Harga Rp 106,4 juta, Ini yang Bikin Royal Enfield Hunter 350 Cocok Untuk Harian

23 April 2023 14:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Motor Royal Enfield Hunter 350. Foto: Sena Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Motor Royal Enfield Hunter 350. Foto: Sena Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Segmen motor klasik premium di Indonesia belum lama ini kedatangan satu lagi produk baru, yakni Royal Enfield Hunter 350. Pabrikan mengeklaim menawarkan sesuatu yang berbeda dibanding dengan model mereka lainnya.
ADVERTISEMENT
Kebetulan kami sudah sempat mencicipinya lebih kurang seminggu. Beberapa detail dan temuan menarik kami soal varian termurah dari jajaran seri bermesin 350 cc lainnya semuanya terangkum di bawah ini.

Dimensi Royal Enfield Hunter 350

Motor Royal Enfield Hunter 350. Foto: Sena Pratama/kumparan
Sebelum mengulas dimensi yang jadi salah satu nilai jual Hunter 350, kami mau bahas desainnya yang menurut kami sedap dipandang. Unsur klasik kuat ditonjolkan, bisa dilihat dari penggunaan lampu sederhana berdesain bulat.
Punya panjang 2.055 mm, lebar 1.055 mm, dan tinggi 800 mm membuat ia terlihat kompak. Apalagi dengan panjang sumbu roda 1.370 mm, Hunter 350 jadi lebih mudah diajak bermanuver terutama melewati jalanan perkotaan. Tidak canggung selayaknya ditemui pada motor-motor dengan kubikasi mesin cukup besar.
ADVERTISEMENT
Duduk di atasnya juga terbilang ergonomis, tinggi tubuh penguji 173 cm sama sekali tidak menemui kendala. Jok lebar dan cukup empuk, footstep, dan posisi kemudi yang lebar serta lumayan dekat dengan tubuh pengemudi jadi kombinasi yang pas untuk Hunter 350 dipakai sebagai motor harian.
Motor Royal Enfield Hunter 350. Foto: Sena Pratama/kumparan
Hunter 350 dibangun di atas platform baru yang serupa ditemukan pada Classic 350 dan Meteor, yang kami rasakan rasakan rancang bangunnya itu mendukung kestabilan selama dikendarai. Kaki-kaki menggunakan velg ukuran 17-inci dengan profil ban 110/70 untuk depan dan belakang 140/70.
Suspensi depan menggunakan diameter 41 mm dengan jarak main 130 mm dan belakang menggunakan suspensi ganda yang tingkat prabebannya dapat diatur sesuai kebutuhan. Kaki-kakinya ini memang bukan yang paling empuk, tetapi masih cukup baik meredam permukaan jalan yang tak rata.
ADVERTISEMENT

Performa

Motor Royal Enfield Hunter 350. Foto: Sena Pratama/kumparan
Bagaimana performanya untuk kebutuhan berkendara harian? Dapur pacunya menggendong mesin J series berkubikasi 349 cc dengan tenaga 20,1 dk dan torsi 27 Nm dan dipadukan dengan transmisi manual 6-percepatan.
Karena karakter mesin yang punya torsi lebih besar dibanding keluaran tenaganya, Hunter 350 sangat enak dipakai perjalanan harian. Mesin dan perpindahan transmisi kami nilai cukup halus, ditambah dengan kopling yang tidak terlalu berat.
Begitu juga dengan remnya yang sudah dibekali sistem ABS dual channel, karakternya empuk dan cukup presisi ketika sesekali dipakai untuk deselerasi mendadak. Dibanding dengan Meteor dan Classic, muffler Hunter lebih pendek, tapi itu tak jadi halangan untuk tetap bisa mengeluarkan suara yang gahar.
Kami juga tidak menemukan isu panas berlebih yang dihasilkan dari mesinnya itu ketika harus melewati jalan dengan volume kendaraan yang padat hingga jalanan macet. Urusan fitur, kami tidak bisa mengulas banyak, paling-paling sebuah dermaga USB yang letaknya ngumpet di balik kemudi sebelah kiri.
ADVERTISEMENT

Kesimpulan

Banderol yang ditawarkan juga jadi salah satu poin unggulan. Mulai dari Rp 106,4 juta, Hunter 350 diharapkan lebih banyak menjangkau konsumen yang berminat dengan merek berdarah Inggris-India ini.
Ada banyak pilihan warna dan corak Hunter 350 yang dapat disesuaikan dengan selera konsumen muda di Tanah Air. Overall, apa yang dihadirkan dari Hunter 350 sudah cukup bagi yang ingin motor dengan DNA klasik, mesin besar, dan suara yang cukup gahar.
Paling-paling, beberapa hal yang cukup mengganggu bagi kami adalah absennya panel meter digital yang seharusnya digunakan untuk menampilkan visual Tripper Navigation System nihil pada unit tes kami dan kemungkinan juga pada unit yang Anda beli nantinya.
Terakhir, kami juga kurang nyaman dengan posisi peletakkan nomor pelat depan yang, maksa. Hanya bermodalkan double tap tanpa adanya dudukan sama sekali. Masih oke untuk unit tes, tapi lain cerita jika konsumen sudah memilikinya.
ADVERTISEMENT
***