Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian, Sony Sulaksono mengatakan ada 4 faktor yang membuat penerapan standar emisi Euro4 pada mesin Diesel diundur ke tahun 2022.
Keempat faktor tersebut, yakni kendala pasokan komponen dan suku cadang akibat pandemi COVID-19, pengujian emisi Euro 4 yang masih terbatas khususnya untuk kendaraan Diesel di atas 3,5 ton, pemenuhan tenaga ahli untuk pengembangan, serta daya beli masyarakat yang sedang menurun.
Meski terdapat penundaan pelaksanaan Euro4, salah satu produsen kendaraan niaga, Isuzu , mengaku sangat siap untuk menerapkan standar emisi Euro4 pada line up kendaraannya.
“Berbicara dari kesiapan pelaku industri, kami selaku PT Isuzu Astra Motor Indonesia atau IAMI, intinya kami menyatakan sangat siap menerapkan Euro4,” jelas General Manager Product Development PT IAMI, Tonton Eko, dalam diskusi virtual Isuzu dan Kemenperin pada Rabu (28/4/2021).
Lebih lanjut, Tonton memaparkan, setidaknya ada 3 modal penting yang telah disiapkan Isuzu dalam menyongsong penerapan standar emisi Euro4 pada kendaraan Diesel.
ADVERTISEMENT
“Jadi kami coba bagi dalam 3 hal, pertama adalah produknya sendiri, lalu berikutnya adalah layanan aftersales, biasanya kami sebut servis dan spare part, dan berikutnya tentunya fasilitas pendukung seperti karoseri dan partner leasing,” beber Tonton.
Sudah sejak 2011 menggunakan teknologi commonrail
Mengenai kesiapan produk, kata Tonton, Isuzu sudah sejak 2011 menerapkan teknologi commonrail yang merupakan teknologi utama pada mesin Diesel berstandar Euro4. Kala itu, truk mereka yakni Isuzu Giga jadi produk pertama Isuzu yang menggunakan teknologi commonrail.
Selama kurun waktu 10 tahun sejak 2011, Tonton mengaku belum pernah menemukan kendala serius dari penerapan commonrail pada mesin Diesel Isuzu.
Tingkatkan kemampuan mekanik dan layanan purna jual
Tak hanya dalam hal produk, untuk menyambut penerapan standar emisi Euro4, Isuzu juga terus meningkatkan layanan purna jualnya, khususnya ke berbagai daerah pelosok.
ADVERTISEMENT
“Tentunya kami juga harus didukung dengan channel-channel sparepart, saat ini kami punya sekitar 2.403 partnership untuk channel sparepart. Terus kami juga punya 139 unit Bengkel Isuzu Berjalan, dan didukung juga 45 bengkel mitra Isuzu,” ujar Tonton.
Selain menyediakan banyak layanan purna jual, Isuzu juga terus melakukan peningkatan terhadap kemampuan tenaga mekanik. Saat ini, kata Tonton, seluruh tenaga mekanik Isuzu sudah sangat siap dalam memahami karakteristik mesin commonrail berstandar Euro4.
Siap bantu perusahaan karoseri
Faktor pendukung ketiga yang juga terus ditingkatkan oleh Isuzu dalam menyambut penerapan Euro4, yakni kesiapan karoseri serta leasing.
Dengan adanya penerapan standar emisi Euro4, mau tidak mau juga membuat para perusahaan karoseri harus melakukan investasi lagi guna memenuhi standar emisi Euro4.
ADVERTISEMENT
“Tentunya kami punya beberapa partner karoseri yang akan kami bantu di masa peralihan dari Euro2 ke Euro4. Karena mereka juga harus investasi terkait SKRB,” kata Tonton.
Lalu untuk urusan leasing, Isuzu telah menyiapkan 6 partner leasing yang siap membantu para calon konsumen yang ingin melakukan peremajaan unit armadanya dari Euro2 ke armada baru yang sudah Euro4.
Berikan edukasi ke konsumen
Selain 3 modal pendukung di atas, Isuzu juga terus melakukan edukasi kepada para konsumen terkait pemahaman standar emisi Euro4. Salah satunya dengan mengundang para pengguna Isuzu, baik itu pemilik usaha, pengemudi, dan teknisi.
Nantinya, mereka akan diberi pemahaman mengenai mesin Euro4 itu sendiri. Mulai dari karakteristik mesinnya, perawatan, hingga gaya mengemudi yang bisa meningkatkan efisiensi bahan bakar.
ADVERTISEMENT
“Kami akan undang customer-customer kami, biasanya kami ada semacam driver training. Nah nanti mereka kami training dan beri pemahaman sampai mereka paham betul bagaimana karakter kendaraannya dan bagaimana menyetir dengan benar dan efisien,” papar Tonton.
Dengan berbagai modal penting yang telah disiapkan, Isuzu mengaku siap dan berharap penerapan standar emisi Euro4 bagi kendaraan Diesel pada 2022, bisa berjalan sesuai rencana. Dengan begitu, harapannya Indonesia tidak lagi tertinggal dalam hal penerapan standar emisi Euro4 dibandingkan negara tetangga lainnya di Asia Tenggara.
***