Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Memasuki usianya yang ke 33 tahun, BMW E30 masih menjadi magnet bagi para pecintanya. Beragam faktor tentu memengaruhi eksistensi dari BMW E30 di Indonesia.
ADVERTISEMENT
kumparan pun berjumpa dengan para car enthusiast yang bisa dibilang punya peran dalam merawat eksistensi BMW E30. Kami menyimpulkan salah satu hal yang membuat mobil ini masih hidup adalah beberapa suku cadangnya yang bisa disubtitusi dari seri BMW yang lain.
Salah satu kolektor BMW E30, Silas Bonar Andrianto mengibaratkan E30 sebagai sebuah karakter superhero pada film Avengers yang memiliki kelebihan menyedot kekuatan dari superhero lainnya.
"Nah kalau diibaratkan Avengers, E30 itu mungkin salah satu mutan yang kekuatannya enggak banyak, tapi dia punya kekuatan untuk bisa menyedot kekuatan mutan-mutan yang lain," ujar Silas saat ditemui di bengkelnya di kawasan Rawamangun.
Senada dengan ucapan Silas, salah satu loyalis E30 lainnya yaitu Syarif Ariadi Sardjan atau yang akrab disapa Jureq, menduga bahwa sang maestro pencipta E30 mungkin memiliki mesin waktu.
ADVERTISEMENT
"Karena bagaimana caranya di dalam satu desain bodi E30 itu, bisa masuk semua mesin dari M10 sampe S85 juga masuk. Jadi mereka kayak sudah merencanakan gitu," jelas Jureq.
Soal mesin saja, lanjut Jureq, E30 ini bisa mengadopsi mesin M10, M20, M40, M44, M50, M52, S52, dan S54. Bahkan, mesin dengan konfigurasi V8 dan V12 pun masuk.
Itu baru mesin, untuk urusan suku cadang yang penting seperti kaki-kaki dan kelistrikan pun sangat fleksibel.
"Ini mobil gampang banget. Misalnya kaki-kaki nih, lo enggak perlu pusing mau pakai apa. Pakai Z3 untuk belakang dan depannya pakai E36 M3 yang 3.000 cuma geser 3 cm sudah beres," jelas Silas Andrianto yang memiliki beberapa unit E30 di Australia.
ADVERTISEMENT
Ini pun dibuktikan langsung oleh Jureq. BMW E30 warisan ibunya komponennya sudah 'gado-gado'.
"Jadi sekarang secara garis besar spek mobil gue itu, mesin M54 3.000 cc, piston standar, camshaft pakai 274-264 racing, ECU-nya stand alone, intake-nya pakai M50 custom, header pakai S50 bikin sendiri, gardannya E34, LSD nya pakai seri 7, dan remnya pakai 323," papar Jureq.
Sementara itu, mendapatkan suku cadang tersebut pun tak terlalu sulit. Jureq pun kadang berburu komponen hingga ke tempat-tempat kampakan mobil.
Nah, untuk urusan aksesori beragam produk untuk BMW E30 dari berbagai merek pun tersedia. Ada Alpina, Hartge, Hamman, serta AC Schnitzer.
"Kalo soal add on body kit-nya E30 itu banyak banget, unlimited lah. Racun banget deh, saran gue sih jauh jauh deh, sekali udah 'kecantol' itu bahaya," ujar Silas.
ADVERTISEMENT
"Jadi kalau lo doyan mobil, jangan beli E30 kalau lo enggak bisa tahan godaan. Karena pasti kaya nanti setiap gajian duit lo habis buat dandanin mobil ini. Jadi mental harus kuat," sambung Jureq.
---
Baca artikel lainnya seputar BMW E30 dengan mengikuti topik Darah Muda BMW Tua.