Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Nah sebut saja Honda Astrea Grand produksi 1997 yang dibanderol 100 juta oleh pemiliknya di Pekalongan, Jawa Tengah atau Honda NSR 150 SP yang belum lama ini terjual Rp 210 juta di Bandung, Jawa Barat.
Hal ini tentu membuat para penggemar otomotif, terkhusus motor klasik melihat beberapa model klasik Honda sebagai investasi jangka panjang.
Menanggapi trend tersebut, Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (AHM) pun angkat bicara. Dia menuturkan, produk-produk tertentu dari Honda memang punya histori yang melekat di konsumen Tanah Air.
"Itu memang penghargaan atau konsumen mem-value produk-produk yang lama sampai segitu mahalnya. Berarti memang secara desain dan produk everlasting atau istilahnya jadi collectible item," kata Thomas belum lama ini.
Soal harga yang tak masuk akal, Thomas kembalikan lagi kepada konsumen. Tentunya, menurut dia motor-motor itu bukan jadi kendaraan harian namun justru jadi hobi bahkan alternatif lain untuk investasi.
ADVERTISEMENT
"Kita melihat, satu sisi memang konsumen menghargai produknya setinggi itu untuk produk-produk legendaris kita," imbuh dia.
AHM tak support lagi suku cadang
Sayangnya, dari sisi after sales baik pelayanan servis maupun penyediaan suku cadang, Thomas menyebutkan AHM tak lagi memfasilitasinya.
"Kami sudah enggak menyediakan lagi untuk produk lawas. Jaringan diler juga sudah tidak," jelas dia.
Nah, untuk mengakali hal tersebut salah satu penjual kendaraan lawas dari gerai Ashoeta Car & Bike Boutique (ACB_BDO) di Bandung menyebutkan, untuk ketersediaan spare part umumnya para kolektor dan pemilik motor lawas mencari di laman jual beli daring atau membeli dari luar negeri.
"Ada beberapa pabrik yang memang sudah enggak lagi produksi atau menyediakan sparepart, tapi biasanya masih banyak dijual di online shop atau forum komunitas," kata Arie Soeta owner ACB BDO kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
Namun konsumen perlu jeli ketika membeli suku cadang motor lawas. Arie menyarankan agar tak sungkan menanyakan kondisi sparepart dan meminta garansi, apakah barang baru (new old stock), copotan, atau barang yang sudah direkondisi.
Tertarik memiliki motor lawas?
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)