Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hal itu dikemukakan oleh Chief Marketing Hyundai Motor Europe, Adreas Christoph Hofmann. Seperti dikutip dari Automotivenews, Rabu (20/7).
Meskipun Hyundai masih perlu waktu untuk mengembangkan mobil listrik berukuran kecil —seperti city car.
“Semua orang di industri ini paham, bahwa target harga mobil tersebut berada di kisaran 20 ribu euro,” imbuhnya.
Artinya, apabila dikonversi ke rupiah, banderol mobil listrik Hyundai itu harus dijual dengan harga di kisaran Rp 300 jutaan.
Menurut Hofmann, city car listrik memiliki potensi. Sebab dengan ukurannya yang kecil bisa membuat harga akusisinya rendah. Hyundai sendiri akan merilis lebih dari 11 mobil listrik baru di Eropa pada 2030.
Sementara di Indonesia, Hyundai menjual mobil listrik mulai dari Ioniq, Kona Electric, dan yang terbaru IONIQ 5.
ADVERTISEMENT
Secara wholesales, penjualan mobil elektrifikasi di Indonesia mencapai 3.280 unit sepanjang Januari-Juni 2022. Angka tersebut merupakan gabungan dari berbagai teknologi; hybrid, plug-in hybrid, dan full listrik.
Untuk segmen mobil listrik Hyundai IONIQ series mendominasi degan rincian IONIQ 5 sebanyak 395 unit dan 29 unit untuk Ioniq. Sementara di posisi ketiga ada Nissan Leaf dengan 31 unit.
Faktor harga tentu menjadi salah satu faktor masih kecilnya penetrasi mobil listrik. Belum lama ini, Wuling mendobrak pasar dengan merilis Air ev yang dijual dengan harga Rp 250 hingga Rp 300 juta. Model kompak Wuling ini diharapkan mampu mendorong pasar dan mempercepat transisi dari mesin pembakaran internal ke listrik.
Lantas, apakah Hyundai juga bakal berkompetisi di area yang sama dengan Wuling Air ev? Menarik dinanti.
ADVERTISEMENT
****