Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Ubahan yang dilakukan oleh PT Honda Prospect Motor (HPM) pada Brio generasi kedua terbilang sukses. Desain pintu bagasinya yang sudah tidak lagi rata seperti pendahulunya menjadi salah satu alasan beberapa orang melirik mobil perkotaan ini.
Salah satunya, Aditya Gunarsa, yang langsung kepincut manakala melihat desain Honda Brio terbaru.
“Pertama karena saya tahu ini mobil irit. Terus yang Brio terbaru ini kan desainnya lebih bagus, apalagi belakangnya juga enggak rata lagi kan seperti Civic Wonder, jadi menurut saya lebih keren aja,” jelas Aditya saat ditemui oleh kumparan, Senin (9/3).
Selain alasan desainnya yang jauh lebih baik, hadirnya warna kuning (carnival yellow) juga menjadi faktor pendukung yang meyakinkan Aditya untuk meminang mobil ini. Warna kuning tersebut, diakui Aditya, mengingatkannya pada tuner modifikasi Honda di Jepang, yaitu Spoon Sports.
“Pas saya lihat warna kuning ini, mirip seperti ala versi JDM (Japanese Domestic Market) di Jepang ya, seperti Spoon Sports jadinya, makanya ya sudah saya langsung ambil yang warna kuning dan manual,” terang Pria yang juga turun di ajang balap Honda Brio Speed Challenge ini.
Upgrade tampilan ke RS
Langkah modifikasi pertama yang dilakukan Aditya, ialah mengubah tampilan eksterior Honda Brio Satya varian E menjadi varian RS. Dengan membeli varian E yang lalu diubah menjadi varian RS, dinilai Aditya jauh lebih ergonomis.
“Kalau varian RS itu kan hampir Rp 200 jutaan ya, sementara yang E manual ini kan cuma Rp 150 jutaan. Saya hitung – hitung, upgrade eksterior ke RS mulai dari bumper depan, belakang, side skirt, spoiler dan diffuser, itu cuma sekitar Rp 4 sampai 5 jutaan, jadi ya jauh lebih murah,” beber Aditya.
Belum puas dengan tampilan luar Brio RS, Aditya melakukan beberapa ubahan lain pada bagian eksterior.
Velg standar Brio varian E ditanggalkan dan diganti dengan velg Enkei NT03 berkelir putih dengan diameter 15 inci lebar 7. Ia turut menyematkan coilover ISC pada bagian suspensi, agar mobil terlihat semakin ceper dan tidak cingkrang.
Masuk ke bagian dalam, Aditya hanya menyematkan 2 jok Recaro SR3 di bagian depan dan mengganti shift knob standar Brio dengan ARC titanium. Lalu, untuk di balik kap mesin, Aditya hanya mengganti filter udara standar dengan aftermarket merek K&N, penggunaan oil dan radiator cap, strut bar merek Under Control, serta knalpot JTC.
Melakukan modifikasi pada Honda Brio, bagi Aditya bukan hal yang sulit. Apalagi melimpahnya aksesori dan suku cadang aftermarket menjadi keuntungan serta kesenangan tersendiri.
“Kita enggak perlu repot mencari printilan modifikasinya, melimpah semua baik di Indonesia atau di luar negeri. Belum lagi, beberapa perintilannya dia itu suka ada persamaan dengan Honda lain misal Jazz, jadi ya seru sih,” tutur Aditya.