Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Akhir tahun 2020 jadi momen yang dipilih beberapa pabrik otomotif untuk meluncurkan produk barunya. Yang terbaru adalah rencana Honda Jepang yang akan merilis Honda CFR250 L dan CRf250 Rally model 2021 pada 13 November mendatang.
ADVERTISEMENT
Sebelum diungkap pada 13 November nanti, Honda tidak malu-malu menampilkan wujud terbaru CRF250 di laman resminya. Visual ini pun jadi sedikit informasi apa saja yang berubah dibanding model sebelumnya.
Mengutip RideApart, ubahannya bisa dibilang minim karena tak banyak foto yang ditampilkan. Revisi paling kentara pada CRF250L adalah bentuk cover (skid plate) baru, headshield baru, cover knalpot dekat header, dan penambahan handguard serta penutup samping yang warnanya seirama dengan bodi.
Ubahan lain adalah teknologi lampunya, kini dia sudah mengadopsi LED pun dengan penanda sein depan dan belakangnya.
Sedangkan untuk CRF250 Rally juga mengalami ubahan pada bagian head shield, cover samping, dan sepertinya ukuran windscreen yang lebih tinggi. Lampu khasnya bermodel ganda asimetris masih dipertahankan.
ADVERTISEMENT
Kabarnya kedua model ini juga akan mengalami ubahan pada volume tangki bahan bakar yang akan membengkak. Sayangnya belum ada informasi menyoal ukuran tangki di model baru ini.
Pabrikan juga mengeklaim untuk area mesin sudah mendapatkan standardisasi Euro 5. Ubahan ini disebut dapat mengoptimalkan sistem intake dan pembuangan gas.
Bagaimana Indonesia?
Kehadiran produk baru ini diketahui dari sebuah undangan resmi AHM kepada kumparan bertajuk Virtual Press Conference dan Test Ride. Sayangnya dalam undangan itu tak disebutkan model apa yang akan dirilis.
Meski memang jika mengatakan produknya adalah CRF250 masih sedikit sulit untuk dibuktikan. Pasalnya Honda Jepang saja baru akan merilis motor ini pada 13 November.
ADVERTISEMENT
Tapi segala kemungkinan bisa saja terjadi, apalagi Indonesia bisa dibilang jadi pasar yang gemuk untuk industri otomotif roda dua.