Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Eksistensi segmen mobil perkotaan saat ini, nampaknya sudah tidak semenarik dahulu. Beralihnya minat pasar segmen LCGC, atau naik kelas ke Low MPV, dan Low SUV, dinilai menjadi salah satu pemicunya.
ADVERTISEMENT
Sepinya peminat segmen mobil perkotaan, rupanya turut membuat beberapa pabrikan otomotif menarik diri dari persaingan. Tercatat, ada 4 jenama otomotif asal negeri Samurai, Jepang, yang menyuntik mati produk andalannya di segmen mobil perkotaan.
Lalu apa saja mobil perkotaan yang telah disuntik mati tersebut? Berikut kumparan sajikan rangkumannya.
1. Suzuki Splash
Bila dirangkum dalam 5 tahun terakhir, Suzuki Splash menjadi mobil perkotaan pertama yang pamit undur diri dari pasar otomotif Indonesia. Penghentian penjualan Splash sendiri tidak terlepas dari dihentikannya produksi Splash di pabriknya di India.
Tercatat, di tahun terakhirnya berkiprah di Indonesia, Splash hanya terjual sebanyak 479 unit. Perjuangan Splash di segmen mobil perkotaan pun selanjutnya dilanjutkan oleh mobil perkotaan Suzuki lainnya, yaitu Celerio.
ADVERTISEMENT
Mobil ini menggendong mesin K12M berkapasitas 1.2 liter DOHC. Di atas kertas, Splash menjanjikan tenaga 84 dk pada 6.000 rpm dan torsi 113 Nm pada 4.500 rpm. Mesin itu selanjutnya dikawinkan dengan 2 pilihan sistem transmisi, yaitu manual 6 percepatan dan otomatik 4 percepatan.
2. Suzuki Celerio
Hadir sebagai suksesor dari Suzuki Splash, sayangnya kiprah Celerio juga tidak cemerlang. Meluncur pertama kali di tahun 2015, eksistensi Celerio hanya bertahan 2 tahun saja. Pasalnya di tahun 2017, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) juga turut menghentikan penjualan dari Celerio.
Desainnya yang terlalu kecil dan hanya mengusung mesin 1.000 cc dianggap menjadi penyebab kurang berminatnya pasar terhadap mobil ini. Di data penjualan Gaikindo sendiri, pada 2017 Celerio hanya terjual sebanyak 57 unit saja.
ADVERTISEMENT
Memiliki dimensi yang mungil, Suzuki hanya membekali Celerio dengan mesin K10 B berkapasitas 1.0 liter yang mampu menyemburkan tenaga 67 dk dan torsi 90 Nm.
3. Toyota Etios Valco
Bila mengacu data Gaikindo, angka penjualan wholesales Etios Valco pada 2017, tercatat hanya membukukan angka 665 unit saja. Angka itu jelas jauh menurun, bila dibandingkan pada 2016 yang berhasil terjual 3.444 unit.
Menyoal spesifikasi, Etios Valco dibekali mesin 2NR-FE berkapasitas 1.2 liter DOHC. Mesin itu mampu menghasilkan tenaga 79 dk pada 5.600 rpm dan torsi 103,9 Nm. Untuk pilihan transmisinya, Etios Valco hanya punya 1 pilihan, yaitu manual 5 percepatan.
ADVERTISEMENT
4. Mitsubishi Mirage
Menyusul penyetopan penjualan Toyota Etios Valco, jenama Jepang lainnya, Mitsubishi juga turut ‘menyuntik mati’ Mirage pada akhir 2018. Lagi – lagi peminatnya yang terus mengalami penurunan, menjadi alasan utama Mitsubishi untuk tidak mengimpor dan memasarkannya lagi.
Berdasarkan data penjualan wholesales Gaikindo, di tahun 2018 Mirage hanya mampu terjual sebanyak 261 unit. Buruknya penjualan Mirage tersebut, tak pelak membuat PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) mengalihkan fokus penjualan produknya di Indonesia ke segmen SUV dan MPV.
Serupa dengan mobil perkotaan lainnya, Mitsubishi juga membenamkan mesin bensin berkapasitas 1.2 liter pada ruang mesin Mirage. Mesin itu menjanjikan tenaga 76 dk pada 6.000 rpm dan torsi 100 Nm pada 6.000 rpm.
ADVERTISEMENT
Untuk pilihan sistem transmisinya, Mirage punya 2 pilihan, yaitu manual 5 percepatan dan otomatik CVT.
5. Datsun Cross
Masuk di tahun 2019, Datsun juga memutuskan untuk menyetop distribusi Cross ke diler. Sepinya peminat Cross kala itu, membuat Datsun mengubah fokus penjualannya ke varian GO dan GO+.
Untuk angka penjualannya sendiri, di 2019 lalu Datsun Cross hanya terjual sebanyak 1.862 unit, angka itu mengalami penurunan bila dibandingkan 2018 yang terjual 2.293 unit.
Datsun Cross dibekali mesin bensin berkapasitas 1.2 liter DOHC yang mampu memuntahkan tenaga 68 dk dan torsi 140 Nm. Mesin itu dipadukan dengan sistem transmisi manual 5 percepatan dan otomatik CVT.
6. Nissan March
Nama Nissan March menjadi yang terakhir dikabarkan akan pamit undur diri pada tahun ini. Meski enggan mengamini bahwa March telah disuntik mati, Head of Communication PT Nissan Motor Indonesia (NMI), Hana Maharani, mengaku bahwa pihaknya memang sudah tidak lagi mengirim unit March ke diler.
ADVERTISEMENT
“Masih kok, (tahun produksi) 2020 enggak ada, tapi di diler masih ada mungkin yang lama,” jelas Hana kepada kumparan beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut Hana mengatakan, saat ini pihaknya hanya tinggal menghabiskan unit March yang ada saja di diler. Adapun pengiriman terakhir March ke diler, yaitu pada September 2019 lalu yang hanya 4 unit saja.
Lagi – lagi, serupa seperti para pendahulunya, menurunnya angka penjualan March diduga menjadi alasan Nissan tidak lagi memasarkannya. Mengacu pada data penjualan wholesales Gaikindo, pada 2019 lalu, Nissan March hanya berhasil terjual sebanyak 202 unit saja, turun drastis bila dibandingkan dengan 2018 yang terjual 1.159 unit.
Untuk spesifikasi mesinnya, Nissan March punya 2 pilihan, yaitu bensin 1.2 liter dan 1.5 liter. Pada mesin bensin 1.2 liternya menghasilkan tenaga 74,5 dk pada 6.000 rpm dan torsi 103,9 Nm pada 4.000 rpm.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk mesin bensin 1.5 liternya, menjanjikan tenaga 100 dk pada 6.000 rpm dan torsi 103,9 Nm pada 4.000 rpm. Kedua pilihan mesin itu dipadukan dengan sistem transmisi manual 5 percepatan dan otomatik.
Dengan pamitnya 6 mobil perkotaan itu, kini segmen mobil perkotaan hanya dihuni oleh 6 nama, yaitu Honda Brio RS, Suzuki Ignis, KIA Picanto, Daihatsu Sirion, Hyundai Grand i10, dan Renault Kwid.