Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ikuti Tesla, Toyota Kembangkan Fitur Otonom Berbasis Kamera
10 April 2022 13:05 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Woven Planet percaya bisa menggunakan kamera murah untuk mengumpulkan data dan secara efektif melatih sistem otonom. Dengan harapan, sebuah terobosan yang mampu menurunkan biaya dan meningkatkan kemampuan teknologinya.
Lebih lanjut, mengumpulkan beragam data menggunakan armada mobil yang besar sangat penting untuk mengembangkan sistem otonom. Namun, metode tersebut terlalu mahal dan tidak dapat diukur untuk menguji kendaraan otonom dengan sensor yang mahal.
Tesla sendiri menggunakan metode pengumpulan data dengan kamera pada lebih dari 1 juta kendaraannya untuk mengembangkan teknologi otonom tersebut.
“Kami butuh banyak data tetapi data yang dikumpulkan dari armada kecil kendaraan otonom yang sangat mahal itu sedikit dan tidak cukup,” ucap Vice President of Engineering Woven Planet, Michael Benisch dikutip Reuters.
ADVERTISEMENT
Tambahnya, Woven Planet berusaha membuktikan anak perusahaan itu mampu memberikan sebuah keunggulan kepada Toyota, yakni mendapatkan kumpulan data yang besar.
Anak perusahaan Toyota tersebut menggunakan kamera yang 90 persen lebih murah dari sensor dan bisa dipasang pada armada mobil.
Dengan menggunakan data yang didapatkan dari kamera murah itu mampu meningkatkan performa sistem pada level yang sama dengan sensor yang mahal.
Kendati demikian, Michael mengungkapkan Toyota akan tetap menggunakan beberapa sensor mahal seperti lidar dan radar untuk kendaraan otonom. Sebab, cara tersebut adalah yang paling aman.
Sedikit informasi, saat ini Toyota bekerja sama dengan Aurora menguji coba taksi otonom menggunakan Toyota Sienna yang dilengkapi dengan lidar, radar, dan kamera.
Lebih lanjut, Michael tidak menutup kemungkinan jika teknologi kamera mampu mengejar dan mengalahkan sensor yang lebih canggih.
ADVERTISEMENT
“Pertanyaannya lebih ke arah kapan dan berapa lama teknologi itu mencapai level keselamatan dan keandalan yang aman. Saya rasa kami belum tahu itu,” tutup Michael.