Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Angka itu naik 12,4 persen bila dibandingkan pada September 2020 lalu yang hanya 5.835 unit. Sementara bila diakumulasikan sejak Januari lalu hingga Oktober 2020, penjualan retail mobil Honda sudah menorehkan 62.109 unit.
Capaian itu terkoreksi 48,9 persen bila dibandingkan periode sama pada Januari - Oktober 2019 lalu yang menorehkan 121.631 unit.
Mulai meningkatnya penjualan mobil Honda, dikatakan Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy, tidak terlepas dari kontribusi diler-diler Honda dari luar Jabodetabek, khususnya Jawa Tengah.
Pada Oktober 2020 lalu, lanjut Billy, kontribusi penjualan Honda justru didominasi oleh wilayah Jawa Tengah dengan pertumbuhan 17 persen. Disusul Jawa Barat dengan 13 persen, dan luar Pulau Jawa sebesar 13 persen.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk Jabodetabek yang biasanya memiliki pertumbuhan kontribusi penjualan sangat baik, justru hanya mengalami peningkatan kontribusi sebesar 10 persen saja.
"Jawa Tengah itu cenderung stabil ya, kalau dibandingkan kontribusi Jabodetabek itu cenderung fluktuatif ya. Karena pengaruhnya banyak ya, seperti kemarin demo lalu ada PSBB. jadi cenderung tidak stabil," ucap Billy pada acara virtual media conference, Senin (16/11).
Lanjut Billy, sebelumnya penjualan mobil Honda di Jakarta sempat mengalami peningkatan kontribusi cukup tinggi pada Juni - Juli 2020. Hanya saja, adanya PSBB ketat jilid 2, demonstrasi, membuat sebagian besar warga Ibukota, kembali menahan diri untuk membeli mobil baru.
"Jadi tiba-tiba ada rem darurat PSBB, (penjualan) langsung drop lagi, Demo, kemudian juga termasuk isu tentang pajak 0 persen, Jakarta yang sangat berdampak drop. Jadi, memang market di Jakarta dan Jabodetabek ini sangat sensitif dibandingkan dengan di daerah Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur yang cenderung stabil dan tidak terlalu terpengaruh dengan hal-hal tadi," beber Billy.
ADVERTISEMENT
Meskipun begitu, kata Billy, pasar Jabodetabek tetaplah potensial. Bila diakumulasikan sejak Januari hingga Oktober, kontribusi wilayah Jabodetabek terhadap penjualan Honda mencapai 25 hingga 30 persen.
Honda Brio tetap jadi tulang punggung penjualan
Adapun, dari total penjualan retail 6.561 unit itu, 61 persen di antaranya disumbangkan oleh Honda Brio dengan angka 4.013 unit atau naik 10,7 persen dari September lalu yang hanya 3.622 unit.
Varian Honda Brio Satya masih jadi yang terfavorit dengan capaian 2.507 unit dan Brio RS 1.035 unit. Selanjutnya pada posisi kedua, terdapat Honda HR-V yang terjual secara retail hingga 853 atau naik 10,2 persen dari September lalu yang hanya 774 unit.
Untuk posisi ketiga, kali ini ditempati oleh Honda Mobilio yang terjual 535 unit atau mengalami sedikit kenaikan sebesar 1,7 persen dari bulan lalu yang hanya 526 unit.
Selanjutnya pada posisi 4 ada Honda Jazz yang terjual 502 unit, lebih banyak dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 328 unit atau mengalami eskalasi 53 persen.
ADVERTISEMENT
Honda CR-V jadi kontributor terbesar kelima pada Oktober 2020 dengan angka 353 unit. Meningkat bila dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 253 unit atau naik 39,5 persen.
Berikut penjualan retail Honda pada Oktober 2020.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )