Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tak cuma model mobil , ragam merek juga tercatat sudah memutuskan berhenti meneruskan bisnisnya di Indonesia karena alasan tadi.
kumparan rangkum merek maupun mobil yang disuntik mati . Kami kerucutkan daftarnya sejak 2018. Berikut ulasannya.
Daftar mobil yang disuntik mati sejak 2018
1. Nissan Evalia
Kami awali dulu dari Nissan Evalia. MPV ini sudah tidak lagi masuk katalog Nissan Indonesia per awal 2018.
Penjualan Evalia yang dimulai sejak 2012 itu terus menurun tiap tahunnya dari 10 ribuan unit menjadi 17 unit pada 2017. Untuk itu Nissan Indonesia menyetop eksistensinya.
Evalia terbagi atas lima tipe, yang dijual dari Rp 190 sampai 232 jutaan saat itu. Mesinnya berkubikasi 1.498 cc bertenaga 107 dk dan torsi 143 Nm.
ADVERTISEMENT
2. Nissan Juke
Kemudian Nissan juga menyetop penjualan Juke pada 2020 ini. Indikasinya kuat sebab dalam lamannya tak lagi terpampang.
Sebenarnya March juga sudah tidak diproduksi, namun kemungkinan masih ada beberapa stok di diler, sehingga pabrikan masih menaruh March pada katalog jualannya.
Balik lagi ke Juke. Sejak dipasarkan pada 2011 lalu permintaan dalam negeri cenderung melandai. Garis tren penjualannya turun, dari 9 ribuan menjadi 75 unit pada 2019.
Saat itu Juke mengisi segmen SUV crossover dengan harga Rp 292 sampai 320 jutaan. Bentuknya serba membulat dan paling kentara adalah letak lampu utamanya yang mendobrak desain mainstream.
Di balik kapnya bersemayam mesin 1.498 cc yang mampu menghempaskan tenaga 112 dk dan torsi 150 Nm.
ADVERTISEMENT
3. Mitsubishi Delica
Masuk ke segmen MPV, Mitsubishi coba peruntungan dengan meniagakan Delica sejak 2014. Mobil keluarga dengan tampang dan kemampuan bak SUV tersebut sayangnya kurang diterima baik konsumen Indonesia.
Importasi Delica akhirnya disetop pada medio 2018, karena penjualannya terus mengalami penurunan. Dulu Delica dipasarkan dengan harga Rp 439,2 juta dan Rp 464,2 juta versi Royal.
Mitsubishi Delica dipersenjatai mesin bensin 1.998 cc yang sanggup memuntahkan tenaga 148 dk dan torsi 191 Nm, yang disalurkan pada transmisi otomatis.
4. Mitsubishi Mirage
Menyusul Delica, Mitsubishi Mirage si mobil perkotaan irit dengan tampilan simpel anti neko-neko juga harus disuntik mati pada akhir 2018. Penyebabnya juga sama, performa penjualannya menurun.
Padahal dari 2012, sejak Mirage yang diimpor langsung dari Thailand itu penjualannya termasuk moncer. Namun kehadiran ragam mobil murah ramah lingkungan membuatnya makin tak berdaya.
Mirage dibekali mesin bensin 1.193 cc yang mengeluarkan tenaga 75 dk dan torsi maksimal 100 Nm. Mitsubishi menjualanya ke dalam 3 tipe:
ADVERTISEMENT
5. Daihatsu Copen
Kemudian Daihatsu, yang juga telah menyetop suplai dan penjualan Copen, mobil mungil convertible yang punya harga Rp 432 juta.
Penyebabnya ceruk pasarnya terlalu kecil. Data penjualan berbicara, sejak 2015 sampai 2018 hanya laku 19 unit. Keputusan untuk tidak menjualnya lagi pada awal 2019.
Soal jantung mekanisnya Copen mengemas mesin 658 cc dengan output 63 dk serta torsi maksimal 92 Nm.
6. Daihatsu Hi-Max
Lalu ada kendaraan niaga Daihatsu Hi-Max. Pikap mungil yang 'Jagonya di Jalan Sempit' itu harus dihentikan penjualannya akibat respons pasar yang tak sesuai ekspektasi pabrikan.
Mobil yang diluncurkan 2016 tersebut harus disudahi eksistensinya pada akhir 2019.
Sebagai pengingat, Hi-Max merupakan pikap mini adik Gran Max yang menggendong mesin 998 cc, bertenaga 56 dk dan torsi maksimal 85 Nm. Daihatsu dulu menjualnya dari rentang harga Rp 95 sampai 103 juta.
ADVERTISEMENT
7. Seluruh model Chevrolet
Terakhir diisi oleh General Motors, lewat brand Chevrolet yang memutuskan menghentikan aktivitas penjualan modelnya di Indonesia pada Maret 2020.
Mengacu keterangan perusahaan, penjualannya tidak lagi sesuai rencana bisnis. Dalam beberapa tahun terakhir trennya mengalami fluktuasi.
Penjualannya memasuki 2017 sebenarnya tumbuh dengan wholesales 3.617 unit. Namun menurun lagi pada 2018 sebanyak 2.509 unit, sampai puncaknya di 2019 tinggal mendistribusikan 1.529 unit.
Menuju akhir hayatnya di dalam negeri, Chevrolet menyisakan penjualan model: Trax, Trailblazer, Colorado, dan Spark. Sejak itulah semua model tersebut tak lagi dijual di Indonesia.