Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Daya Tarik KTM 250 Adventure, Calon Rival Kuat Honda CRF250 Rally
25 Juni 2021 17:16 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:06 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dengan hadirnya KTM 250 Adventure otomatis akan membuat persaingan motor petualang makin seru di Indonesia. Secara spesifikasi dan fitur, motor asal Austria ini akan menantang pemain lama Honda CRF250 Rally .
Lantas, jika dibandingkan antara keduanya mana yang lebih menarik untuk dimiliki? Mari kita bedah satu per satu.
Desain
Soal desain tentu ini selera masing-masing, tapi tampilan kedua motor ini memiliki perbedaan signifikan. Ya, KTM 250 Adventure lebih menyasar konsumen yang suka motor petualang sporty, sementara Honda CRF250 Rally lebih memikat bagi yang suka tampilan motor dakar.
Oke, KTM 250 Adventure tampil sangat agresif berkat penggunaan bodi dan sudut yang tajam. Lihat saja bagian bodi tangkinya, sisi samping punya DNA layaknya motor sport naked.
ADVERTISEMENT
Adapun untuk sektor mesin sengaja diperlihatkan sangat jelas dan mempertahankan sasis teralis yang membuatnya tampil lebih kekar.
Sementara Honda CRF250 Rally kental dengan nuansa motor adventure ala dakar. Hal itu terlihat dengan pengaplikasian windshield atau windscreen besar pada bagian depan dan jarak suspensi depan yang lebih dibuat sedikit panjang.
Kaki-kaki
Karena diposisikan sebagai motor petualang, sektor kaki-kaki jadi faktor yang sangat penting. Pada haluan depan, KTM 250 Adventure menggunakan suspensi upside down besutan WP Apex dengan diameter 43 MM. Sedangkan di belakang menggunakan vendor WP Apex juga.
Ukuran roda depan dan belakang tipe racing-nya sengaja dibuat beda dengan kombinasi 19 inci di depan dan 17 inci di belakang. Model profil ban yang digunakan pun ala motor adventure dengan kotak kotak meskipun profilnya masih rapat.
ADVERTISEMENT
Serupa dengan KTM , untuk CRF250 Rally pun menggunakan suspensi depan jenis upside down berdiameter 43mm dan dipadukan jenis monoshock di belakang. Namun untuk ukuran velg lebih besar yakni 21 mm di depan dan 18 mm di belakang.
Fitur
Menyoal fitur, KTM 250 Adventure harus diakui lebih banyak opsi. Dia dibekali dengan panel instrumen TFT, lampu DRL, traction control, assist & slipper clutch, ABS (offroad & onroad), dan power modes yang bisa disesuaikan dengan keinginan penggunanya.
Sementara CRF 250 Rally sudah menggunakan lampu dual LED pada bagian depan, digital panel meter dan adjustable windscreen, ABS, dan assist and slipper clutch.
Dapur pacu
Secara spesifikasi, KTM 250 Adventure menggendong mesin 248,8 cc, 1-silinder, DOHC, 4 katup, pendingin cairan, dan berpengabut injeksi.
ADVERTISEMENT
Dari laman resmi KTM Malaysia, ia memiliki tenaga maksimal 29,5 dk dan torsi puncak 24 Nm. Output tersebut disalurkan lewat transmisi manual kopling 6-percepatan.
Sementara Honda CRF250 Rally dibekali mesin 249,6 cc, 4-tak, 1-silinder, DOHC, berpendingin cairan, dan berpengabut injeksi.
Racikan mesin itu mampu menghempaskan tenaga maksimal 25,3 dk pada 8.500 rpm dan torsi 23,1 Nm di 6.500 rpm. Ya, ada peningkatan tenaga 0,9 dk dan torsinya melonjak 0,6 Nm jika dikomparasi dengan output model terdahulu.
Adapun untuk bobot keduanya, KTM 250 Adventure sedikit lebih berat yakni 156 kilogram dan Honda CRF250 Rally memiliki bobot 152 kilogram.
Harga
Hingga saat ini belum ada informasi resmi soal harga KTM 250 Adventure di Indonesia. Namun merujuk harga di Malaysia, motor tersebut dijual dengan banderol RM 21.500 atau setara Rp 74 jutaan.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk Honda CRF250 Rally terbaru per Juni ini dijual dengan harga Rp 88.345.000 OTR Jakarta.
Nah kemungkinan besar KTM 250 Adventure bakal lebih murah lagi ketimbang harga di Malaysia. Seperti penjelasan tadi, motor ini bakal dirakit di Gresik, Jawa Timur yang akan membuat banderolnya lebih kompetitif.
Menarik buat ditunggu persaingan antara KTM 250 Adventure dan Honda CRF250 Rally. Menurutmu, mana yang lebih baik untuk dibeli?