Harga Brio Satya Belum Naik Pasca Aturan LCEV Terbit, Ini Penjelasan Honda

12 Januari 2022 10:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Honda Brio Satya. Foto: dok. HPM
zoom-in-whitePerbesar
Honda Brio Satya. Foto: dok. HPM
ADVERTISEMENT
Harga mobil LCGC atau KBH2 dipastikan bakal mengalami penyesuaian pada awal 2022. Ini dikarenakan adanya perubahan skema pajak PPnBM dari sebelumnya 0 persen menjadi 3 persen sesuai dengan PP 74 Tahun 2021.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, Kementerian Perindustrian melalui Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Kendaraan Bermotor Roda Empat Emisi Karbon Rendah juga sudah mengklasifikasikan kriteria mobil-mobil yang bisa masuk dalam kategori KBH2 atau LCGC. Berikut klasifikasi kendaraan KBH2.
Honda Brio Satya. Foto: dok. Honda Prospect Motor
Kendati sudah ada 2 aturan yang mengatur hal tersebut, nyatanya harga mobil LCGC Honda, yakni Brio Satya, belum mengalami penyesuaian harga hingga 10 Januari 2022.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan penelusuran kumparanOTO, harga Honda Brio Satya masih serupa seperti pada 2021 lalu, yakni berkisar Rp 153,4 juta hingga Rp 177,4 juta. Berikut lengkapnya.

Tunggu aturan turunan

Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy, mengatakan belum adanya kenaikan harga pada Brio Satya dikarenakan pihaknya masih menunggu daftar resmi yang memuat list mobil KBH2.
"Aturan detailnya belum keluar. Nanti kan ada lagi namanya siapa saja sih yang masuk ke sana (KBH2). KBH2 dengan PPnBM 3 persen nanti ada sendiri aturannya dan itu kami masih menunggu detailnya," jelas Billy dalam acara Media Test Drive All New Honda BR-V, pada Selasa (11/1/2022).
Honda Brio Satya. Foto: dok. HPM
Lebih lanjut, kata Billy, aturan tentang KBH2 itu seharusnya sudah akan terbit dalam waktu dekat. Sebab, hampir seluruh Agen Pemegang Merek (APM) sudah mendaftarkan kendaraan KBH2-nya masing-masing.
ADVERTISEMENT
"Di Permenperin Nomor 36 itu kan daftar namanya siapa saja yang masuk belum ada. Nanti ada lagi, kami dan teman-teman APM yang lain juga sudah register semua. Jadi harusnya sebentar lagi, kalau itu sudah keluar baru nanti harga jadi 3 persen," terang Billy.

Bakal mengurangi peminat?

Terjadinya kenaikan harga pada segmen mobil LCGC ini, tentu menimbulkan pro dan kontra. Banyak yang khawatir, kenaikan ini akan membuat segmen LCGC menjadi berkurang peminatnya akibat harganya yang tidak lagi 'murah'.
Terkait hal itu, Billy, memastikan segmen LCGC atau KBH2 tetap akan jadi segmen yang menarik. Sebab, meskipun terjadi kenaikan harga, besaran kenaikan yang terjadi tidaklah terlalu besar.
"Tetap bakal masih banyak ya, masih tinggi peminatnya. Kenapa? karena first time buyer sama target marketnya kan generasi milenial ya dan itu banyak di Indonesia. Apalagi naiknya ini kan cuma 3 persen ya, sementara yang lain naiknya itu minimal 15 persen," beber Billy.
ADVERTISEMENT
Honda Brio Satya. Foto: dok. Honda Prospect Motor
Ke depannya, Billy pun optimis segmen LCGC khususnya Honda Brio Satya tetap akan diminati dan jadi kontributor besar dalam total penjualan Honda di Indonesia pada 2022.
Selama 2021 lalu, Honda Brio Satya sukses memberikan kontribusi terhadap total penjualan Honda hingga 33 persen. Jika digabung dengan Brio RS yang berkontribusi 17 persen, artinya model Honda Brio mampu menyumbang penjualan Honda hingga 49,7 sampai 50 persen.
***