jelas, kami akan hadirkannya dalam bentuk sasis tidak dengan bodinya, kita harus mengoptimalkan lokalisasi, ini akan sangat penting bagi karoseri di Indonesia," jelasnya.
ADVERTISEMENT
***