Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Ingat Mobil Ngebut Terjang Banjir, Bisa Rugi Puluhan Juta
19 Desember 2022 15:16 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Masih banyak pengemudi mobil yang menerobos banjir atau genangan air dengan kecepatan tinggi. Padahal, ini sangat tidak disarankan karena berpotensi merusak mesin.
ADVERTISEMENT
“Saat melewati genangan dengan kecepatan tinggi, akan timbul gelombang air. Ini bisa lebih tinggi dari kedalaman banjir aslinya,” ungkap Kepala Bengkel Auto2000 Cabang Krida Cilandak, Heri Andriyanto saat dihubungi kumparan akhir pekan lalu.
“Dikhawatirkan air akan masuk ke dalam air intake dan menimbulkan water hammer. Ini sangat berbahaya bagi mesin ,” sambungnya. Sesuai namanya, air intake punya fungsi memasukkan udara yang akan dicampur dengan bahan bakar ke dalam silinder mesin.
Udara tersebut akan melalui berbagai bagian mulai dari saringan udara, throttle body, intake manifold kemudian masuk ke silinder mesin melalui kepala silinder.
“Ketika ada air yang lolos dari filter udara meski hanya sedikit, itu bisa berpotensi water hammer. Kenapa? Air itu tidak bisa dikompresi di ruang bakar sehingga yang kalah adalah pistonnya,” urainya.
Heri pun menceritakan penangan Toyota Sienta yang terkena water hammer karena pengemudinya ngebut saat melewati genangan air.
ADVERTISEMENT
“Habis Rp 23 juta karena mesinnya harus dibongkar. Blok mesinnya rusak, setang pistonnya bengkok dan patah jadi rugi sekali,” ucapnya.
Selain potensi water hammer, lubang yang tak terlihat oleh pengemudi karena genangan air berpotensi membuat velg mobil menjadi penyok.
“Di Indonesia kan rata-rata jalannya belum bagus ya jadi masih banyak lubang. Kalau banjir dan ngebut terus kena lubang, velg bisa penyok dan rusak. Mobil nanti akan terasa getar karena enggak balance lagi putaran rodanya,” imbuhnya.
Getaran yang timbul akibat velg yang penyok bisa merusak komponen lain pada roda seperti bearing hingga suara decitan akan timbul.
“Selain penyok, shockbreaker juga bisa mengalami kerusakan terutama seal-seal-nya kalau lewat banjir ngebut dan menghantam lubang jalan dengan keras,” terangnya.
Oleh sebab itu, ia menyarankan pengemudi membawa mobil saat melewati genangan atau banjir dengan kecepatan pelan atau sekitar 20 km/jam dan putaran mesin dalam kondisi konstan.
ADVERTISEMENT
“Jangan sampai berhenti di tengah genangan karena airnya ditakutkan masuk lewat knalpot. Kalau jalan pelan kan masih ada dorongan untuk mencegah air itu masuk,” pungkasnya.